Senin, 10 September 2012

(FF) Good Bye My First And My Last Love


Title: Good Bye My First And My Last Love [Oneshoot]
Author: Yola Pitaloka
Fb: Yolla Pitaloka
Twitter: Yollapitaloka
Genre: Sad Romance?
Ratting: 16+
Length: Oneshoot
Cast:
-          Lee Hyuk Jae
-          Kim Jae Rin
-          Shin Jung Eun

Annyeong chingudeul :) author bawa ff yg gaje bangeet -.- mianhae kalo ceritanya jelek :( dan hati-hati banyak TYPO bertebaran wkwk ^^
WARNING: diharapkan untuk meninggalkan jejak yg berupa RCL ! inget looh WAJIB ! #maksa banget -.-


Happy Reading ^^


Aku hidup dibayangan masa lalu antara kau dan aku, kini kau pergi tanpaku tau dimana kau berada. Semua kenangan yg kita lalui dulu masih membekas dihatiku dan masih terekam dengan sangat kuat didalam otakku. Senyummu yg selalu menghiasi dipagi hariku, membuat hari-hariku bersamamu sangat menyenangkan. Tapi semuanya hilang dalam sekejap dan aku tidak mampu untuk menghalanginya dan andai waktu dapat kuputar aku akan selalu memutar kehidupanku dulu saat aku mengenal dirimu.


“heey jae rin, ayoo bangun ini sudah siang. Apa badanmu tidak sakit kalau kau tidur terus seperti ini?” “nee eomma aku bangun, jgn marah-marah lagi ne?” “cepat kau bersihkan diri dulu dan pergi sarapan” “nee eommaaaa” haah lagi-lagi aku memimpikan masa laluku bersamamu oppa, kenapa belakangan ini rasa rinduku kepadamu sangat kuat dan selalu saja memimpikan kenangan indah kita dulu?.
“jae rin apa hari ini kau tidak kuliah?” “ani eomma, hari ini aku tidak ada kelas jadi aku akan tiduur sepuasku hehe” “aissh dasar yeoja malas” “aigoo eomma tega sekali memanggilku yeoja yg malas?” aku memasang wajah sedih kepada eomma “ish dasar anak manja, sudah lanjutkan sarapanmu itu” “hehe ne eomma, hmm mana appa?” “appa mu sudah berangkat ke kantor tadi” “waah kenapa pagi sekali?” “pagi apanyaa?, biasanya juga appamu berangkat jam segitu, kau dapat berkata seperti itu karena kau bangun siang jae rin” “aissh jinjaa?, eomma bercanda sajaa” eomma tertawa melihat tingkahku. Trilillitilalatrilli kudengar hape ku berbunyi dikamar, lalu aku pergi untuk mengambilnya “yeoboseyoo?, aah ne eun hye. Mwwo? Memangnya harus sekarang? Aissh kenapa mendadak sekali, ne baiklaah tunggu aku ne?” “siapa jae-ah?” Tanya eomma “eun hye eomma, katanya hari ini ada ujian mendadak. Aissh buyar sudah semua rencanaku hari ini” “memangnya kau ada rencana apa?” Tanya eomma kebingungan “rencanaku adalah tidur eomma, seminggu ini aku sibuk dan tidak beristirahat dengan cukup” “issh kau ini eomma kira rencana apaan” “hehe eomma, tidur itu juga sebuah rencanakan? Baiklah eomma aku berangkat dulu ne? saranghae eomma” pamitku sebelum meninggalkan eomma dan tidak lupa mencium kedua pipi eommaku “ne hati-hati dijalan” “nee eommaa”


“aigooo aku lupa membawa hapeku, eotthoke?” keluhku karena baru kusadari bahwa aku tidak membawa hapeku, tapi aku masih terus berusaha mencarinya didalam tas tanpa memeperhatikan laju jalanku. BRUUK aku bertabrakan dengan sesuatu, semua barang yg berada didalam tasku berhamburan jatuh  dijalanan “aissh menyusahkan saja” desisku “ahh mianhae aghassi”kudengra suara namja meminta maaf padaku  “ne gwenchana” kataku tanpa melihat wajah dan masih sibuk mengambil barang-barangku yg berjatuhan, ternyata namja tersebut membantuku membereskan barang-barangku. Kulihat tangan namja itu mengambil dompetku yg terbuka dan menampakkan foto diriku bersama teman masa kecilku dulu “kaauu?” “heey apa yg kau lakukan” kataku mencoba mengambil dompetku dan langsung menatap tajam kearahnya, namun tatapan tajamku hilang seketika menjadi tatapan penuh rindu dan penuh cinta terhadap namja itu “ka kaau?” kataku tersendat “Kim Jae Rin?, apakah kau jae rin teman kecilku dulu?” Tanya namja itu tidak percaya “kau apakah kau Lee Hyuk Jae? Hyuk jae oppa?” tanyaku juga memastikan dan mataku sudah mulai berlinangan air mata , Greeepp tiba-tiba hyuk jae oppa memelukku “jae-ya, aku rindu padamu neomu bogoshipoyoo” suara hyuk jae oppa yg selama ini kurindukan akhirnya dapatku dengar lagi “nee oppa, nado bogoshipo” kataku lalu membalas pelukannya “waah kau sudah besar yaa jae-ya?” hyuk jae oppa merenggangkan tubuh kami yg sedang berpelukan dan menghapus air mataku “aissh kau ini masih saja cengeng seperti dulu” “yaak kau jahat oppa, baru saja bertemu kau sudah mengejekku” “haha mianhae, sudaah jangan menangis lagi ne?” hyuk jae oppa sama sekali tidak berubah, dia selalu baik dan sifatnya yg hangat sungguh membuatku tenang dan nyaman berada didekatnya. Apakah ini jawaban dari mimpi-mimpiku selama ini? “bagaimana kau bisa berada disini oppa?, apakah kau juga kuliah disini?” tanyaku antusias “hmm banyak sekali yg ingin kuceritakan padamu jae-ya , apakah hari ini kau sibuk?” hyuk jae oppa tidak mmenjawab pertanyaanku, sepertinya dia ingin membuatku penasaran “aigoo oppa jawablaah pertanyaanku” “haha kau tidak sabaran sekali ” “kau selalu saja seperti ini oppa, baiklah kita akan banyak bicara nanti setelah aku menyelesaikan ujianku ne? ingat tunggu disini!” “haha baiklah aku akan menunggumu disini, kau cepatlah selesaikan ujianmu?” “ne oppa aku akan mengerjakannya dengan sangat cepat bila perlu aku tidak usah membaca soalnya hehe” “yaak ! mana boleh seperti itu, ucapanmu selalu saja sembarangn jae-ya. Sudah sana cepat pergi dan kerjakan ujianmu dengan benar” “hehe baiklaah oppa” aku meninggalkan hyuk jae oppa walaupun rasanya sangat berat untuk meninggalkannya.


“mianhae jae rin karena dulu aku pergi meninggalkanmu” sekarang kami berada ditaman universitasku “ne oppa gwenchana, walaupun aku sangat sedih saat kau pergi meninggalkanku” “pasti kau membenciku?” “hehe dulu aku sempat mencoba untuk membencimu tapi tidak bisa, aku juga tidak tau kenapa” “mianhae jae-ya” suara hyuk jae oppa terdengar sangat menyesal “apa sekarang kau akan tinggal disini lagi oppa?” “hmm ne, apa kau senaang?” “jinjaa? kyaaa! aku senang sekalii” yaa benar aku sangat senang karena aku dapat bertemu denganmu lagi oppa, karena hidupku tanpa dirimu sangat membuatku sulit bernafas. “lalu apa kau juga ingin kuliah disini oppa?” tanyaku dengat semangat yg mengebu-gebu “haha entahlaah, aku baru melihat-lihat universitas ini saja lalu bertemu denganmu” “yasudaaah kau disini saja oppa yayayaya?” paksaku kepada hyuk jae oppa “haha kalau itu maumu, apa boleeh buat?” hyuk jae oppa mengatakan hal itu dengan senyum gummynya yg khas sekali “jinjayoo oppa?!” “ne Kim Jae Rin” “waaaaah , kau memang sahabat tercintakku hyuk jae oppa” teriakku padanya, saat aku mengatakan sahabat tercinta itu sungguh membuat hatiku sakit karena lagi-lagi aku harus membohongi perasaanku yg sebenarnya.

Aku senang kau berada dekat denganku sekarang, namun semakin aku dekat denganmu semakin aku menambah banyak kebohongan-kebohongan terhadap perasaanku kepadamu. Sungguh sangat menyakitkan bila rasaku ini tidak sampai padamu. Sungguh perasaan ini menyiksa batinku, semua serba salah bila aku berhadapan denganmu. Aku ingin mencintaimu dengan tulus tanpa balasan namun didalam hati kecilku aku sangat menginginkan balasan cinta darimu. Cinta membuatku jatuh kedalam lubang yg hitam pekat tanpa cahaya yg menyinari ataupun menuntunku untuk keluar dari kegelapan itu.


Sudah seminggu ini aku selalu bersama hyuk jae oppa dan eommaku pun sudah bertemu dengan hyuk jae oppa. Dia banyak berubah secara fisik, tubuhnya sekarang lebih tinggi dariku padahal dulu aku lebih tinggi darinya, wajahnya memancarkan keteguhan hati yg kuat tanpa menghilangkan kesan lembut dari dirinya. Sungguh aku sangat mencintaimu Lee Hyuk Jae, namun  aku tidak tau harus bagaimana menghadapi perasaanku ini padamu.
“apa kau tidak ada kelas lagi jae-ya?” “tidak ada oppa, wae?” “aniyaa, aku lapar ingin makan, didaerah sini apakah ada café atau sejenisnya?” “hmm ada oppa, disekita sini ada café yg bernama Juliette, apa kau ingin pergi kesana?” “ne, aku maau. Kajjaa!” “haha kau semangat sekali oppa” “yaa karena aku sangaat lapaar” hyuk jae oppa memasang wajah yg sangat menggemaskan, yaa tuhaan bagaimana ini? Aku sungguh menyukainya, apa yg harus aku lakukan.
“selamat datang, silahkan ikut dengan saya” sapa pegawai café tersebut “silahkan duduk” “ne gamsahamnida aghassi” “kau mau memesan apa jae-ya?” “hmm aku ingin ini dan ini” “baiklah, kami memesan ini dua dan ini dua” “baiklaah, tunggu sebentar ne” tidak lama kami berbincang sambil menunggu pesanan kami datang ada seorang yeoja yg memanggil hyuk jae oppa “Lee Hyuk Jae?” “kau Jung Eun? Waah sedang apa kau disini?” “im very miss you Hyuk jae, how are you?” “haha im very okay, and you?” “haha im too, kau sedang apa disini?” “aku ingin makan, dan kau sendiri?” “aku juga begitu, sejak kapan kau berada Korea?” “hmm kira-kira sudah seminggu ini” “apa kau akan tinggal disini seterusnya” “hmm ne, aku saja sudah kuliah disni” “mwoo? Jinja? Kau kuliah dimana?” “di universitas dekat dengan cafe ini” “maksudmu Universitas SunFlower? Akupun berkulliah disana” “jinjaa? Kebetulan yg sangat menyenagkan” aku melihat mereka saling berbincang dengan serunya, hingga hyuk jae oppa sepertinya sudah lupa bahwa aku berada disana bersama mereka. “aah benar juga mari kuperkenalkan kau dengan teman masa kecilku yg dulu sering kubicarakan padamu, jae-yaa ini temanku dari Amerika namanya Shin Jung Eun, Jung Eun ini Kim Jae Rin” “hoo jadi kau yeoja yg diceritakan oleh hyuk jae selama ini?” kata jung eun dengan lembut “Kim Jae Rin imnida” “ne, Shin Jung Eun imnida. Waah kita satu universitas pasti sangat menyenangkan kalau kita bisa selalu bersama” “haha ne, benar yg kau katakan jung eun” “hmm boleh kah aku bergabung dengan kalian?, aku tidak mengganggukan?” “tentu saja tidak jung eun silahkan duduk” kata hyuk jae mempersilahkan jung eun untuk duduk. Selama di café tersebut hanya mereka berdua saja yg berbincang dan kehadiranku sepertinya hanya mengganggu mereka saja. Melihat mereka sangat akrab membuat dadaku sesak, aku tidak rela jika ada yeoja lain yg dekat dengan oppaku. Aku sungguh egois, aku menyadari itu tapi aku hanya dapat memendamnya dalam hati karena aku tau bahwa hyuk jae oppa bukan siapa-siapa bagiku.
Aku sungguh tidak kuat melihat keakraban mereka, akhirnya aku pamit untuk pulang “hmm apa aku boleh pulang oppa?” “waeyo jae-ya? Apakah kau sakit?” akhirnya hyuk jae oppa melihatku juga sejak jung eun datang baru kali ini hyuk jae oppa memandang wajahku “aniya oppa, aku disms eomma untuk segera pulang” katakku berbohong “yasudah aku antar kau saja ne?” “tidak usah oppa aku bisa pulang sendiri, kau temani saja jung eun disini” “gwenchana jae rin , lebih baik hyuk jae mengantarmu” jung eun membujukku juga “aniyaa, aku bisa pulang sendiri. Aku pulaang” aku langsung pergi meninggalkan hyuk jae oppa dengan jung eun, samar-samaraku mendengar panggilan hyuk jae oppa namun aku berusaha lebih cepat pergi menjauh dari mereka. Dari pada aku harus melihat kemesraan mereka lebih baik aku pulang.

Aku tau cintaku tidak akan pernah mendapat balasan darimu, tapi bisakah kau menganggapku ada dan memperhatikanku? Aku sudah sangat tersiksa dengan kenyataan yg terjadi selama ini tapi apakah kau harus menambah siksaanku lagi? Aku hanya dapat mencintaimu diam-diam, perasaan ini sangat menyiksa aku ingin membuangnya jauh-jauh dari kehidupanku namun aku tidak berdaya. Kau dapat memberikanku kebahagiaan namun dilain sisi kau dapat menghancurkanku hingga menjadi kepingan-kepingan kecil yg malang dan menyedihkan.


Sudah beberapa hari ini diantara aku dan hyuk jae oppa selalu hadir sesosok yeoja lain, yaitu Shin Jung Eun. Jung Eun anak yg baik dan periang dia juga sangat ramah kepadaku, aku dan dia semakin akrab saja tiap harinya. Namun tidak bisa kupungkiri bahwa keakraban dia dengan hyuk jae membuatku cemburu, aku bingung harus bersikap bagaimana bila menghadapi jung eun. Aku sangat senang berteman dengan jung eun namun disisi lain aku sangat membencinya karena dia terlalu dekat dengan Hyuk jae.
Aku ingin pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yg kupinjam beberapa hari lalu, aku melihat jung eun sedang mengambil buku di rak buku paling atas. Dia terlihat kesusahan aku menghampirinya untuk membantu tapi aku keduluan oleh sesosok namja yg membantunya, dia adalah hyuk jae oppa. Aku melihat hyuk jae mengambil buku tersebut namun sepertinya hyuk jae oppa kehilangan keseimbangan dan tubuhnya jatuh dan jung eun pun ikut jatuh. Tubuh hyuk jae oppa terjatuh tepat diatas tubuh jung eun dan mereka hampir saja berciuman, melihat itu tubuhku menjadi lemas dan aku berusaha untuk kuat dan menahan air mataku agar tidak jatuh. “ahh mianhae jung eun” hyuk jae oppa segera bangun dan membereskan buku-buku yg ikut terjatuh akupun membantu mereka berdua untuk membereskan buku tersebut. Aku melihat wajah hyuk jae oppa bersemu merah dan jung eunpun begitu. Hatiku semakin hancur, apakah mereka saling menyukai?. “aku permisi dulu” “heei jae-ya, kau mau kemana?” hyuk jae oppa mengejarku dan dia berhasil memegang tanganku “ada apa denganmu belakangan ini jae-ya? Kau seperti menjauhiku, apa kau ada masalah?” mengahadapi sikapnya yg sangat lembut membuatku tidak bisa menahan lagi air mataku yg sudah ingin keluar, bagaikan bendungan yg rusak air mataku mengalir keluar dengan derasnya. Hyuk jae oppa terkejut dengan keadaanku dan dia memelukku untuk mencoba menenangkan diriku “uljima jae-ya jebal uljima” suara lembut hyuk jae oppa yg menenangkanku sangat menyakitkan hatiku, apa kau tidak tau oppa bahwa aku begini karenamu?

 Sekali lagi kau melukaiku, aku tau aku tidak berhak atas apapun yg terjadi padamu namun dengan tidak ada hak apapun tersebut membuatku semakin sakit dan membuatku ingin menjadikanmu pasangan hidupku. Aku menunggumu bertahun-tahun lamanya karena aku yakin kau akan kembali kesini bersamaku, dan bertahun-tahun lamanya aku memendam perasaan ini untukmu. Dan saat engkau kembali perasaanku kepadamu semakin besar dan kau tetap tidak menyadarinya. Aku semakin sakit saat mengetahui kau mempunyai perasaan kepada yeoja lain dan perasaan itu bukan untukku.


Dari kejadian di perpustakaan waktu itu hubungan jung eun dan hyuk jae oppa semakin akrab mereka terlihat  semakin mesra, terkadang mereka sering terlihat bersama dan aku hanya bisa menahan amarahku. Aku tau aku tidak pantas mempunyai perasaan ini.
“kau sedang apa jae-ya?” hyuk jae oppa berada disampingku “aku sedang membaca buku oppa, kau sendiri kenapa berada disini?” aku mencoba tersenyum kepada hyuk jae oppa walaupun hatiku sakit melihat wajahnya sekarang “aku melihatmu duduk sendirian disini jadi aku ingin menemanimu” jawabnya sambil tersenyum “haha kau ini bisa saja oppa” “aku rindu padamu jae-ya” aku kaget dengan ucapan hyuk jae oppa yg mengatakan rindu padaku “mwo? Kenapa kau berbicara seperti itu oppa?” “entahlaah, aku merasa kita sekarang jarang bertemu dan lagi kau seperti menjauhiku?” “kau saja yg terlalu sibuk oppa, lagipula aku tidak menjauhimu” “hmm mungkin juga seperti itu” hyuk jae oppa tiba-tiba menyandarkan kepalanya dibahuku “issh oppa beraaat!” “yaak! Diamlaah aku ingin seperti ini denganmu sebentar, dulu juga aku sering seperti ini kan?” “yaa itu kan sudah lama sekali, dan lagi dulu kau tidak seberat ini!” “ish kau ini baiklah baiklaah cerewet sekali!”. Oppa kenapa kau melaukakn ini? Kau terlalu baik bagaimana aku bisa membencimu dan melupakanmu jika kau selalu seperti itu kepadaku?. “hyuk jaee” panggil seorang yeoja dari kejauhan dan ternyata itu adalah jung eun “kau sedang apa disini?” tanyanya “aku sedang menemani jae-ya, waeyo?” “aniyaa, antarkan aku ke ruang dosen doong” “ish kau ini apa kau tidak bisa pergi sendiri?” “tidak bisa karena aku takut, soalnya dosen itu sedang marah denganku. Kumohooon antarkan aku” jung eun memohoon kepada hyuk jae oppa “antarkan saja dia oppa, apa kau tidak kasihan sama jung eun hmm?” aku ikut membujuk hyuk jae oppa “tuuh jae rin saja mendukungku, ayolaah” “ck, baiklaah dasar manjaa” akhirnya hyuk jae dan jung eun pergi meninggalkanku. Haaah apa yg kau lakukan jae rin? Kalu lihat mereka berdua sekarang pergi meninggalkanmu?. Sebenarnya sangat sakit melihat mereka berdua seperti itu, tapi mau bagaimana lagi? Jung eun adalah temanku dan kupikir jung eun adalah yeoja yg baik bagi hyuk jae oppa, aku bahagia bila hyuk jae oppa bahagia.


Ungkapan ‘aku bahagia bila orang yg kucintai bahagia bersama orang lain’ adalah kebohongan besar. Bagaimana kau bisa bahagia bila orang yg kau cintai bersama orang lain, bila ada orang yg berkata seperti itu maka dia telah menipu drinya sendiri. Jika aku manjadi dia aku akan bilang ‘aku akan bahagia bila orang yg kucintai hidup bersamaku selamanya!’ memang terdengar egois namun apa kau bisa bahagia bila orang yg kau cintai mencintai orang lain? Aku akan bilang ‘TIDAK’ karena aku dapat bahagia bila bersama orang yg kucintai.


Semakin hari sepertinya aku semakin dilupakan oleh hyuk jae, buktinya sekarang dia tidak  lagi menemuiku ataupun menghubungiku. Aku sungguh tidak bisa berfikir lagi perasaan ini sudah menyeretku kedalam labirin yg menyulitkan dan akan susah untuk keluar dari masalah ini. Saat aku berjalan dikoridor aku melihat hyuk jae oppa dan jung eun sedang berciuman, aku terkejut melihat itu. Tega sekali hyuk jae oppa melakukan itu, hatiku hancur badanku lemaah tidak ada tenaga sama sekali aku berlari pulang dan menangis sejadi-jadinya dirumah. “kau tega oppa, bagaimana aku bisa membencimu ayoo katakaaaan! Kau membuatku hancur kau jahaaat!” racauku sambil menangis didalam kamar. Sudah betahun-tahun aku menantinya namun balasannya adalah ini, sungguh sia-sia penantianku selama ini “kau bodooh Kim Jae Rin!!! KAU BODOOOH!!”
Semenjak kejadian itu aku mencoba menjauhi hyuk jae dan jung eun, bahkan aat aku melihat mereka sedang berdua aku akan bersembunyi agar mereka tidak melihatku. Mungkin inilaah yg terbaik, aku harus bangkit dan mulai melupakan semua kenanganku terhadap hyuk jae walaupun  aku tidak tau kapan perasaanku ini akan hilang terhadapnya.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………...............
Sudah 2 tahun aku mencoba melupakan hyuk jae oppa dari kehidupanku, namun sepertinya nihil. Bayangannya selalu saja hadir lagi dan lagi.
“jae rin kesini sebentaar” panggil eomma “ne eomma ada apa?” “temanmu yg bernama Lee Hyuk Jae tadi datang dan memberikan ini” “mwo? Dimana dia sekarang?” “dia sudah pulang tadi” “hmm apa ini?” “entaahlah coba kau lihat saja sendri” saat kubuka bingkisan itu ternyata itu adalah surat undangan pernikahannya dengan jung eun dan ada sehelai kertas putih yg ditujukan untukku.

‘ hai jae-ya apa kabarmu? Kau pasti baik-baik saja ne? kalau kau menanyakan keadaanku aku pun baik hehe. Aku sangat rindu padamu jae-ya, aku rindu senyumanmu suaramu dan semua tentangmmu aku sangat rindu. Aku ada kabar bahagia, aku akan menikah dengan jung eun  tentu kau tau kan siapa dia, jangan bilang kau lupa karena selama 2 tahun ini kau tidak pernah bertemu kami kekeke . kami akan menikah besok di gereja dekat dengan rumahku jam 10.00, ku harap kau bisa datang ne?
Aku ingin berkata jujur padamu jae-yaa…
Sebenarnya selama ini aku sangat mencintaimu, aku menyukaimu dari semasa kecil dulu. Kalau aku tidak bertemu denganmu aku akan sulit bernafas dan aku sangat senang waktu itu aku bertemu denganmu di universitas sunflower. Apa kau tau sebenarnya aku tau kau kuliah disitu dan aku sengaja datang kesana untuk menemuimu dan ternyata kita benar-benar bertemu. Aku berfikir bahwa pasti ini adalah takdir kita untuk dipertemukan kembali dan menjalin cinta. Namun perkiraanku salah, mianhae karena aku sudah merusak persahabatan kita jae-yaa mianhae.
SARANGHAEYO KIM JAE RIN !’

Air mataku jatuh saat mengetahui bahwa hyuk jae oppa juga mempunyai perasaan yg sama denganku, tapi apa maksudnya ini? Bukankah dia menyukai jung eun dan mereka sempat berciuman dibelakangku?. Aku tidak akan percayaa ini semuaa !!

Keeseokan harinya
“jae rin apa kau benanr tidak ingin menghadiri pernikahan hyuk jae?” “aniyaa eomma aku tidak ikut, eomma saja yg datang” “baiklaah, jaga rumah baik-baik” “ne eomma”. Aku tidak akan datang kesana, bila aku datang itu hanya akan membuatku tersiksa lebih baik aku dirumah saja. Tapi aku bingung dengan surat yg hyuk jae oppa berikan kepadaku kemarin, dia bilang dia mencintaiku tapi apa maksudnya aku tidak mengerti. Aku merenungkan kata demi kata, kalimat demi kalimat dari surat tersebut. “apa maksud dari ini semua oppa?” desahku sedih. Setelah sejam lebih aku berdiam diri akhirnya aku bersiap-siap untuk menghadiri upacara pernikahan hyuk jae oppa, aku ingin memastikan apa yg dimaksud dari surat tersebut. Aku langsung bergegas pergi dan memberhentikan taksi yang lewat didepan rumahku. “semoga saja pernikahannya belum dimulai”aku berharap cemas. Setelah sampai disebrang gereja tersebut aku langsung turun dari taksi dan berlari tanpa memperdulikan jalanku atau keadaan sekitarku, pikiranku hanya satu yaitu Lee Hyuk Jae. “aghassiii awaaass !!!” aku mendengar ada yg berteriak dibelakangku, sebelum dapat aku melihat siapa itu tubuhku terasa dihantam benda yg keras dan sangat kuat. Aku tidak sadarkan diri, semua terlihat gelap aku tidak dapat melihat apapun lagi.


Aku mendengar ada keributan diluar gereja saat upacara pernikahan kami selesai, aku penasaran dengan itu dan bertanya pada seseorang “ada keributan apa itu?” “ada kecelakaan dan ada korban jiwa, saat ini korban itu sedang dibawa kerumah sakit terdekat” “mwo? Jadi begitu baiklah, gamsahamnida” ucapku. Aku menghampiri meja didekatku untuk mengambil minuman, karena entah kenapa perasaanku tiba-tiba menjadi tidak enak “Lee Hyuk Jae!” panggil seseorang “aah ada apa?” “apa kau tahu ada kecelakaan yg terjadi didepan gereja ini?” “ne aku tau, waeyo?” “apa kau tau siapa korban tabrakan itu?” “aniya, memangnya ada apa?” “dengarkan ini baik-baik” seketika detak jantungku berdetak dengan cepat dan tanganku terasa berkeringat dingin “korban yg tertabrak adalah Kim Jae Rin, teman masa kecilmu dulu. Saat ini eommanya sedang menyusul jae rin kerumah sakit dimana ia dibawa” Deg ! jantungku terasa dihujam oleh beribu-ribu tombak, gelas yang kupegang jatuh kelantai. Seketika itu pula aku menjadi lemas dan tidak dapat berfikir lagi “dimana dia sekarang dimana?!” tanyaku kalut “dia dibawa kerumah sakit didekat sini” tanpa basa-basi lagi aku langsung pergi meninggalkan pesta pernikahanku, eomma,appa dan jung eun memanggilku namun aku tidak menanggapinya. Saat ini aku hanya ingin melihat keadaan Kim Jae Rin, jae-ya ku !


Sesampainya aku dirumah sakit aku langsung menuju Unit Gawat Darurat (UGD), aku melihat eomma jae rin sedang menangis didepan pintu. Aku menghampirinya “ahjumma, bagaimana keadaan jae rin?” “hyuk jae?” ahjumma seperinya kaget mellihat kedatanganku “kenapa kau disini?, bagaimana pesta pernikahanmu?” “ itu tidak penting, sekarang yg terpenting adalah keadaan jae rin ahjumma” “ahjumma juga belum tau bagaimana keadaan jae rin”ucap eomma jae rin dengan air mata yg mengalir deras dipipinya. Disaat aku dan ahjumma sedang menunggu, dokter keluar dari ruangan tersebut. Aku langsung menghampirinya “bagaimana keadaannya dokter?” dokter tersebut hanya diam “dokter bagaimana keadaannya!” “pendarahan diotaknya sangat parah keadaannya sangat kritis sekarang, kami tidak bisa membantu lagi. Saat ini kita hanya dapat menyerahkan ini semua kepada yg Kuasa” mendengar itu eomma jae rin semakin sedih dan menangis tersedu-sedu, aku pun begitu aku sangat sedih “apakah tidak ada cara lain dokter? Aku akan membayar semahal apapun itu asal dia selamat. Aku mohon dok” “kami hanya manusia, kami melakukan sebatas kemampuan kami tapi yg berkehendak tetaplah yang Kuasa”. Tubuhku terasa lemas dan akupun tidak dapat menopang tubuhku sendiri sehingga aku jatuh terduduk. Mengapa ini semua terjadi? “aaarrrggghhhhh !!” aku berteriak frustrasi dan air matakupun jatuh. “kau harus tabah dan mencoba menerima semuanya” dokter tersebut menenangkanku. “dokter, pasien sadar dan memanggil nama seseorang” ucap seorang perawat yg baru saja keluar dari ruangan tersebut “siapa yg dia panggil?”ucap dokter tersebut “hmm hyuk jae, hyuk jae oppa. Dia selalu berkata seperti itu” mendengar itu aku langsung berdiri “aku hyuk jae, namaku hyuk jae”. “kau yg bernama hyuk jae? Masuklah sepertinya dia ingin berbicara padamu”
Aku masuk kedalam ruang tersebut, aku melihat banyak selang yg berada disekeliling jae rin. Selang oksigen berada diwajahnya, perban-perban melilit ditubuhnya. Pemandangan yg sangat tidak pernah terlintas dibenakku. Aku melihat jae rin sedang menatapku, pandangannya sangat lemah. “hai jae-ya? Apa kau baik-baik saja?” ucapku, dia hanya mengangguk dan tersenyum. Melihatnya begini aku sangat sedih aku ingin memeluknya, aku ingin menggantikan dirinya agar dia tidak merasa tersiksa seperti ini. Aku melihat jae rin menggerakkan bibirnya seperti berbicara padaku, aku mencoba mendekatkan telingaku agar aku dapat mendengar suaranya “saranghae oppa” walaupun suaranya sangat pelan dan tidak terlalu jelas tapi aku dapat mendengarnya mengatakan itu. Aku tidak menyangka bahwa jae rin mengatakan itu, menatap matanya dia sedang menangis sekarang air matanya jatuh dengan derasnya “nado saranghae jae-ya, uljima ne?” aku menghapus air matanya. “kenapa kau menikahi jung eun padahal kau menyatakan cinta untukku?” jae rin masih berbicara walaupun suaranya sangat lemah “kupikir kau menyukai namja lain jae-ya, jadi kupikir kau tidak akan mungkin mencintaiku” “kau salah oppa, selama ini aku selalu mencintaimu. Aku mencintaimu dari semasa kecil hingga sekarang, aku sangat mencintaimu oppa jeongmal saranghae” jae rin meneteskan air matanya lagi, aku tidak dapat berfikir lagi jae rin membuatku bingung. Aku melihat jae rin menggerakkan bibirnya lagi “jeongmal saranghae oppa, jeongmal saranghae” aku menggenggam tangannya dan menciumnya “nado saranghae jae-ya, nado jeongmal saranghae” jae rin tersenyum dan perlahan-lahan matanya tertutup, tangannya yg kugenggam tiba-tiba melemah ‘tiiiiiittt’ alat pendeteksi jantung berbunyi panjang sekali dan tidak ada lagi grafik tanda detak jantungnya, disana hanya terlihat garis lurus memanjang. Aku menangis melihat itu “jae-ya jangan tinggalkan aku, jae-yaaa !!”


Cintaku penuh dengan rintangan dan penuh dengan jalan yg berlubang, terkadang aku jatuh dan terkadang aku dapat bangkit kembali. Tapi, daripada aku melihatmu bersanding dengan orang lain, mungkin jalan ini lebih baik. Aku telah lelah menyimpan perasaanku selama belasan tahun. Lebih baik aku pergi jauh meninggalkanmu, kau dapat bahagia dengan wanita yg kau pilih dan aku dapat bahagia tidak melihatmu berbahagia dengan wanita pilihanmu. Walaupun egois, aku senang dengan pilihanku sendiri. Good Bye My First And My Last Love.


Flashback On
“hyuk jae kenapa bajumu berantakan sekali? Lihatlah kerah bajumu itu. Issh sungguh berantakan sekali” “ah apakah sebegitu berantakannya?” “ne sangat berantakan, sini aku benarkan kerah bajumu itu” jung eun membenarkan kerah baju hyuk jae dan tiba-tiba jung eunl mencium bibir hyuk jae. Hyuk jae terkejut dan mencoba melepaskan ciuman itu, namun jung eun masih bersikukuh dengan susah payah akhirnya hyuk jae dapat melepaskan ciuman itu. “apa yg kau lakuakaaan!!!” hyuk jae marah dengan kelakuan jung eun yg mengejutkan “mianhae hyuk jae, sebenarnya aku menyukaimu sejak dulu” “tapi kau tidak harus melakukan itu kaan?!” “mianhaeyo” “sudahlaah aku tidak menyangka kau begitu padaku” “tapi hyuk jae aku mohon jadilah namjachinguku” “aku tidak bisa!” “waeyo? Apa karena kau menyukai jae rin?” hyuk jae terdiam “ne aku menyukainya” “haha apa kau tidak tau, bahwa jae rin menyukai namja lain?” “mwoo? Kau tau dari mana?” “dia menceritakannya sendiri padaku, apa kau tidak menyadari belakangan ini di menjauhimu kan?, itu karena dia menyukai namja lain dan tidak ingin namja yg dia cintai itu menganggap aneh hubungan kalian” hyuk jae yg mendengar itu menjadi lemas, bagaikan tersambar petir berita itu cukup membuat minho menjadi namja yg pemurung dan selalu terpuruk.
Flashback Off

Itulah sebabnya mengapa hyuk jae menjauhi jae rin, hingga saat ini mereka berdua masih tidak tau duduk permasalahan mereka dahulu sehingga membuat hubungan mereka merenggang. Tapi yg jelas dan hanya merekalah yg tau bahwa rasa cinta mereka sangat kuat hingga saat ini. Walaupun hyuk jae sudah mempunyai pasangan hidup, tapi dia tidak dapat membohongi perasaanya yg sangat besar terhadap Kim Jae Rin Cinta Pertamanya.

END

Akhirnya selesai juga niih ff gaje ini alhamdulillaaah :)
Mianhae kalu endingnya ga bagus abisnya aku bingung harus bagaimana :( pokoknyaa maaf kalau ff yg ini jeleek bangeeeet author minta maaf yaaaaaaaaaaaaa :( :(
Tapi walaupun jelek tetep haru RCL looh, tambahin saran dan kritiknya yaa supaya author bisa membuat ff yg lebih baik dari sekarang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar