Laman
Good Bye My First And My Last Love
- I Love My Private Teacher
- (FF) My Heart
- One Love, One Kiss to My Heart
- (FF) Good Bye My First And My Last Love
- The Secret Love
- True Love [Sequel The Secret Love]
- Fall For You Part 2 [End]
- Fall For You Part 1
- SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 6]
- SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 4]
Sabtu, 20 Oktober 2012
Series :: You Remind Me Of Him,And I Love You [Part 1]
Title: SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 1]
Author: Yola Pitaloka
Fb: Yolla Pitaloka
Twitter: Yollapitaloka
Genre: biar readers yg tentukan ^^v
Ratting: 16+
Length: Series
Cast:
- Kim Jong Woon
- Park Hyo Ji
Annyeong chingudeul :) author bawa ff yg pastinya ga banget dan gaje bangeet -.- aku ini yg pernah buat ff Good Bye My First And My Last Love itu looh apa masih ada yg ingeet? :D reader: enggaaak! Okelaah walaupun ga ada yg inget author masih tetep pede ngepublish ff lagi #muka tembok nih -.-
Mianhae kalo ceritanya acak-acakan dan banyak TYPO dimana-mana, author minta maap ne? *bow
Yaudaah ga usah banyak bicara langsung aja kita ke TKP :D
Warning: diharapkan untuk meninggalkan jejak dengan cara RCL Read Coment and Like ! #maksa banget XD
Don’t copy paste ! #kyk ada aja yg mau -.-
Happy Reading ^^
Rasa sakit karena ditinggal dan dicampakkan oleh sesorang dimasa lalu itu masih saja menghantuiku hingga sekarang, tidak ada yg bisa membantuku untuk keluar dari kemelut cinta ini
Author POV
Terlihat seorang yeoja telah berdiam diri disalah satu bangku taman dengan disinari cahaya lampu taman didekatnya, di taman tersebut sangat sepi mungkin ini dikarenakan hari yg sudah mulai gelap. Yeoja itu seperti tidak menyadari hari yg sudah mulai gelap, pandangannya kosong seakan matanya menerawang kisah kelamnya dulu. Yeoja tersebut seakan enggan untuk kembali kerumah.
“heei tangkap diaa!!” seru sesorang kepada yeoja itu “mwo?” jawab yeoja tersebut bingung “tangkaap priaa itu nonaa! Dia telah mencuri daganganku!” terlihat sosok namja yg sedang berlari kencang diikuti kejaran ahjussi yg meminta pertolongan yeoja itu. Yeoja itu yg kita sebut saja bernama Park Hyo Ji masih bingung dengan apa yg dibicarakan ahjussi tadi, dia hanya memperlihatkan wajah bingungnya atau lebih cocoknya wajah bodohnya. Tiba-tiba saja namja yg sedang dikejar oleh ahjussi tersebut menarik tangan hyo ji dan menyeretnya untuk ikut berlari bersama dirinya “kyaaa, apa yg kau lakukan?!” pekik hyo ji “sstt sudaah diam ikut saja, kau ini berisik sekali” entah kenapa walaupun hyo ji tidak mengenal namja tersebut dia tetap saja mengikuti kemana namja tersebut membawanya lari, dia bisa saja memaksa berhenti dan memukul namja tersebut tapi dirinya tidak melakukan itu. “heeei ternyata kalian berteman!!” teriak ahjussi tersebut masih saja mengejar kami “aniyaaa aku bukan temannyaa sungguuuh” teriak yeoja tersebut, namja yg membawa hyo ji tertawa geli melihat tingkah yeoja disampingnya tersebut.
Hyo Ji POV
Aku masih saja berlari bersama namja yg entah darimana datangnya dan seenanknya membawaku lari ini. Aku menoleh kebelakang untuk melihat ahjussi yg mengejar kami dan ternyata ahjussi itu sudah tidak lagi mengejar kami bahkan sosoknyapun tidak kelihatan lagi, sontak saja aku berhenti berlari dan menopangkan tanganku kepunggung kakiku karena nafasku sudah habis karena berlari. “yaaak kenapa kau berhent? Bisa saja ahjussi itu masih mengejar kita kan?” “hah haah kalau mau lari larilah sana hah. Kenapa aku harus mengikutimu?” jawabku masih dengan nafas yg tersengal-sengal “ck kau ini, apa aku menyusahkanmu?” namja tersebut menatapku yg kelelahan dan keringat bercucuran diwajahku “ne, kau menyusahkanku, aku bahkan tidak mengenalmu tapi kau membawaku lari seperti ini” jawabku dengan nafas yg mulai beraturan “baiklah, mianhaeyo” kata namja tersebut sambil mengelap keringatku yg berjatuhan di wajahku. Aku kaget dengan apa yg dilakukan namja tersebut denganku, aku menatap wajahnya dan dia menatap wajahku. Kami saling berpandangan, entah kenapa wajahku tidak dapat berpaling darinya seperti tersihir olehnya akupun tidak mengerti kenapa namja ini bisa membuatku melupakan ‘seseorang’ yg selalu melekat di ingatanku, tatapan matanya yg dalam seperti membiusku. Tangannya yg telah menghapus keringat diwajahku tiba-tiba mengelus pipiku lembut, wajahnya mulai mendekat ke wajahku. Tiba-tiba saja wajahnya sudah berada tepat didepanku, perlahan namun pasti bibirnya menyentuh bibirku lembut aku memjamkan mataku, entahlaah aku juga tidak mengerti seakan-akan aku terhipnotis olehnya. Bibirnya mulai melumat bibirku lembut, aku hanya diam tapi tidak dipungkiri bahwa akupun menikmati ciuman ini, tangannya tiba-tiba sudah berada ditengkuku dan dia mulai menarik tubuhku untuk lebih mendekati tubuhnya hingga tidak ada lagi jarak diantara kami. “Hyo ji-chan” tiba-tiba saja sosok namja dengan senyumannya yg manis terlintas diotakku, sontak saja aku melepaskan ciumanku dengan namja tersebut “PLAK!!” aku menamparnya dengan keras. Terbesit perasaan bersalah terhadapnya karena aku menamparnya dan lagi aku menikmati ciuman tersebut namun rasa bersalahku terhadap ‘seseorang’ itu lebih besar. Namja tersebut kaget karena tamparanku, namun secepatnya dia memasang wajah yg mengatakan kalau dia merasa bersalah “mianhaeyo, aku tidak bermaksud lancang” tanpa terasa air mataku jatuh, aku bukan sedih karena telah dicium oleh namja tersebut tetapi perasaan bersalah terhadap ‘seseorang’ karena aku menikmati apa yg kulakukan dengan namja tersebut walaupun itu hanya sesaat. “mianhaeyo, uljima uljimaa” tangan namja tersebut terjulur untuk menghapus air mataku namun dengan reflek aku menangkisnya, namja itu sempat kaget dengan tingkahku. Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku harus pulang. Aku meninggalkan namja tersebut dengan air mata yg tidak dapat kuhentikan.
Kumohon padamu jangan menggangguku lagi, aku sudah cukup menderita karenamu. Apa kau masih belum puas hingga kau masih selalu saja menghantui pikiranku?
Sinar mentari pagi membangunkanku, pikiranku kembali menuju kejadian tadi malam dan tanpa kusadari aku memegang bibirku. “yaak apa yg kau pikirkan hyo ji” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku untuk melupakan kejadian tadi malam yg menimpaku “ada apa denganmu ji-ah?, apa kepalamu pusing?” tiba-tiba saja terdengan suara eommaku “aah aniyaa eomma” “yasudaah mandi dulu sana, kau tidak inginkan telat saat pertama kali masuk sekolah barumu?” “baiklah eomma”
Yaa benar aku baru pindah dulu aku berada di Jepang namun karena urusan pekerjaan appaku jadi aku pindah ke Korea tepatnya di Seoul, tapi jangan salah sangka aku bener-benar orang Korea hanya saja saat umurku 10 tahun aku pindah ke Jepang dan kembali lagi kesini.
“kau sudah bersiap chagi?” tanya eommaku “sudah eomma” “baiklah kalau begitu kau sarapan dulu” aku duduk disamping appa “mianhaeyo ji-ah kau harus pindah dari sekolahmu yg lama demi pindah kesini” “gwenchana appa, aku lebih baik pindah daripada harus tinggal disana tanpa ada appa dan eomma yg menemaniku” “benar juga sih, tapi kau jadinya tidak dapat bertemu dengan...” “gwenchana appa aku baik-baik saja, aku berangkat sekolah dulu ne?” belum selesai appa berbicara aku sudah memotong pembicaraannya, aku tau appa pasti ingin membicarakan namja tersebut, aku tidak ingin mengingatnya itulah salah satu penyebab kenapa aku dengan sukarela pindah ke Korea lagi.
Author POV
Pagi hari yg cerah, begitu juga wajah-wajah ceria siswa siswi Sapphire Blue High School menghiasi pagi hari yg cerah ini. Tapi sepertinya ada sosok yeoja yg memperlihatkan dengan jalas ketegangan dan rasa takut dari dalam hatinya, yaa yeoja itu adalah Park Hyo Ji dia sangat tegang karena hari ini adalah hari pertama dia masuk kesekolah barunya. Hyo ji sejujurnya sangat tidak suka bila menjadi anak pindahan karena dia harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan teman baru serta hal-hal yg berbau baru. “Park Hyo Ji” “yaa saya songsaengnim” “ikuti saya, saya akan mengantarmu kekelas barumu, apa kau siap?” “siap songsaengnim” pertanyaan songsaengnim tersebut seakan-akan menanyakan apakah hyo ji siap untuk bertempur atau tidak, itu sungguh membuatnya sangat tegang.
“kau tunggu dulu disini, nanti aku akan memanggilmu untuk masuk mengerti?” “ne songsaengnim” setelah beberapa saat ditinggal diluar akhirnya dia disuruh masuk oleh songsaengnim. Sebelum masuk hyo ji menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya melalu mulut, begitu hingga berkali-kali. Saat dia masuk, dikelas tersebut langsung hening seketika ‘kenapa harus sehening ini? Aku benci sekali dengan ini’ keluh hyo ji dalam hati. “baiklah Park hyo Ji perkenalkan dirimu” “Park Hyo Ji imninda, aku pindahan dari Jepang. Mohon bantuannya” seketika kelas yg tadinya hening menjadi sangat riuh “waaah dia dari Jepang” “anaknya manis sekali” dan macam-macam lagi tanggapan dari mereka. “kau duduk disebalah dipojok sebelah kanan itu saja Park Hyo Ji” “ne songsaengnim”. Hyo ji berjalan menuju tempat duduknya, sesampainya dia ditempat duduknya dia heran dengan namja teman sebangkunya yg selalu tersenyum melihat dirinya.
Hyo Ji POV
Apa maksud tatapan dan senyuman namja disebelahku ini membuatku risih saja, aku lihat wajahnya dan memperhatikannya. Tunggu sepertinya wajah ini tidak asing bagiku “haai hyo ji-ssi” sapanya dengan tersenyum, aku masih saja menatapnya dengan wajah yg menelisik “haha apa kau tidak mengingat namja yg tadi malam mengajakmu berlari hmm?” tanyanya dengan menahan tawanya. Aku terkejut dan tanpa kusadari aku mengangakan mulutku, yaak pantas saja wajahnya tidak asing bagiku aigooo! “haha kau selalu saja mmembuat ekspresi wajah yg tidak sesuai dengan wajah manismu” “mwo?” lagi-lagi aku memasang wajah bodohku mendengar pernyataan namja tersebut. “haha sudah-sudah nanti kita lanjutkan lagi pembicaraan ini, sedari tadi kita sudah dipelototi oleh Park songsaengnim” seketika itu aku langsung menghadap Park songsaengnim, benar yg dikatakan namja tersebut bola mata Park songsaengnim seakan-akan dapat melopmat keluar melihat kami berdua.
Jam pelajaran pertama dan kedua sudah kujalani dengan aman dan tentram, tiba saatnya untuk istirahat namun sepertinya tidak untukku. Saat istirahat tiba semua siswa dan siswi dikelas menghampiriku, mereka mengelilingi tempat dudukku aku serasa sedang disidang sekarang -.- “hai hyo ji kau benar dari Jepang?” “ne benar” jawabku ramah “waah kau hebat, kenapa kau pindah kesini?” “karena pekerjaan ayahku dipindah kesini makanya aku mengikutinya” lagi-lagi aku menjawab dengan senyuman yg terkesan dipaksakan. Jujur saja inilah hal yg paling aku tidak suka saat pindah sekolah huft. “ayo ikut aku!” tiba-tiba saja namja yg duduk disebalahku menarik tanganku dan mengajakku keluar, dia menerobos semua siswa siswi yg menghalangi jalannya. Lagi-lagi aku hanya dapat mengikuti kemana dia pergi tanpa ada perlawanan. aku tidak mengerti dia membawaku kemana, dan tiba-tiba diberhenti tanpa memberitahuku terlebih dahulu. Karena ia tiba-tiba berhenti aku tidak punya waktu untuk berhenti dan akhirnya tubuhku menabrak punggung belakang tubuhnya “yaak appo” keluhku sambil memegang hidungku yg menabrak punggungnya. Namja itu membalikan wajahnya menghadapku dan memperhatikanku dengan tatapan yg sama dengan kemarin aigoo. “mm mwo? Ada apa?” tanyaku dengan gugp karena dipandangi seperti itu, tiba-tiba saja dia tersenyum kearahku “aniya aku hanya ingin melihatmu karena kemarin malam gelap jadi aku tidak terlalu jelas melihat wajahmu, oiaya Kim Jong Woon imnida” jawabnya panjang lebar dan memperkenalkan dirinya, aish apa-apaan namja ini “cih, kau namja kurang ajar lepaskan tanganku” kataku ketus dan berusaha menarik tanganku yg masih digenggam erat olehnya “ne ne baiklaah, aku minta maaf padamu karena tadi malam aku lancang terhadapmu” katanya seraya melepaskan genggaman tangannya ditanganku “cih, semudah itukah kau meminta maaf padaku atas semua yg kau lakukan kemarin malam hah? Kau seenaknya saja membawaku lari dan membuatku kehilangan oksigen yg banyak, dan tiba-tiba kau aish lupakan!” aku mengalihkan pembicaraanku , aku tdak ingin mengingat kejadian yg sangat membuatku benci pada dirku sendiri , tiba-tiba saja aku mendengar suara kekehan dan ternyata dia sedang menertawakanku aish jinjja!! Keterlaluan benar namja ini. “haha baiklah aku memang lancang telah menci..” “yaaak jangan berbicara yg tidak perlu” bentakku dan menutup mulutnya dengan tanganku. Aiish namja ini benar-benar membuatku emosi “lalu apa yg aku harus lakukan agar kau memaafkanku hem?” tanyanya “kau jangan sekali-kali membawaku kesuatu masalah yg aku sendiri tidak tau dan jgn menyusahkanku lagi ! cukup hanya kemarin kau membuatku susah arraseo Kim Jong Woon-ssi!” “keke arraseo hyonie” deg ! panggilan itu sontak saja membuatku mengingat ‘namja’ itu aigoo ! kenapa aku ini, aku sudah pergi jauh meninggalkannya namun kenapa bayangannya selalu saja menghantuiku. Dan lagi namja ini selalu saja sukses membuatku selalu mengingat ‘namja’ itu. “jangan panggil aku dengan panggilan itu ! aku benci mendengarnya!” terlihat jelas namja ini terkejut dengan ucapanku “waeyo? panggilan itu terlihat cocok denganmu dan sangat manis untukmu” “waeyo? Aku menyukai panggilan tersebut itu sangat cocok denganmu hyonie dan lagi panggilan itu sangat manis untukmu” langsung terngiang diingatanku akan kata-kata ‘namja’ itu , ucapanya sama persis dengan ‘namja’ itu aigooo ! apakah aku tidak bisa lepas dari bayang-bayang tentang dirinya? “sudahlah aku tidak suka kau memanggilku seperti itu !!” teriakku dan langsung saja meninggalkannya disana “yaak kenapa kau marah hah? Aku berkata jujur !” teriaknya tak kalah kuat denganku seraya mengejarku. Sudaah cukup ! aku ingin tenang disini tanpa meningat kejadian yg menimpaku dulu arrrgghhh rasanya aku ingin menangis dan berteriak sekuat-kuatnya! “heey tunggu !” panggilnya dan menarik tanganku, aku berusaha untuk melepaskan genggamannya. “heei kau kenapa sih?” tanyanya, aku hanya diam tanpa berkata apa-apa “baiklaah aku tidak akan memanggilmu seperti itu lagi, tapi kumohon kau jangan seperti ini kau membuatku merasa bersalah” “lepaskan !” teriakku dan tanpa kusadari air mataku jatuh, saat dia melihatku dia kaget dan melepaskan genggaman tangannya aku mengambil kesempatan itu untuk pergi meninggalkannya.
Author POV
“ada apa dengannya? Kenapa hal seperti itu saja membuatnya menangis? Wanitu sungguh sulit dimengerti” ucap seorang namja yg tidak lain adalah Kim Jong Woon “arrggh ! baru sekali ini aku melihat wanita menangis terlebih lagi itu karena ulahku sendiri!” keluhnya dengan mengacak-acak rambutnya yg memang sudah berantakan.
Hyo ji pergi meninggalkan jongwoon yg masih bingung dengan keadaanya, dia sempat bingung dimana ia sekarang karena dia sama sekali tidak mengetahui seluk beluk sekolah ini karena dia masih berstatus siswa baru disini. “heey kau anak baru yg banyak dibicarakan itu yaa?” tiba-tiba saja terdengan suara namja tepat dibelakangnya , hyo ji membalikkan tubuhnya dan melihat sekelompok namja tengah memperhatikannya dengan tatapan yg sullit untuk dijelaskan. “wah waah sepertinya dia menangis, apakah kau merasa sedih karena tersesat disini nona?” tanya salah satu namja diantara mereka. Hyo ji ketakutan dan berusaha lari dari mereka namun naas ternyata saat ini dia berada diujung koridor sekolah yg terlihat sangat sepi. “kau mau kemana? Disini tidak akan ada orang yg lewat karena ini adalah gedung sekolah yg sudah tidak terpakai lagi” salah satu namja tersebut mendekati hyo ji dan mengelus pipinya “ternyata kau cantik juga” katanya dan tersenyum dengan senyuman yg menakutkan. Hyo ji berkeringat dingin dan mulai bergetar, dia bahkan tidak dapat berteriak meminta pertolongan jangankan berteriak berkata sepatah katapun sangat sulit baginya bagaikan ada sebongkah batu yg mengganjal tenggorokkannya. Namja yg mendekatinya tersebut mulai mengelus-elus pipinya lagi dan sekarang dia mulai mencondongkan tuubuhnya untuk lebih mendekati hyo ji, hyo ji berusaha untuk menghindar namun namja itu tidak membiarkannya begitu saja dia menarik tubuh hyo ji kasar dan mulai mendekatkan wajahnya. Hyo ji berontak namun sia-sia saja karena tenaganya tentu kalah dengan namja tersebut ‘siapa saja tolong aku!’ teriak hyo ji dalam hati dan mulai menangis. ‘Buk bak buk’ terdengar bunyi seseorang tengah berkelahi dibelakng hyo ji dan namja itu “ckk ada apa ini, kalian berani mengganggu acaraku hah?” tepat saat dia membalikkan tubuhnya pukulan keras mendarat mulus di wajahnya dan dia jaruh tersungkur “kau tidak apa-apa?” “kau siapa?”
TBC
Akhirnya selesai juga nih part ke1nya bagaimana? Apakah aneh dan gaje? Hehe yaa harap maklumi saja author ini sangat tidak berpengalaman -.-
Kira-kira siapa yaa yg nolongin si hyo ji hayoo siapaaa? XD kalo mau tau tungguin yaa part selanjutnya tapi part selanjutnya akan keluar kalau responnya baik ^^ tolong bantuannya yaa *bow
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar