Sabtu, 20 Oktober 2012

I Want To Be With You


Title: I Want To Be With You
Author: Yola Pitaloka
Fb: Yolla Pitaloka
Twitter: Yollapitaloka
Genre: sad, romance
Ratting: 16+
Length: Oneshoot
Cast:
-          Kim Jong Woon
-          Park Hyo Ji


Annyeong chingudeul semuaaa ^^ aku bawa ff niih tapi ga jamin bakalan bagus yaa hehe
Yaah seperti ff aku yg biasanya pasti ff kali ini ga kalah gaje dan ga kalah aneehnya dari yg dulu XD
Seperti biasa ff ini banyak TYPO berterbangan mianhae *bow -.-
Yaudaah daripada kalian pada pusing baca tulisan ga pentung author mending kita ke TKP ^^

WARNING: diharapkan untuk meninggalkan jejak berupa RCL wajib ! #maksa niih -.-
Cerita jelek begini pastinya ga akan ada yg COPAS kan? :) kalo ada maah keterlaluan T.T


Happy Reading ^^



"Kita adalah sahabat, dan hal itu akan terus berlanjut sampai kapanpun. Tapi sepertinya takdir berkata lain'




“eomma aku berangkat dulu nee” teriakku berpamitan pada eommaku yg sedang sibuk didapur “heei apa kau sudah sarapan?” balas eommaku tak kalah nyaring dari teriakanku “sudaah eomma” ucapku “heei hyo ji palliwa, aku tidak ingin terlambat sekolah hari ini” ucap namja yg sedang menungguku ini, aish jinjja namja ini benar-benar bawel seklai! “yayayaa, baiklaah” ucapku dengan nada kesal “aku terburu-buru niih eomma aku berangkat!” “yaa hati-hati”. Aku bergegas menghampiri temanku ini “kau ini selallu saja bangun siang! Kau ini yeoja, bertingkahlakulah seperti yeoja yg sebenarnya”  ucapnya berjalan mendahuluiku “yaak kau ini! Jadi maksudmu selama ini aku bukan yeoja sebenarnya?!” “yaa seperti itulah, kau tidak seperti yeoja-yeoja normal lainnya” “apa bedanya aku dengan mereka?! Aku ini benar-benar wanita tulen!” aigoo pagi-pagi seperti ini dia sudah membuat emosiku naik saja, dasar namja kurang ajaar! “sungguh berbeda jauuuuh” “mereka semua bersikap manis, memakai pernak-pernik layaknya wanita. Tidak seperti kau yg berprilaku layaknya seorang namja dan lihatlah rambutmu yg acak-acakan seperti tidak diurus itu!” tanpa sadar aku memperhattikan diriku sendiri benar apa yg dikatakan temanku ini, rambutku kuikat menjadi satu dan terkesan asal-asalan. Memang benar sejak dulu aku sangatlah tomboy, aku selalu bermain dengan lelaki dan lebih senang bermain bola bersama mereka daripada harus bermain dirumah dengan boneka barbie yg menemani? -.- memikirkan bahwa aku harus bermain boneka dirumah saja sudah membuatku merinding, apalagi kalau hal itu benar-benar terjadi padaku hiii >.< “haah biarlah, aku lebih nyaman bila seperti ini, tidak repot seperti yeoja-yeoja yg kau bilang itu” ucapku cuek “aisshh jinjja, yg benar sajaa” “waeyoo? Apakah diriku yg seperti ini mengganggumu hah?!” “nee geurae! Kau mengganggu mataku!” “yaak dasar kau Kim Jong Woon si kepala besaar! Kalau aku begitu mengganggumu kenapa kau masih mau berteman denganku hingga sekarang!” ucapku penuh emosi, yaa namja yg bernama Kim Jong Woon itu adalah temanku sejak kecil kami selalu bersama sehingga aku sudah menganggapnya sebagai kakakku sendiri “hmm kenapa yaa?” dia berlagak seperti sedang berfikir keras “mungkin karena kau yeoja tomboy yg langka hingga aku ingin berteman denganmu” “mwwo?!” “haha sudahlaah, kajja jalanlaah lebih cepat sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi” ucapnya sambil mengacak-acak lembut rambutku “aishh jangan lakukan itu, aku tidak suka seperti anak kecil saja” “mwo? haha kau kan memang masih kecil hyo ji-aah” liatlah dia sekarang, dia semakin semangat mengacak-acak rambutku dengan tawanya yg sangat menggangguku telingaku “yaak hentikan bodoooh!” aku berusaha menghentikannya tingkahnya dan terdengar suara yg memanggil “Jongwoon oppa” teriak seorang yeoja dari kejauhan, dapat kutebak pasti itu adalah yeojachingu sikepala besar kurang ajar ini. “aah kau rupanya chagi” yaap bingo! Benarkan apa yg kukatakan “kau ingin jalan berdua denganku chagi?” tawar jongwoon “tentu oppa, tapi aku tidak mengganggu kaliankan?” ucapnya sok manis, apakah maksud jongwoon bersikap layaknya wanita yg sesungguhnya harus seperti yeoja didepanku ini? Mendengar dia bicara saja sudah membuatku mual “aah aniya, itu tidak akan menggangu” “baiklah kalau begitu, kajja oppa kita jalan” ucapnya dengan menggandeng lengan jongwoon dan ia sempat melirikku dengan tatapan sinis dan sedetik kemudian dia tersenyum manja terhadap jongwoon. Aigoo apa-apaan yeoja itu? Tingkahnya sungguh membuatku muak, apa aku harus seperti dia dulu baru bisa dikatakan yeoja yg sesungguhnya? “ANDWAEE!!” teriakku tanpa sadar “yaak kau ini kenapa teriak-teriak seperti itu” ucap jongwoon yg sudah berada jauh dari tempatku berada dan seelah itu dia melanjutkan jalannya dengan yeojachingunya.“aku tidak mau seperti dia aku tidak mau” ucapku berulang kali hingga tanpa sadar aku sudah sampai di sekolahku.



Bel pulang akhirnya berbunyi juga “huwaaa akhirnya selesai juga sekolah hari ini” ucapku lantang “haha kau selalu mengatakan hal itu saat pulang sekolah hyo ji” ucap sahabatku jung eun “hehe karena aku merasa bersyukur, makanya setiap hari kulakukan” “haha yaa terserah kau sajalah” “heei yeoja tomboy, cepatlah bereskan barang-barangmu itu apa kau ingin aku tinggal pulang hah?” “aissh tunggulah sebentar” “haha pangeranmu sudah menunggu tuh” jongwoon sedang menungguku sekarang, kami memang sering berangkat dan pulang bersama dan seluruh sekolah ini sudah tau “aish apa-apan kau ini, apanya yg pangeran dia itu namja yg super duper cerewet bagiku!” “haha walaupun begitu kau selalu bersamanyakan? Apakah selama kalian bersama tidak pernah merasakan sesuatu berubah diantara kalian? Misalnya kau mulai menyukainya?” mendengar jung eun berkata seperti itu membuatku merasa aneh, “suka” terlintas saja tidak pernah diotakku “aniyaa, mana mungkin aku menykainya. Aku hanya menganggapnya teman saja begitupun sebaliknya bahkan dia saja sudah memiliki pacarkan?” “benar  juga sih, tapi  masa iya sih sampe sekarang kau tidak merasakan getaran-getaran aneh saat bersamanya?” getaraan? Bagaimana rasanya? Aku saja belum pernah merasakannya “tidak pernah, sudahlah aku ingin pulang paipai jung eun” “yaa hati-hati diajalan”.
“kau ini lama sekali sih, tidak saat berangkat sekolah, pulangpun kau selalu terlambat” “kau ini berisik sekali, kalau kau tidak ingin menungguku yasudah lagipula aku tidak memaksamu untuk menungguku kan?” ucapku ketus, aku sangat kesal kalau dia selalu menyalahkanku “aish baiklaah, mianhae kau jangan marah lagi ne?” “hmm” “aishh jinjja, baiklaah aku akan membelikanmu es krim rasa cokelat kesukaanmu sebagai permintaan maaf eottoke?” yaak! Dia tau benar apa yg kusuka, bagaimana ini apa aku terima saja tapi.. “baiklaah kajja !” ucapku tersenyum, kapan lagi aku bisa dapat es krim gratis.


“aku pulaang” “kau sudah pulang ji-ah? Kenapa kau pulang sore sekali?” tanya eomma “aku tadi pergi makan es krim dulu dengan jongwoon eomma” “hoo begitu, kau mandilah dulu” “yaa nanti eomma aku ingin main basket dulu sebentar” aku mengambil bola basket dikamarku dan bersiap untuk keluar rumah “hei heii kau ini baru pulang masa mau pergi lagi?” “aishh eomma aku sduah janji pada mereka aku pergi dulu” “yaaak hyo ji kau ini !” au tidak menggubris panggilan eommaku dan langsung pergi tanpa mengganti pakaian sekolahku dulu.
“kau lama sekali hyo ji” ucap siwon, dia adalah teman lelakiku yg memiliki postur tubuh besar tinggi dengan oto-otot yg kekar menghiasi tubuhnya “mianhae siwon-ssi, aku tadi ada urusan sedikit” ucapku sambil ber-five high dengannya”apakau yakin kau ingin bermain dengan seragam sekolahmu itu?” “hmm aku yakin, aku buru-buru jadi tidak sempat ganti baju” “baiklah kajja kita mulai permainannya” lalu permainanpun dimulai. Hanya aku yg seorang yeoja disini, walaupun tubuhku kecil tapi gerakanku cepat dan gesit semua namja disinipun mengakui hal itu. Setelah bermain basket cukup lama, hingga tanpa sadar hari sudah mulai gelap. Aku harus bergegas pulang bila tidak eomma dan appa pasti akan marah padaku.
Sesampainya dirumah aku melihat eomma jongwoon sedang berbincang dengan eommaku diruang tamu “aah annyeong ahjumma” aku membungkuk memberi salam “hoo hyo jia sudah pulang rupanya” balas ahjumma “cepatlah kau mandi ji-ah apa kau tidak malu dilihat dengan ahjumma kau berpakain seperti itu?” eomma menyuruhku cepat-cepat mandi, kulirik ahjumma yg sedang memperhatikanku dengan tawa kecilnnya “baiklah eomma, ahjumma aku mandi dulu annyeong”. Saat aku masuk kekamarku kulihat seorang namja sedang tiduran dikasurku sambil membaca komik koleksiku “apa yg kau lakukan disini” ucapku santai, aku tidak kaget lagi melihat kehadirannya disini siapa lagi kalau bukan jongwoon “ooh kau sudah pulang” ucapnya tanpa menoleh sedikitpun kearahku karena dia sedang serius membaca “hmm begitulah”. Aku membuka lemari pakaianku untuk memilih baju untukku pakai “mwo?! kau kotor dan bau sekali hyo ji!” ucapnya tepat ditelingaku, aku terkejut karena tiba-tiba saja dia sudah berada dibelakngku apalagi ucapanya yg tiba-tiba membuatku kaget bahkan jantungkupun berdetak lebih cepat dari biasanya “aish kau ini! Jangan mengagetkanku!” “kau cepatlah mandi, kau bau sekali ckck” “kau ini sunguh berisik sekali, aku akan mandi walaupun kau tidak menyuruhku!” “ckck kau ini benar-benar yeoja jadi-jadian” ucapnya sambil bergidik yg dibuat-buat “yaak kau ini, sudah keluar sana aku ingin mandi !” “baiklaah, aku jg akan pergi walaupun kau tidak menyuruhku” dia menjulurkan lidahnya meledekku, namja itu benar-benar membuatku kesal.
Setelah selesai mandi, aku menemui eomma dan ahjumma di ruang tamu tentu saja disanapun ada si kepala besar yg sangat menyebalkan. “kau cantik ji-ah, nyonya park kau sungguh beruntung mempunyai anak gadis yg sangat cantik” ucap eomma jongwoon “gamsahamnida ahjumma” aku tersenyum mendengar ucapanya, ahjumma ini benar-benar baik tidak seperti anaknya yg sangat cerewet itu “haha nyonya kim bisa saja” eomma membalas perkataan ahjumma dengan tawanya “apanya yg cantik eomma, apa mata eomma sudah mengalami kerusakan hingga eomma bisa menyebutnya cantik?” “yaak kurang ajar kau! Sudahlah lebih baik kau diam saja jongwoon!” lagi-lagi namja ini membuatku emosi, kami memang sering sekali bertengkar itu seperti makanan sehari-hari kami, kalau kami tidak bertengkar maka itu harus dipertanyakan “haha kalian sungguh serasi, kenpa kalian tidak pacaran saja?” “SHIREO!!” tolakku dan jongwoon bersamaan, apa yg dikatakan ahjumma tadi? Aigoo apa jadinya bila aku berpacaran dengan namja ini ckck -.- “haha tuuh kan kalian sungguh serasi” tambah eomma jongwoon “aish eomma sudahlah” “ahjumma jangan berkata seperti itu”



'Aku mulai merasakan getaran-getaran aneh sepertii yg dikatakan sahabatku, apa benar getaran ini karena dia dan hanya dia yg dapat membuat hatiku berdegup kencang?'

“hari ini kau tidak berangkat dengan jongwoon lagi hyo ji? tanya jung eun “ani jung eun, dia berangkat dengan pacarnya” “apa kau baik-baik saja bahkan saat pulangpun aku sudah jarang melihatmu pulang bersama jongwoon?” “mwo? apa maksud?” “apa kau tidak merasa cemburu melihat jongwoon bersama dengan pacarnya, dia seperti merebut jongwoon darimukan?” “kenapa aku harus cemburu, dan lagi merebut tentang apa?” tanyaku polos “haah sudahlah, aku lelah berbicara denganmu, biar nanti kau rasakan sendiri saja” “mwo?” aku masih bingung dengan ucapan sahabatku ini.


“hyo ji!” ada seseorang yg memanggilku, aku sangat hafal suara ini “mwo? ada apa?” “kajja kita pulang bersama, sebagai permintaan maafku karena kita sudah jarang pulang dan berangkat bersama lagi” “ka..” “oppaaa!” belum sempat aku menjawab ajakan jongwoon terdengar suara yg memanggil jong woon, yaa siapa lagi kalau bukan pacarnya “oppa, pulang bersamaku lagi yaa sekarang” ucapnya dengan nada yg terkesan dibuat-buat, aku berfikir krnapa jongwoon dapat menyukai yeoja aneh ini. “tapi aku ingin pulang dengan hyo ji chagi” ucap jongwoon berusaha menolak ajakan yeojachingunya itu “mwo? kau ingin pulang dengan yeoja ini?” ucapnya menunjukku tepat didepan wajahku dan dari nada bicarany terlihat bahwa dia tidak menyukaiku, aish jinjja apa-apaan yeoja ini rasanya aku ingin meninju wajahnya ini. “sudahlah kau pulang saja sama yeoja ini, aku pulang dulu paipai” entahlah saat aku melihat mereka berdua rasanya aku ingin marah tapi anehnya aku tidak tahu kenapa aku ingin marah kepada mereka, rasanya aku tidak ingin melihat mereka selalu berdua seperti itu.


“wah waah sepertinya kau sedang kesal sekarang hyo ji, kau bahkan tidak memasukkan bola sekalipuun kedalam ring” ucap siwon “yaa kau benar siwon, seperti yeoja yg sedang cemburu” timpal hyukjae yg sama-sama teman sepermainanku “mwo? cemburu? apa kalan gila?” cemburu? Cemburu akan apa? Aku bahkan tidak au kenapa moodku sangat kacau hari ini “haha kau seperti yeoja yg sedang jatuh cinta hyo ji” “Mwoo?!” ucapku kaget “siapa yg bisa menaklukan hatimu hyo ji? Ucap hyuk jae mencoba mengolok-olokku, karena kesal aku lempari saja ida dengan bola basket dan tepat mengenai perutnya “yaak kau gila, aku bisa mati bila kau melempariku dengan tenaga yg kuat seperti itu” aku tidak mendengarkan ocehan hyuk ja lebih lanjut, aku hanya sibuk dengan pikiranku sendiri.



‘Apa benar ini semua perasaan cinta? Apakah aku sangat bodoh sehingga aku tidak dapat menyadari perasaanku terhadapnya?’


Selama perjalanan pulang aku terus saja memikirkan perkatan hyuk jae tadi, apakah benar aku sedang jatuh cinta? Namun jatuh cinta pada siapa? Aku saja tidak tau siapa yg kusuka, mengapa dia bisa berbicara seperti itu. aku terus saja memikirkannya dengan tangan kananku memainkan bola basket kesayanganku, tiba-tiba saja bola yg kumainkan lepas dari tanganku dan menggelinding kearah semak-semak di taman yg kulewati. Saat aku ingin mengambilnya aku melihat sepasang kekasih sedang berciuman disana “ck apa mereka tidak malu bila keliatan orang lain dasar” grutuku, aku tidak memperhatikan lebih jelas siapa mereka lagipula aku malas melihat pemandangan yg menurutku merusak mata itu. “jongwoon oppa saranghaeyo” deg! Samar-samar aku mendengar suara tersbut saat kuamati kedua pasangan tersebut adalah jongwoon dengan pacarnya. Karena terkejut bola yg kuambil tadi jatuh kembali dan menimbulkan bunyi yg kumayan keras, dan suara itu sukses membuat mereka menjauhkan tubuhnya “Hyo ji?” jongwoon terkejut melihatku “apa yg kau lakukan disini?” ucap yeoja itu dengan sinis “apa kau mencoba mengintip kami hah?” sambungnya. Sesaat aku hanya dapat terdiam karena aku masih terkejut denganapa yg barusan saja kusaksikan ini, jantungku berdetak lebih kencang sekarang, aku merasa darahku mendidih sekarang “aniya aku tidak mengintip, lagipula kalian yg salah kenapa melakukan hal itu ditempat umum seperti ini? Kalau ingin melakukan itu lakukanlah ditempat yg sepi jangan melakukan ditempat umum seperti ini!” aku mengucapkannya dengan ketus, aku menatap tajam kepada mereka berdua. Aku tidak tau mengapaaku sanggat marah melihat mereka melakukan hal itu. dengan segera aku mengambil bola basketku kembali dan meninggalkan mereka dengan amarah yg menggebu-gebu.

Ada apa denganku sebenarnya, ini sungguh aneeh. Sejak jongwoon tidak lagi selalu bersamaku perasaan aneh ini tumbuh, apa ini karena aku kesal karena dia tidak peduli lagi denganku selama ini? “haha kau seperti yeoja yg sedang jatuh cinta hyo ji” ucapnan hyuk jae terngiang ditelingaku. Apa benar bahwa akuuu... “aniya aniyaa ini tidak seperti itu aniyaaaaa!!” aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat “hei kalau kau seperti itu terus bisa-bisa kepalamu akan copot bodoh” aku kaget dan memalingkan wajahku pada sumber suara yg sekarang berada didepan pintu kamarku “mau apa kau kesini?” tanpa sadar ucapanku terdengar sangat ketus ditelingaku, mungkin ditelinganyapun seperti itu “nih aku bawakan makanan favoritmu” ucapnya sembari menyodorkan es krim kesukaanku “huh kau mau menyogokku Jongwoon-ssi?” ucapku sinis namun tidak lupa mengambil es krim yg diberikannya untukku “haha sudahlah kau tak usah berlagak marah seperti itu, itu tidak akan cocok untukmu” “yaya baiklah, karena kau duah membawakan ini untukku, aku tidak akan marah”  ucapku penuh senyuman “anak pintaar” dia mengacak-acak rambutku lembut “yaak jangan lakukan itu!” larangku, namun dia masih saja melakukannya “kau mengganggu acara makanku jongwoon!” setelah aku berterika seperti itu barulah dia berhenti melakukannya “haha baiklah makanlah es krimmu itu sepuasnya” “arraseo”. Aku sangat menikmati es krimku ini, dan jongwoon sibuk dengan kumpulan komikku “apa kau sudah mengembalikan semua komikku yg kau pinjam?” ucapku setelah selesai memakan es krimku “hmm sepertinya masih ada beberapa di rumah, waah kau cepat sekali memakannya ckck dasar rakuus” “diamlaah jongwoon, kau baru saja berbuat baik padaku dan sekarang kau sudah mulai mengajakku bertempur lagi?” “haha baiklah baiklah, heei kau itu memang tidak ada manis-manisnya makan es krim saja bisa belepotan seperti itu. Bersihkan dulu sisa es krim yg terdapat dipinggir bibirmu itu” “hah jinjja?” aku mencoba membersihkannya “bagaimana apakah sudah bersih” “ck kau ini benar-benar -.- sini biarku bantu bersihkan” jongwoon mendekatiku dan membantuku membersihkannya, sentuhan tangannya yg menyentuh sudut bibirku terasa sangat lembut bagiku. Perasaan apa ini, jantungku seakan berhenti berdetak, bahkan sekarang aku seperti kehilangan banyak oksigen aku sulit bernafas! “yaap selesaai” suaranya sukses membuatku tersadar akan lamunanku “aah aku ingin tidur kau cepatlah keluar dari kamarku aku sangat mengantuk sekarang” aku mendorong tubuhnya keluar “hei hei ada apa ini, mana mungkin kau bisa mengantuk secepat ini padahal kita baru saja berbicara” “sudahlaah keluar saja aku ingin cepat-cepat tiduur!” ‘BRAK’ kututp pintu kamarku, sebenarnya aku bohong berkata bahwa aku mengantuk. Aku hanya tidak ingin jongwoon melihat wajahku yg sekarang mungkin sudah semerah tomat. Apa perasaan ini benar, aku belum akin akan hal itu. aigooo ada apa denganku sebenarnyaa !



‘Tanpa kusadari ternyata perasaan ini tumbuh begitu saja. Perasaan ini tumbuh seiring dengan seringnya kita bersama dan disaat kau tidak bersamaku, aku merasa kehilanganmu, Tapi apakah perasaanku ini pantas untukmu?’


“jung eun kurasa perkataanmu dulu terhadapku menjadi kenyataan” “apa maksudmu hyo ji? Ucapanku yg mana?” “kau berkata ‘Apakah selama kalian bersama tidak pernah merasakan sesuatu berubah diantara kalian? Misalnya kau mulai menyukainya?’ rasanya aku sekarang sedang mengalami itu” ucapku “haah? Jadi kau sekarang mulai menyukai jongwoon hyp ji?” ucapnya dengan nada yg girang “aish kau ini, bisa kah kau kecilkan volume suaramu itu?” “hehe mianhae, aku terkejut dan senang makanya aku sangat histeris” “ish kau ini” “jadi benar kau menyukainya hyo ji?” “entahlah aku juga bingung dengan perasaanku jung eun, aku terkadang marah bila melihat jongwoon bersama dengan yeojachingunya, dan aku jga merasa bila hanya berdua saja dengan jongwoon detak jantungku seakan berhenti berdetak dan oksigeh disekitarku seakan hilang entah kemana membuatku sulit bernafas” jelasku panjang lebar “haha hyo ji, kau sungguh polos. Itulah tanda seorang yeoja sedang jatuh cinta, itu sering terjadi” “tapi apakah benar seperti itu?” “hmm aku bisa pastikan bahwa kau benar-benar menyukainya, aku akan mendukungmu hyo ji FIGHTING!” “hmm FIGHTING!”


“hyo ji kajja kita pulang, kita sudah lamakan tidak bersama” “yaa tunggu aku didepan gerbang sekolah, aku bereskan barang-barangku dulu” “baiklah kutunggu kau” tiba-tiba saja jongwoon mengajakku pulang, aku senang dia mengajakku pulang setidaknya dia masih mengingtku.
“ayo kita pulang” ajakku sat aku sudah sampai didepan gerbang sekolah dimana jongwoon sedang menungguku “kau sepertinya semangat sekali, ada apa?” “haha aniya, moodku lagi bagus hari ini” “haha baguslaah kalau begitu”. Aku bahagia karena sudah lama kami tidak seperti ini, bercanda bersama dan bertengkar bersama, aku sangat merindukan saat-saat seperti ini. “aku bertengkar dengan pacarku hyo ji” tiba-tiba saja ditengah candaan kami jongwoon berkata seperti itu, sontak itu membuatku terkejut “kami bertengkar karena dia berfikir aku tidak mencintainya, menurutmu bagaiman?” “aah hmm, aniyoo aku tidak tau” “aku sudah menjelaskannya segalanya padanya bahwa aku hanya mencintainya, namun dia tetap saja bersikeras. Aku ingin bertanya padamu bagaimana caranya agar pacarku tidak lagi marah denganku, apa kau tahu” aku tidak tau harus menjawab apa, pikiranku kosong. Perasaan bahagiaku tadi seakan terangkat keluar lepas dari tubuhku, tubuhku lemas bahkan untuk berbicara saja sepertinya sangat sulit “kalau berikan saja dia barang atau makanan kesukaannya, hal seperti itukan yg sering kau lakukan saatku marah padamu” jawabku tercekat dan mencoba tersenyum walaupun dipaksakan “kau benar juga, baiklah aku akan memberikannya sesuatu besok. Ternyata otakmu cemerlang juga hyo ji” lagi-lagi dia mengacak-acak rambutku lembut, kalau dikondisi biasa aku pasti akan memaarahinya namun sekarang berbeda, aku tidak punya kekuatan untuk memarahinya sekarang.



‘Kau sudah mempunyai seseorang yg dapat membuatmu bahagia, kau sekarang bahagia. Tapi kenapa disaat kau sedih dan butuh pertolongan kau selalu datang padaku, apakah aku tempat untukmu mengadu keluh kesahmu saja? apakah itu arti diriku untukmu?’

“sial kenapa seperti ini!” aku menghilangkan rasa kesalku dengan bermain olahraga kesukaanku. Aku selalu gagal memasukkan bola-bola itu kedalam ring padahal jaraknya sangat dekat, aku selalu mengulanginya “sial kenapa tidak masuk-masuk !” gerutuku kesal, peluh sudah membasahi wajahku namun itu tidak mengahalangku untuk tetap bermain. Saat ini hanya aku yg bermain karena memang hari ini bukanlah jadwal permainan kami. Selalu seperti inilah caraku untuk mengurangi rasa kesalku akan sesuatu atau mencoba melupakan masalah yg terjadi. “aku sudah menjelaskannya segalanya padanya bahwa aku hanya mencintainya, namun dia tetap saja bersikeras. Aku ingin bertanya padamu bagaimana caranya agar pacarku tidak lagi marah denganku, apa kau tahu”  kata-kata itu selalu saja terngiang ditelingaku “yaaak cukuuup! Jangan bicara lagi !” aku seperti orang gila sekarang memarahi suara yg entah darimana aku mendengarnya yg selalu saja terngiang ditelingaku.


“heei kau kemana saja, hari sudah malam baru pulang” ucap jongwoon, saat ini aku sudah berada dirumah dan dia dengan santainya memberantakan isi kamarku. Buku-buku komikku tercecer dimana-mana, namja ini benar-benar menyebalkan “yaak apa yg kau lakukan dengan kamarku hah?!” “ish kau ini baru pulang sudah berisik sekali” “kau ini hanya bisa merusak kamarku saja, siapa yg akan membereskan ini hah?” “yaa tentu saja kau” dia tertawa setelah mengatakan hal itu, tawanya mempesonaku sungguh! entah kenapa saat aku mulai menyadari perasaanku padanya hanya dengan melihatnya saja membuat detak jantungku berdegup kencang “kenapa kau diam? Apa kau marah?” tanyanya saat melihat reaksiku yg hanya diam memandanginya, aku diam bukan karena marah tapi karena aku terbius oleh dirinya. Aigoo perasaan ini semakin menjadi-jadi didiriku, bagaimana aku dapat menghilangkan perasaan ini. “heei jangan maraah, mianhae hyo ji” ucapnya lagi karena belum dapat respon dariku “akku tidak marah, aku hanyaa.. aish sudah lupakanlah. Sekarang kau beresakan kamarku ini aku ingin mandi dulu” “siaaap boos !” dia mulai membereskan kamarku dan aku bersiap untuk mandi.
“apa kau sudah membereskan kamarku jongwoon?” tanyaku saat masuk kedalam kamarku, tapi tidak ada jawaban, kulihat kamarku sudah kembali seperti semula yg awalnya bukuku berserakan dimana-mana kini telah rapi tersusun di rak bukuku. Aku menyadari bahwa jongwoon sedang tidur diranjangku, aku mulai mendekati dirinya untuk membangunkannya “heei jongwoon ireona, apa kau ingin tidur disini hingga besok hah?” aku terus saja mencoba membangunkannya dan menepuk-nepuk tubuhnya ringan agar dia terbangun namun usahaku ini nihil. Saat aku ingin berteriak tepat ditelinganya tiba-tiba saja tubuhku seperti tertarik dan jatuh di atas tubuh jongwoon. Ternyata jongwoon yg menarikku kedalam pelukannya, aku sangat terkejut dan aku bingung harus bagaimana, Aku mencoba melihat wajahnya, matanya masih tertutup kukira saat ini dia pasti belum bangun. Aku terus saja memandangi setiap lekuk wajahnya, dia sungguh tampan kenapa aku tidak menyadari ini sejak awal? Matanya, hidungnya, dan bibirnya sungguh mempesonaku. “Hye mi” deg ! ku melihat bibir jongwoon bergerak dan kudengar dia mengucapkan sebuah nama wanita, wanita itu adalah pacarnya. Jadi saat ini dia sedang memimpikan pacarnya, dan dia merasa bahwa yg dia peluk sekarang ini adalah pacarnya? Ini sangat menyakitkan untukku, aku tidak kuat bila harus menimpan perasaanku yg sudah jelas tidak akan mendapat balasan.
Aku berusah untuk bangun dari keadaanku sekarang dan kembali melanjutkan niatku untuk membangunkannya “Kim Jong Woon ireonaaa!” teriakku tepat ditelinganya, jongwoon sangat terkejut mendengar teriakanku “cepatlah kau pergi dari sini aku ngantuk” ucapku ketus “hmm baiklah, mianhae aku ketiduran tadi” ucapnya masih dengan kesadaran yg bisa kubilang bari seperempatnya, setelah mengatakan itu dia melongos keluar kamarku begitu saja. Tanpa terasa air mataku jatuh begitu saja tanpa bisa ku kendalikan “sangat memalukan! Kau sedang apa hyo ji? Kau menangis sekarang? Kau mengasihani dirimu sendiri?” ucapku lirih disela tangisanku



“kau kenapa hyo ji, kau seperti orang yg kekurangan tidur lihatlah matamu memiliki kantung mata yg beras dan berwarna hitam. Apa kau baik-baik saja?” “ne, gwenchana jung eun. Bukankah aku selalu seperti ini” aku berbohong, benar apa yg dikatakan jung eun aku sama sekali tidak dapat tidur semalaman perasaan ini sungguh menyiksaku. “katakan padaku hyo ji, apa yg terjadi padamu” tanya jung eun serius dan matanya menatap lurus mataku “aku tidak bisa terus menerus mempunyai perasaan ini jung eun, ini sungguh menyiksaku” akhirnya aku ungkapkan juga perasaanku terhapad eun hye “apa yg kau maksud?” “aku tidak penting untuknya, dipikirannya hanya pacarnya saja. Sungguh aku ingin menghilangkan perasaan ini jung eun bantu aku” “hyo ji” jung eun memanggil namaku lirih dan sedetik kemudian dia memelukku.


Lagi-lagi aku pergi bermain basket, aku selalu sengaja menyibukkan diriku sendiri dengan bermain bola kesayanganku ini. Aku selalu bermain dari pulang sekolah hingga malam begitu seterusnya, bahkan sekarangpun aku sudah sangat jarang melihat wajah jongwoon. Mungkin saja dia sedang bersenang-senang bersama yeojachingunya yg  sangat dicintainya itu. ughh ! aku benci mengingat mereka berdua. “apa selama ini kau selalu bermain disini hingga kau tidak ada waktu lagi untuk menemuiku?” suara ini suara namja yg sangat kurindukan, aku membalikkan tubuhku untuk melihat dirinya “kenapa kau belum pulang juga hah? Kau kira ini jam berapa ini sudah malam apa kau tidak takut ada apa-apa hah?” lanjutnya, aku tidak tau harus bagaimana aku bahagia melihatnya namun aku ingin menghilangkan perasaanku untuknya sudah cukup aku merasakan sakit. “yaak apa kau tidak bisa bicara eoh?” “bisa” “mwo? hanya itu yg kau keluarkan dari mulutmu? Ck kau ini sebenarnya kenapa” ini semua karenamu bodooooh! Aku ingin sekali berteriak seperti itu sekarang, tapi itu tidak mungkin. “aku membawakan kau es krim kesukaanmu lagi nih, kau mau?” aku mengambil es krim yg diaberikan kepadau tanpa berkata sedikitpun “ish kau ini, apa kau sedang mogok bicara sekarang” aku tetap diam dan pergi munuju kursi yg berada dipinggir lapangan basket ini. Aku memakan es krimku sangat lahap, aku ingin melampiaskan kekesalanku dengan memakan es krim ini sampai habis tak bersisa “yak yaak! Makanlah pelan-pelan” aku tidak mendengarkan ucapan jongwoon tersebut dan ‘uhuk uhuuk’ aku tersedak “aish jinjja, benarkan apa yg kukatakan makanlah pelan-pelan kau ini sungguh tidak seperti wanita yg sesungguhnya” lagi-lagi kata itu yg terucap aku bosan mendengarnya “berhentlah mengataiku seperti itu, apa salahnya jika aku bersikap seperti laki-laki apakah itu merugikan dirimu tidakkan? Berhantilah mengataiku seperti itu, apa kau tau perkataanmu itu membuatku muak dan perkataanmu itu sangat membebani pikiranku apa kau tahu !!” bentakku dihadapannya, dapat kulihat jongwoon sangat terkejut dengan ucapanku barusan akupun begitu, aku tidak mengerti kenapa kata-kata itu dapat keluar begitu saja dari bibirku.ku memutuskan untuk pergi dari sana, aku membereskan barang-barangku dan bergegas pergi. Jongwoon hanya menatap diriku dari kejauhan tanpa mencegah atau memanggil namaku.



‘Sejujurnya aku ingin bersamamu selalu tapi dapatkah kita bersama pada akhirnya?’


Sejak malam itu hubunganku dengan jongwoon semakin parah, kamu bahkan tidak pernah bertemu lagi, berangkat dan pulang sekolah sendiri, bertemupun kami hanya diam tanpa sepatah katapun keluar dari bibir kami berdua. Keadaan kami sungguh membuatku tambah menderita sekarang, aku sangat merindukan saat-saat kami bersama dulu tertawa bersama, setiap hari selalu bertengkar, aku ingin sekali kembali kemasa itu namun kurasa itu semua mustahil untuk sekarang.


3 Bulan Kemudian
Seperti hari-hari biasanya, aku selalu saja menyibukkan diriku sendiri untuk mengalihkan perhatianku dari ‘sesuatu’ dan tanpa terasa aku telah melaluinya selama 3 bulan. Dan selama itu pula aku selalu menghabiskan waktuku untuk bermain bola kesayanganku itu bersama teman-temanku dan selama itu pula aku tidak bersama jongwoon lagi. Eomma jongwoon memang masih sering datang kerumahku tapi tidak dengan jongwoon, dia seperti hilang ditelan bumi. Walaupun sakit untuk menjalani hari-hariu selama ini, aku masih tetap berusaha untuk tegar dan tetap berusaha melupakan jongwoon walaupun aku tahu akan membutuhkan waktu yg sangat lama.
“aku pulaang” tidak ada jawaban dari dalam rumah “eomma kau ada didalam?” aku mencoba memastika keberadaan eommaku, aku mencarinya didapur, didalam kamarnya namun hasilnya nihil. Mungkin eomma sedang keluar sebentar pikirku, dan setelah itu aku memasuki kamarku untuk mengganti pakaianku. Kulihat ada secarcik kertas putih terletak di atas mejaku, karena rasa penasaranku yg kuat aku mendekati meja tersebut dan mengambil kertas tersebut. Didepannya tertulis ‘To: Hyo Ji’, aku membuka surat itu dan mulai membacanya.

‘haai adik manisku, apa kau baik-baik saja ^^
Sebenarnya aku sangat merindukanmu hyo ji, sangat merindukanmu. Aku ingin bersamamu seperti dulu, dimana kita selalu bertengkar setiap hari, tertawa bersama, berangkat dan pulang sekolahpun bersama tapi entah kenapa aku merasa kau menjauhiku. Dan lagi kau sempat membentakku malam itu, saat mengingat hari itu aku sangat menyesali perkataanku dan aku sangat ingin meminta maaf padamu dengan memberikanmu es krim cokelat kesukaanmu seperti biasanyadan kau akan tidak akan marah padaku lag, namun entah kenapa setiap kali aku ingin bertemu denganmu selalu saja ada halangan yg mengganggu apalagi aku dengar kau selalu bermain basket hingga malam hari, kau seperti sengaja membuat rentang jarak antara kau dan aku sehingga untuk meminta maaf padamu saja sangat sulit kulakukan.
Dan mulai sejak itu aku merasa kita seperti terpisah oleh tembok yg membentang tinggi diantara kita, aku merasa seolah-olah kita bukanlah teman meainkan musuh. Bahkan hanya untuk menyapamu saja lidahku terasa kelu.
Hmm mungkin ini sudah terlambat bagiku untuk meminta maaf padamau tapi biarkanlah aku mengatakan ini, karena aku ingin kau tau yg sebenarnya. Park Hyo Ji Mianhaeyo bila selama ini aku menyusahkanmu, maafkan aku bila selama ini aku tidak menjadi temanmu yg terbaik. Tapi aku katakan sejujurnya bahwa aku sangat bahagia dapat berteman denganmu dan aku sangat mencintaimu Hyo Ji.
Apakah kau tau bila selama ini aku menaruh perasaanku untukmu? Aku menyukaimu sejak dulu. Asal kau tau saja hyo ji, jika selama ini aku sudah memiliki pacar tapi hanya dirimulaah yg memenuhi hatiku. Dan alasanku untuk memiliki pacar adalah untuk membuatmu cemburu padaku, dan kau tau saat aku memelukmu pada malam dimana aku tertidur adalah kesengajaanku untuk membuatmu cemburu namun sepertinya semua itu nihil hehe ,,

Oiyaa hari in tepat pukul 3 sore aku dan keluargaku akan pindah ke Jepang karena ayahku dipindah tugaaskan ke negara Matahari Terbit itu dan aku akan melanjutkan sekolahku disana, dan walaupun kita berpisah aku berjanji padamu bahwa kaulah satu-satunya teman dan cinta pertamaku yg sangat kucintai.

Saranghaeyo Park Hyo Ji ^^’

Apa-apaan ini? Aku sangat terkejut dengan pengakuan jongwoon terhadapku. Jadi selama ini cintaku bukanlah cinta yg bertepuk sebelah tangan dan juga selama ini ternyata kami saling mencintai. Kenyataan apa yg kuterima sekarang ini? Aku cepat-cepat melihat jam dan 30 menit lagi jam 3. Aku bergegas pergi untuk menemui jongwoon dan mengungkapkan semuanya, yaa aku harus katakan padanya bahwa akupun menyukainya!
Aku memberhentikan taksi yg lewat dan menyuruhnya untuk bergegas pergi kebandar Incheon. Aku selalu berdoa agar aku datang tepat waktu dan dapat mengatakan yg sebenarnya terhadap jongwoon. Sesampainya di bandara aku langsung mencari jongwoon kesegala penjuru bandara, saat kulihat jam tanganku waktu sudah menunjukkan pukul 14.58 KST, aku membaca papan jadwal keberangkatan dan melihat pesawat tujuan Jepang akan berangkat 2 menit lagi. Aku segera bergegas mencari jongwoon lagi. Aku sudah sangat lelah sekarang, peluh berjatuhan dari wajahku aku mencoba untuk mencarinya kembali dan saataku membalikan tubuhku terlihatlah sosok namja yg sangatku kenal. Dia berdiri membelakangiku dan bersiap untuk masuk kedalam tanpa basa-basi lagi akupun memanggilnnya “Jongwooon !!” teriakku keras, merasa dirinya dipanggil dia membalikkan tubuhnya mencari arah sumber suaraku aku langsung saja melambaikan tanganku kepadanya untuk memberitahukan bahwa akulah yg memanggilnya. Saat melihatku raut wajahnya terlihat sangat terkejut dan sedetik kemudia dia tersenyum kearahku. Aku berlari untuk menemuinya, saat aku sudah berada tepat didepanya aku merasa sangat merindukan dirinya, aku ingin sekali memeluknya tapi niat itu kuurungkan karena ini tempat umum. “apa yg kau lakukan disini bodoh?” tanyanya, mendengar suaranya saja sudah membuatku nyaman suaranya terdengar sangat merdu ditelingaku. “apa kau bodoh hah? Kenapa kau tidak meminta maaf padaku dan memberikan es krim coklat kesukaanku seperti biasanya? Apa itu sangat sulit untuk kau lakukan? Kau tau aku sangat merindukanmu? Aku bahkan hampir lupa bagaimana bentuk wajahmu bodooh !” ucapku panjanga lebar dan mencoba agar air mataku yg selama ini kusimpan untuk tidak keluar. “apa kau tau, bagaimana perasaanku saat kau mengadu padaku bahwa kau bertengkar dengan pacarmu hah? Apa kau tau perasaanku saat kau mengigau dan memanggil nama pacarmu dan bukan aku hah? Aku sangat menderita karenamu ! dan ternyata itu semua sengaja kau lakukan? Dan kau sekarang ingin pergi tanpa menyelesaikan masalah ini dahulu? Aku sangat membencimu!” ucapku memukuli dadanya dan pertahananku tidak dapat kujaga lagi, air mataku jatuh bercucuran “kau jahaat! Kau namja kurang ajaar! Kau.. kau” ucapku tersedu-sedu masih dengan memukuli tubuhnya. “heei yak yak! Apa yg kau lakukan, ini ditempat umum hyo ji. Apa kau ingin mempermalukan aku hah? Sudaah jangan menangis lagi. Apa kau tidak malu dlihat oleh appa dan eommaku serta eommamu?” aku sungguh tidak memikirkan itu lagi sekarang, bahkan aku tidak menyadari adanya kehadiran appa dan eomma jongwoon serta eommaku disini. Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku selama ini kepadanya “uljima hyo ji, jebal uljima” ucapnya seraya menghapus air mataku yg jatuh dengan derasnya. Dia menghapus air mataku dengan lembut dan tersenyum kearahku “kau sangat jelek jika menangis hyo ji” ucapnya mengacak-acak rambutku “saranghaeyo jongwoon, nado saranghaeyo” ucapku saat dia masih menatapku, jongwoon terkejut dengan ucapanku “aku menyukaimu, aku bahkan tidak tau aku menyukaimu sejak kapan, tapi yg ku tahu sekarang adalah aku menyukaimu” ucapku mantap, jongwoon masih terdiam dan tiba-tiba bibirnya tergerak dan membentuk sebuah senyuman yg sangat indah. “aku menyukaimu hyo ji , jeongmal saranghaeyo” ucapnya “perhatian-perhatian untuk nomer pesawat B3424 tujuan Jepang akan segera berangakat, diharapkan untuk para penumpang untuk segera menaiki pesawat terimakasih”terdengar panggilan untuk para penumpang untuk segera menuju pesawat yg mereka naiki “bisakah kau menungguku untuk kembali kesini 5 tahun lagi?” tanyanya “hm aku pasti akan menunggumu jongwoon” janjiku kepadanya. Walaupun hati ini terasa berat untuk melepaskannya dia pergi tapi aku harus rela akan hal itu. jongwoon mendekatkan wajahnya mendekati diriku, aku tahu apa yg akan dia lakukan kepadaku dan tanpa kusadari mataku menutup begitu saja. Aku merasakan sentuhan lembut berada tepat dibibirku, jongwoon menciumku dengan sangat hati-hati.
Ciuman singkat itulah kenangan manis yg kukenang darinya sebelum akhirnya dia meninggalkanku untuk waktu yg cukup lama.


‘Dan akhirnya dari setiap kejadian dan disetiap kesakitan yg kurasakan selama ini telah membuahkan sebuah hasil yg baik. Dan aku ingin kita akan terus selalu bersama hingga waktu yg memisahkan kita’


END

Akhirnya selesai juga nih ff yg gajelas -.- huwaa semoga readers semua pada suka yaa hehe, yaa walaupun ceritanya emg aneeh :(
Tapi jangan lupa RCLnya yaa readers ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar