Title: Fall For You Part 1
Author: Yola Pitaloka (Park Hyo Ji)
Genre: Romantis kali yaa? -.-
Length: Twoshoot
Cast:
- Kim Jong Woon
- Park Hyo ji
Annyeong chingudeul :D author dateng lagi nih dengan ff yg abal-abal dan gaje gtu -.- maap yaa kalo ff ini aneh dan ga bermutu dan ga menarik dan ga seru dan ga bagus dan segala-galanya deeeh :(
Berhubung ini ff ga bangeeet sampe ada yg COPY PASTE maah kebangetan bangeet PABOnyaa :p yaudaah ga usah banya cerita entar ga akn selesai-selesai dan ga bakalan mulai-mulai deeh nih cerita -.- maap bila dalam ff ini banyak TYPO bertebaran bagaikan cinta author yg selalu bertebaran dihatinya jong woon oppa :D
Oiyaa wajib RCL yaaa inget looh WAJIB!!!! #author maksa banget -.-
Happy Reading ^^
“nona apa kau ada didalam?, waktunya makan malam para koki sudah memasakkan makanan untuk nona dan nyonya sudah menunggu diruang makan”terdengar suara seorang ahjumma memanggil majikannya di dalam kamar. “ne ahjumma, sebentar lagi aku akan keluar”yg dipanggilpun menjawab dia adalah Park Hyo JI. “baiklah nona”. Park Hyo ji adalah pribadi yg tertutup bila tidak ada hal penting yg dibicarakan dia akan diam. Dia sangat angkuh, sifatnya ini didapat kerana ayahnya meninggal pada saat umurnya 12th. Pada umurnya yg masih dalam masa pertumbuhan dia sudah ditimpa kejadian seperti itu dan membuatnya berubah menjadi yg sangat angkuh. Dia hanya bersikap baik kepada keluarga dan para pekerja dirumahnya saja. Park Hyo Ji hidup dengan eommanya yg seorang direktur perusahaan terkenal di Seoul. “Ji-ah mari duduk dan makanlaah” eomma menawarkan ji-ah untuk makan “ne, eomma”. “bagaimana dengan harimu tadi chagi?” “hmm? Aah seperti biasanya eomma” “begitu yaa?, apakah tidak ada yg istimewa? Setiap eomma bertanya seperti itu kau selalu menjawab dengan hal yg sama” “mau bagaimana lagi eomma?, memang begitulah keadaannya” “harusnya kau lebih menikmati masa mudamu chagi” “yaa aku akan usahakan eomma”
Keesokan harinya hyo ji sedang berjalan-jalan di daerah Myeongdong untuk menyegarkan otaknya yg selama satu minggu yg lalu diisi dengan tugas-tugas dari songsaengnim disekolahnnya yg menumpuk. Ketika hyo ji sedang melihat-lihat berbagai macam dagangan yg dipajang dietalase-etalase toko seorang namja menabraknya “bruuk” hyo ji kehilangan keseimbangan dan jatuh tapi namja yg menabrajnya buru-buru menahannya dan menangkap tubuh hyo ji dalam dekapannya. Hyo ji yg sadar akan keadaan mereka langsung melepaskan tubuhnya dari namja tersebut. “yaaak! Mau apa kau hah?!” “aku hanya menolongmu, memangnya kenapa”jawab namja itu dengan tampang tanpa dosanya “kaau! Dasar maniak!” “yaaak aghassi apa maksudmu dengan maniak?!” hyo ji tidak menggubris omongan namja tadi dan langsung saja pergi begitu saja. “siapa yeoja tadi yaa? Sifatnya sungguh menjengkelkan. Bukannya bilang terimakasih tapi malah mengataiku maniak! Dasar yeoja aneeh!” kata namja yg ternyata bernama Kim Jong Woon tersebut.
Saat dirumah hyo ji mengingat kembali kejadian saat ia bertemu dengan namja itu “kenapa aku mengingat tentang namja itu? Namja yg sangat aneeh dan lagi dia adalah seorang maniak. Lupakaanlah hyo ji” hyo ji menggeleng-gelengkan kepalanya. “ada apa denganmu ji-ya? Tidak biasanya eomma melihatmu seperti ini?” “aah ani eomma” “kau tidak mau cerita dengan eomma hmm?” “nanti saja yaa eomma”jawab hyo ji sekenanya “hmm baiklah, ayo turun saatnya makan malam” “ne eomma”.
“hari ini katanya ada siswa baru yg datang, dia pindahan dari Los Angeles” “hah jinjja? Dia yeoja atau namja?” “dia seorang namja” “kyaa pasti dia tampan?” “entahlaah aku blm lihat tapi katanya dia tampan dan dia asli org korea hanya saja tinggal di Los Angeles” “kyaaa aku ingin melihatnyaa” percakapan dua orang yeoja tadi sempat membuat hyo ji yg berada diperpustakaan terganggu. Hyo ji langsung menatap mereka dengan pandangan dingin dan menusuk, yeoja-yeoja tadi yg menyadari telah dipandangi dengan hyo ji langsung diam dan melanjutkan pekerjaannya. “hey dia itu yg dikenal dengan yeoja dari kutub selatan itu kan?” “iyaa namanya park hyo ji, dia yeoja yg aneh jgn dekat-dekat denganya” bisik-bisik yeoja dibelakang hyo ji. Walaupun mereka berbisik-bisik masih dapat didengar dengan jelas oleh hyo ji. Hyo ji merasa gerah di perpustakaan dan ingin keluar dari sana daripada harus mendengar percakapan yeoja-yeoja yg tidak penting itu. “bruuuk” lagi-lagi hyo ji bertabrakan, dia kesal kenapa belakangan ini banyak sekali yg menabrak dia. “matamu dimana hah?!” saat hyo ji memarahi orang yg menabraknya dia terkejut karena yg menabraknya adalah namja yg bertemu denganya di myeongdong waktu itu. “kau?” hyo ji memastikan “ahaa! Kita bertemu lagi yeoja aneh. Ternyata kau kuliah disini juga?, kebetulan sekali yaa” namja itu memasang muka yg sumringah dan itu malah membuat hyo ji kesal dengannya. “yeoja aneh kau bilang? Dasar maniak!” “yaaak kau ini atas dasar apa kau memanggilku begitu hah?” “lalu atas dasar apa juga kau memanggilku yeoja aneh?” hyo ji langsung pergi meninggalkan namja tersebut. “heeey aghassi, kenapa kau selalu pergi begitu saja?” teriak jong woon, nukannya membuat hyo ji berbalik tapi dengan teriaknnya itu semakin membuat hyo ji berjalan semakin kencang. “ada apa sih dengan yeoja itu selalu saj seperti itu” gumam jong woon “apa kau siswa baru itu?”tanya seorang yeoja “ah, ne aku siswa baru disini, kim jong woon imnida tolong bantuannnya ne” “kyaa neomu kyopta, kau boleh selalu meminta bantuan dariku kok hehe” “ahh ne hehe”jawab jong woon sedikit salting. “oiyaa apa aku boleh bertanya sesuatu?” “kau mau bertanya apa jong woon oppa?” “hmm, kau kenal dengan yeoja yg bertabrakan denganku itu?” “hoo maksudmmu si yeoja kutub selatan?” “mwo? Yeoja kutub selatan?” “nee, dia terkenal dengan sikap yg sangat dingin dan pendiam, jadi tidak ada yg berani mendekatinya” “hoo begitu” “memangnya ada apa kau menanyai itu” “aah aniya hanya ingin tau saja”
“Kim Jong Woon Imnida, mohon bantuanya ne” “baiklah jong woon-ssi kau boleh duduk di sebelah hyo ji” “baiklaah”. Saat ini hyo ji sangat frustrasi karena namja yg sangat tidak ingin ditemuinya malah satu kelas dengannya dan lagi mereka harus satu bangku. “haai yeoja aneeh, kita bertemu lagi”jong woon menyapa hyo ji, hyo ji hanya diam dan memandanginya dengan tatapan tak suka. “boleh kan aku duduk disebelahmu?” tanya jong woon kepada hyo ji yg kebetulan memang hanya temoat hyo ji lah yg kosong karena tidak ada yg mau duduk bersamnaya “kalau kau diam berarti aku anggap itu sebagai kata ‘iya’”. Hey siapa namanu?, namaku kim jong woon dan kau?” “kau tinggal dimana?” “apa rumahmu jauh dari sekolah ini?” selama jong woon duduk bersana hyo ji, jong woon selalu bertanya dan bertanya dan selama itu pula hyo ji tidak menggubris pertanyan jong woon itu. “Kim Jong Woon” tegur Jung Soo songsaengnim “aah ne songsaengnim” “bila kau mau berbicara denagnnya bisakah kau tunggu saat istirahat?, sekarang lagi jam pelajaranku. Atau kau ingin keluar dari kelasku?’ “ahh aniya songsaengnim, mianhamnida” “Kali ini saja kau ku bebaskan karena kau baru hari pertama masuk dan belum mengenalku lain kali kau tidak akan kuberikan kesempatan seperti ini lagi” “ne songsaengnim”
Saat ditaman belakang sekolah , jong woon tetap mengikuti hyo ji dan masih terus berbicara “yaaaak! Yeoja aneeh apa kau tidak bisa berbicara?! Sedari tadi kau hanya diam dan diam!” mendengar dia dipanggil yeoja aneh oleh jong woon hyo ji yg sedari tadi hanya membaca buku akhirnya menatap jong woon, Jong woon senang atas reaksi hyo ji setidaknya dia mulai menanggapi perkataanya. “kau berisik sekali kau tau itu?”hyo ji berbicara dengan nada yg ketus dan sangat dingin. “ne aku tau aku berisik, lalu kenapa?”jong woon malah ingin menggoda hyo ji dengan balik bertanya “kau menyebalkan!”hyo ji siap-siap pergi dari hadapan jong woon tapi jong woon menahannya dengan mengenggam tangan hyo ji, hyo ji kaget dan langsung berbalik menghadap jong woon. “mengapa kau selalu pergi sih setiap kuajak berbicara?” “lepaskan tanganmu” hyo ji berkata dengan sangat dingin “aniyaa, aku tidak mau” “kubilang lepaskan!”hyo ji mulai bersikeras dan mencoba menarik tangannya tapi jong woon semakin erat memegang tangan hyo ji lalu tiba-tiba jong woon menarik tangan hyo ji dan membuat hyo ji mendekat dengannya. Wajah mereka sangat dekat sekali dan jong woon memandang mata hyo ji dalam, hyo ji yg mendapat tatapan itu langsung terdiam terpaku lalu jong woon berbicara serius “aku akan membuatmu berbicara padaku dan aku akan membuatmu tidak akan bersikap dingin lagi denganku. Kita tunggu saja ne?” setelah berkata seperti itu jong woon tersenyum dan melepaskan genggaman tangannya dan hyo ji langsung pergi. “aku rasa aku benar-benar jatuh cinta padannya” jong woon bicara pada dirinya sendiri. Tanpa disadari oleh jong woon dan hyo ji, kejadian tadi didengar dan dilihat oleh seseorang “kurang ajaar! Lihat saja nanti hyo ji kau akan menyesal!”
Teeeetteeeeet, bel pulang sekolah berbunyi dan para murid langsung berhambur keluar kelas, begitu pula dengan hyo ji dan masih tetap ditempeli dengan keadaan jong woon. “kau mau kuantar pulang ji-ah?” “berhenti memanggilku seperti itu!”hyo ji kesal dengan jong woon, sejak kejadian di taman belakang tadi jong woon semakin menjadi-jadi. “waeyo? Kan lebih baik begitu, bukannya kita sudah akrab?jong woon tertawa geli melihat hyo ji langsung menghadap kearahnya karena dia bilang sperti itu. “aku tidak ingin akrab denganmu!” “tapi aku ingin”jong woon tersenyum dengan tulus, hyo ji yg melihat itu langsung terdiam dan buru-buru memalingkan wajahnya. “ji-ah ada apa denganmu?, mengapa kau langsung membuang muka begitu?, apakah kau grogi melihatku?” jong woon menggoda hyo ji lagi. “yaaak! Mana mungkin bodooh!” hyo ji langsung berjalan dengan cepat meninggalkan jong woon, jong woon hanya tertawa melihat tingkah hyo ji tadi. “Sampai bertemu besok CHAGI!”teriak jong woon kepada hyo ji dan menekan kan kata terakhirnya, hyo ji yg mendengar itu langsung menutup telinganya dan berlari lebih kencang. “hahaha kau sungguh polos hyo ji, kemajuan yg sangat hebatkan? Besok aku akan membuatmu memperlihatkan bermacam-macam ekspresi padaku”. “oppaaa, kau ingin pulang?” tanya seorang yeoja pada jong woon “hmm ne, waeyo jiyeon?” “kau mau pulang bersamaku oppa?” “hah? Emm, mianhae aku ada urusan penting. Lain kali saja ne?” jong woon mencoba menolak dengan halus “kau mau pergi kemana?, bolehku ikut denganmu?” “mwoo?, mianhae jiyeon aku harus pergi byebye” “aah oppa, opaaaaa chankaman, opppaaa!” jong woon buru-buru pergi dan pura-pura tidak mendengar panggilan yeoja itu. “yaak! Mengapa dia begitu, lihat saja aku tidak akan menyerah” jiyeon menggerutu.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar