Minggu, 28 Oktober 2012

SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 4]


Title: SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 4]
Author: Yola Pitaloka
Fb: Yolla Pitaloka
Twitter: Yollapitaloka
Genre: biar readers yg tentukan ^^v
Ratting: 16+
Length: Series
Cast:
-          Kim Jong Woon
-          Park Hyo Ji
-          Cho Kyuhyun
-          OC

Annyeong chingudeul ^^ aku balik lagi niih, ga tuk sih sebenernya ini FF bagus apa egk :( tapi entah kenapa masih aja dilanjutin -.-
Jujur niih yaa aku ga bsa tauk buat FF yg Series begini, soalnya bingung kalo buat FF series itu tapi nyoba-nyoba dan responnya bagus jadi aku lanjutin deeh haha XD
Yaudah ga usaah banyak cingconglaah, daripada readers semua ngantuk dengerin curhatan aku -.-
Oiyaaa aku dapet nama namja jepangnya, makasih yaa yg udah ngasih saran ^^

WARNING: diharapkan untuk meninggalkan jejak berupa RCL wajiib !  #author maksa bangeet -.-


Happy Reading ^^


‘Kenapa kau datang padaku disaat aku ingin melupakanmu, apakah kau selalu ingin membuatku kesakitan karena dirimu?’

“haai murid-murid semua saya Miura Hamura, bangapsumnida”namja itu memperkenalkan dirinya dengan senyuman yg tidak lepas dari wajah tampanya. Ada apa ini, kenapa dia disini. Aku terkejut dengan apa yg kulihat sekarang, mataku tak lepas dari dirinya. Aku selalu menatapnya tak ada sedetikpun aku memalingkan wajahku dari namja ini. Sejujurnya aku merindukannya, bukan aku sangat merindukannya. Setiap lekuk wajahnya kuperhatikan tanpa sesentipun aku melewatinya.
Saat mata kami bertemu pandang dia sedikit terkejut dan sedetik kemudian dia melemparkan senyumannya yg hingga saat ini selalu membuatku berdetak. Segera aku menundukkan kepalaku untuk memalingkan pandanganku darinya. “heei hyo ji kau kenapa?” jongwoon menyenggol lenganku pelan “yaak kau kenapa hah?”  aku tetap diam tak meresponnya.


Author POV

Selama pelajaran berlangsung  hyo ji tak sekalipun memperhatikan apa yg diberikan oleh Miura sonsaengnim, dia hanya menundukkan kepalanya tak mampu untuk menatap wajah seorang Miura Hamura.
Bel berbunyi tanda bahwa jam pelajaran sudah berakhir, dan bersamaan dengan bunyi bel tersebut beban yg selama ini menimpa hyo ji seperti hilang seketika bersamaan dengan hembusan nafas lega darinya. “baiklaah kita lanjutkan lagi pelajaran ini pada bab selanjutnya, arraseo?” ucap Miura sonsaengnim “araaa” ucap seluruh siswa serempak terkecuali hyo ji, dia seakan bisu tidak dapat mengatakan sepatah katapun.

“yaaak kau kenapa sedari tadi hanya diam saja hah? Kau membuatku kesal” ucap jongwoon kesal “apa itu penting untukmu hah?” ucap hyo ji ketus, sebenarnya dia tidak ingin menjawab pertanyaan itu dengang ketus tapi entahlah ucapannya terlontar begitu saja.
Hyo ji bangkit dari bangkunya “kau mau kemana?” tanya jongwoon, hyo ji tidak menjawabnya “aiissh jinjja heei aku bertanya padamu” “aku ingin ke WC apa kau mau ikut hah?! Kau berisik sekali Kim Jongwoon !” ucap hyo ji kesal dan suaranya cukup keras dan membuat seisi kelas melihat ke arah jongwoon dan hyo ji. Ditatapi seperti itu oleh teman-temannya membuat hyo ji risih dan buru-buru pergi, jongwoon yg merasa bersalah ingin meminta maaf tapi apa dia harus menyusul hyo ji ke WC? Tanpa pikir panjang lagi jongwoonpun pergi untuk menyusul hyo ji dan meminta maaf padanya.


Hyo Ji POV

Apa maksud dari semua ini, kenapa ia berada disini aigoo ! sudah cukup aku ingin melupakannya !
Aku terus saja berjalan menuju WC “Hyonnie!” deg ! suara ini sungguh kukenal bahkan malam haripun suaranya terkadang terngiang ditelingaku, aku berpura-pura tidak mendengarnya dan lagi lagi dia memanggilku “yaak hyonnie apa kau tuli hah” ucapnya dan menarik tanganku agar aku menatapnya “ahh ooh miura-kun annyeong” ucapku gugup “yaak kau ini tidak berubah sama sekali, aku harus memanggilmu berapa kali baru kau dengar hah?” ucapnya dengan gaya seseorang yg sedang marah. Yaa Tuhan bagaimana ini, aku sangat merindukannya aku ingin sekali memeluknya sekarang seperti dulu namun sepertinya itu mustahil sekarang ”kenapa waktu jam pelajaranku berlangsung kau sama sekali tidak menyimak hah? Dasar pemalas” ‘BUK’ pukul miura pelan dikepalaku dengan buku yg dia bawa “hehe mianhaeyo miura-kun” sungguh perlakuannya padaku sekarang membuatku ingin menangis mengenang kenangan indah kami dulu  “apa kau tidak merindukanku hyonnie? Kau bahkan terlihat tidak senang aku berada disini” bukan miuraa aku bahkan sangat merindukanmu tapi aku tidak dapat berlaku manja lagi padamu sekarang, bahkan itu sangat tidak pantas kulakukan lagi. “aniyaa aku sangat senang kau kesini miura-kun, hmm kau kenapa bisa disini” ucapku mencoba berlaku biasa “haha akhirnya kau menanyakannya juga, aku diminta oleh dosenku untuk melakukan magang disini selama 3 bulan lamanya untuk memastikan apakah aku laak atau tidak menjadi guru setelah mengajar disini” “aku bahkan tidak tau bahwa kau sekolah disini, bukankah ini hal yg baik hyonnie” ucapnya dengan tersenyu teduh kearahku. Aku teridam melihat dirinya, sungguh namja ini selalu membuatku nyaman berada didekatnya bahkan hanya melihat wajahnya saja hatiku terasa damai “hyonnie bogoshippoyo” belum sempat aku menalar ucapan miura padaku tiba-tiba saja dia sudah menarik tubuhku dan memeluku lembut. “miura-kun” “stt diamlah aku hanya ingin melakukan ini sebentar padamu, apa kau tidak tau bagaimana aku merindukanmu yg pergi dari hidupku diam-diam seperti itu” ucapnya masih dengan memeluk tubuhku. Apa yg harus kulakukan, aku bahkan tidak melarang dirinya memeluk tubuhku. Aroma tubuhnya tidak berubah sedikitpun, aku sangat mencintainya namun apa dayaku sekarang mengingat apa yg telah terjadi dulu “yaak baiklah selesai, cepat kembali kedalam kelasmu atau kau akan terlambat” ucapnya seusai memelukku “hmm baiklah, annyeong miura-kun” aku berlari kembali menuju kelasku, niatku yg tadi ingin pergi WC sudah tidak kuingat lagi.


Jongwoon POV

“hyonnie bogoshippoyo” aku berniat untuk meinta maaf pada hyo ji sangat terkejut dengan apa yg kudengar dan kulihat saat ini. Ternyata inilah hal yg membuat hyo ji selama pelajaran selalu diam. Dan apakah ini alasan mengapa hyo ji tidak suka saat diriku memanggil dirinya dengan panggilan ‘hyonnie’ karena namja tersebut?
Aku melihat guru baru itu memeluk tubuh mungil hyo ji didepan mataku, aku sungguh emosi melihat hal itu, aku ingin menghentikannya namun aku sadar bahwa aku bukalan siapa-sapa bagi hyo ji. Saat menyadari perasaan itu hatiku sangat sakit, amarahku memuncak melihat mereka berepelukan seperti itu. Aku pergi meninggalkan mereka berdua, hati ini tidak kuat kalau terus melihat mereka bermesraan didepanku.
“ckck apa kau merasa kesal jongwoon-ssi” ucap seseorang yg kuyakini adalah kyuhyun, aku membalikkan tubuhku menghadap dirinya yg sekarang sedang berdiri dan menyenderkan tubuhnya pada tembok. “apa kau kesal melihat mereka berdua berpelukan didepanmu?” ternyata dia juga melihatnya, aku hanya diam tidak menjawab perkataannya “ckck kenapa kau diam? Apakah kau terlalu sakit hati hingga lidahmu terasa kelu dan tidak bisa berbicara lagi?” ucapanya membuat amarahku semakin naik “itulah yg kurasakan duu saat ak melihatmu dengan eun hye ! tau rasa kau sekarang jongwoon-ssi, sakit pada hatimu saat ini akan kubuat semakin sakit nantinya. Tunggu saja dengan tenang” ucapnya dan pergi berlalu menjauhi diriku yg masih mencoba menelaah ucapan kyuhyun tadi. Apakah sesakit ini dulu kyuhyun mengalaminya? Apakah aku terlalu jahat untuknya pada waktu itu?. Rasa bersalah tiba-tiba muncul dari hatiku, tapi saat mengingat kejadian dimana waktu itu eun hye meninggal dikarenakan dirinya membuat perasaan bersalah itu hilang jauh-jauh dari diriku. “kalau kau memang ingin melakukan itu, lakukanlah! Aku tidak akan tinggal diam begitu saja” ucapku pada kyuhyun yg mulai menjauhi diriku, entah perkataanku ini terdengar atau tidak padanya yg jelas aku akan meladeni permainannya.

Saat aku kembali kekelas tidak lama dari itu kulihat hyo ji masuk dan duduk disebelahku dengan wajah yg merona. Aigooo ! aku sangat kesal melihatnya ! “yaak apa-apaan mukamu itu hah!” tanpa sadar aku mengucapkan kata-kata itu, dia hanya memandangiku dengan tatapan yg tidak bisa kuartikan. Tatapannya datar, namun terkesan sedang merindukan seseorang, ani sangat merindukan seseorang itu terlihat dari tatapan matanya. Aku yakin saat ini dia menganggapku orang lain, sungguh tatapannya menggangguku “berhenti menatapku seperti itu” ucapku kesal.


Hyo Ji POV

“berhenti menatapku seperti itu” aku baru tersadar atas lamunanku saat jongwoon berkata ketus padaku. Sesaat tadi wajah jongwoon seolah-olah berubah menjadi wajah miura, ini sungguh gilaa apa sebesar itukah rasa cinta dan rinduku padanya hingga wajahnyapun selalu membayangiku setiap waktu? “hmm mianhae” “huh wajahmu mengesalkan, akku tidak suka melihatnya” lagi-lagi ucapan ketus keluar dari bibirnya “aiah kau ini kenapa hah? Akukan sudah minta maaf” aku ikutan kesal karena kelakuannya itu “yaak sudahlaah, kau ini ribut sekali !” mwooo? Tidak tau diri sekali namja ini dia yg berisik tapi menyalahkan diriku! Arrghh sungguh menyebalkan sekali namja ini !! “oiyaa mana bekal untukku hari ini?” hooo rupanya namja ini masih mengingatnya “niih kuberikan padamu” ucapku dan memberikan bekal yg kujanjikan untuknya. Saat dia membuka kotak bekalnya dia terlihat sangat terkejut “kaau?” haha rasakaan ucapku dalam hati “kau membuat ini semua untukku waah gomawo hyo ji” ucapnya senang. Mwo ada apa ini kenapa dia tidak marah dan malah berterima kasih padaku? Saat kuliaht kotak bekalnya ternyata bekal itu adalah bekal yg kubuat untuk diriku. Arrgghh aku salah kasih bekal untuknyaa “anuu jongwoon sebenarnya bekalmu yg ini bukan yg itu” “aah gwenchana aku suka yg ini aku mau yg ini sajaaku tidak mau yg itu” “mwoo? Aniyaa itu punyakuu!” :yaak apa-apaan kau ini kau kan sudah memberikannya padaku jadi ini adalah punyaku !” “aishhh sudah kubilang bekal untukmu yg ini!” ucapku emosi “kau ini apa-apaan! Sudahlaah kan sama saja isinya” “tapii..” “tapi apa? Jangan bilang kau ingin meracuniku dengan bekal yg kau buat” “yaak mana mungkin kulakukan itu!” “yasudaah kalau begitukan selesai” “aishh jinjjaaa! Terserah kau sajalah” yaak ! gagal semua rencanakku untuk mengerjainya -.- aku sudah menyiapkan bekal yg kubuat menyerupai wajahnya dan memilik kepalanya yg besar dan makanan itu kuberi garam yg banyak sehingga rasanya sangat asin, tapi semua itu gagal karena kbodohankuu ! yaak baboyaaa >.



Saat sekolah usai, aku buru-buru pulang agar tidak bertemu lagi dengan miura-kun. Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi, untuk apa aku pindah ke korea kalau ternyata miura datang kesini. Ini semua membuatku bingung, disatu sisi aku sangat merindukannya dan sanngat bahagia melihat dia berada didekatku lagi, namun disisi lain aku sangat membencinya dan ingin segera melupakannya. Perasaan itu semua menjadi satu didalam hatiku sekarang, membuat dadaku terasa sesak sulit bernafas. Dan lagi aku sedang kesal dengan jongwoon, karenanya aku tidak makan bekal hari ini. Sebenanrnya itu bukan kesalahannya tapi teteap saja itu kubuat untuknya jadi dia juga salah!

Aku bergegas pergi “yaak hyo ji kenapa kau buru-buru sekali?” ucap jongwoon yg menyadari diriku telah tidak ada disampingnya dan langsung berlari keluar kelas “aku harus pulang cepat!” kulihat sekilas wajah jongwoon menampakkan wajah kesal. Masa bodoh dengannya memang apa peduliku padanya, dia tadi sudah membuatku kesal yang terpenting sekarang adalah pergi secepat-cepatnya.
‘BRUK!’ aku menabrak seseorang, aku mohoon jangan bilang kalau orang yg kutabrak ini adalah miura-kun -.-
“apa kau baik-baik saja hyo ji?” ucapnya “aaah aku baik-baik saja kyuhyun” huuft beruntung yg kutabrak ini adalah kyuhyun “kau buru-buru sekali ada apa?” “aku harus segera pulang” aku ingin berlari lagi tapi sesuatu menghalangiku “pulang bersamaku saja” ucap kyuhyun dengan menggenggam tanganku. Belum sempat aku mengelak dia sudah menarik tanganku, aishh sudahlaah yg terenpenting sekarang aku harus segera pulang dan tidak bertemu denganya.
“kau membawa mobil?” ucapku saat kuketahui bahwa kyuhyun membawa mobil berwarna hitam “yaa seperti yg kau lihat, ayoo masuk” ucapnya dan membukakan pintu untukku “aishh kau ini tidak usah begtitu aku kan tidak enaak” akku serasa pacarnya saja pintu mobil dibukakan olehnya “haha yasudaah laah cepat masuk” ucapnya dengan tawa yg menemani. Tanpa basa-basi lagi aku masuk kedalam mobilnya begitu juga dengan kyuhyun. “mari kita berangkat” ucapnya semangat dan mula melajukan mobilnya. “kita mau kemana?” tanyanya “langsung antar aku pulang saja kyu” “apa kau tidak ingin jalan-jalan denganku dulu?” “hmm bagaimana yaa, aku ingin pulang. Mungkin lain kali kita bsa pergi bersama” “baiklaah kupegang ucapanmu” ucapnya dengan mengepalkan tangan kirinya yg bermaksud telah memegang ucapanku. Kelakuannya membuatku geli, tapi ada perasaan yg mengganjal didiriku itu semua soal permasalahan jongwoon yg menganggap kyuhyun musuhnya. “hmm kyu aku.. aah aniyaa tidak jadi” “waeyoo hyo ji, kau mau menanyakan apa?” “aniyaa, aku lupa hehe” elakku, sebenarnya aku ingin menanyakannya namun perasaanku mengatakan untuk tidak menanyakannya pada kyuhyun.


“gomawo kyu atas tumpangannya” ucapku tulus saat mobilnya sudah berhenti tepat dirumahku “hmm gwenchana hyo ji” “annyeong” “annyeong”. Aku melambaikan tanganku saat mobil kyuhyun perlahan menjauh.
“aku pulaang” sapaku saat masuk kerumah “kau sudah pulang hyo ji? Untunglah kau langsung pulang eomma kira kau main dulu” ucap eomma dangan menghampiriku “ada apa memangnya eomma?” “kau pasti sudah tau, cepat pergi ke ruang makan sekarang eomma akan menyusuk nanti” ada apa ini? Tidak biasanya eomma seperti ini. Aku langsung melaju kedalam ruang makan dan apa yg kulihat sekarang? Miura-kun sedang makan dengan lahapnya disana. “kaauu?” ucapku terbata-bata “aahh kau sudah pulang hyonnie” ucapnya dengan mulut yg masih dipenuhi makanan. “bagaimana kau tahu dimana rumahku?” “sebelum aku kesini aku tekah menghubungi eomma dan appamu jadi aku tentu tahu dimana kalian berada” ucapnya. Apa-apaan ini aku sengaja pulang cepatagar tidak bertemu dengannya tapi apa yg terjadisekarang? Dia malah sedang makan dirumahku ! aigooo tau begitu tadi aku pergi saja dengan kyuhyun jalan-jalan arrggh ! >.
Miura terlihat sangat lahap dengan makannya, dia bahkan tidak memperdulikanku lagi. Haah memang seperti inilah dia kalau sudah masalah makan dia pasti akan melupakan keadaan sekitarnya “kalau kurang kau boleh nambah miura” ucap eomma “ne ahjumma, makananmu selalu saja enaak ahjumma” ucapnya dengan semangat dan mengacungkan kedua jempolnya kedepan “haha kau bisa saja, cepat kau makan lagi” “baiklaah”. Tingkahnya sangat membuatku rindu tanpa sadar sedari tadi aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Bagaimana aku dapat melupakanya kalau saja dia terus-terusan berada didekatku.
“kenapa kau diam saja, apa kau tidak ingin makan? Kalau kau tidak ingin makan maka aku akan habiskan semua ini” “mwooo kau ingin menghabiskan semuanya sendiri? Apa kau sanggup hah?” benar-benar namja ini, apa dia serius dengan ucapannya tadi “haha kau ternyata tidak berubah, kau mudah sekali ditipu haha” “harusnya kufoto ekspresimu tadi sangat lucu haha” yaak lihatlaah namja ini sekarang malah mengolok-olok diriku “yaak diamlaah itu tidak lucu!” dia tetap saja tertawa “uhuuk uhuuk” “ahaa! Biar tau rasa kau sekarang miura-kun. Kau tersedak hah? Haha” dia buru-buru mengambi minum untuk melegakan tenggorokkannya yg tersedak, dan aku masih saja menertawainya. Lihatlaah ekspresi wajahnya sekarang sungguh lucu haha.
Tidak apa-apa aku hanya sementara dekat dengannya, aku hanya ingin bersamanya sebentar seperti sekarang saat dimana kami dulu selalu bersama. Aku tidak akan menganggap lebih hubunngan kami, itupun kalau aku bisa.


‘Aku tidak ingin memiliki perasaan yg lebih untumu, tapi bagaimana aku bisa melakukannya kalau kau saja selalu hadir dalam hidupku’


Author POV

Pagi hari yang cerah sudah menyambut, sinar mentari mulai menyinari bumi dan mengisyaratkan bahwa waktu tidur sudah tidak ada lagi. Tapi hal itu tidak bagi hyo ji, walaupun sinar mentari sudah mengintip lewat celah gordennya tapi tetap saja dia tidak ingin bangun dari tidurnya. “yaak ji-ah kau kenapa? Hari sudah siang apa kau tidak ingin pergi sekolah hah?” ucap eomma hyo ji kesal sembari menarik selimut yg menutupi sebagian tubuhnya “hmm eommaaa” keluuh hyo ji karena eommanya menggangguk tidurnya “cepat banguun dan mandi!” “eomma aku tidak sekolah ne? Hari ini aku merasa tidak enak badan eomma” ucap hyo ji dengan nada memohon pada eommanya “aiish jinjja, sudaah jangan banyak berkelit ! kau in kenapa ji-ah” “yaaak eommaa sekali ini sajaa” ucap hyo ji memaksa dan menggenggam tangan eommanya dan terus saja memohon “aniyaaa, cepat kau mandi, eomma tidak mau tahu kau harus sekolah hari ini” “aigooo eommaaaa” hyo ji memasang wajah memelasnya, namun hal itu tidak berhasil membujuk eommanya. Sesungguhnya dia tak ingin pergi sekolah karena sakit tetapi karena adanya miura yg berada disana. Itu membuatnya tidak senang disana, mungkin lebih tepatnya ia ingin menjauhi miura agar dapat melupakannya dan memulai hidup baru tanpa dirinya.
Akhirnya hyo ji pasrah dan akhirnya dia berangkat sekolah. Selama perjalanan ke sekolah takhenti-hentinya dia menggerutu tentang eommanya yg sangat pelit “yaak eomma harusnya kau mengerti anakmu ini” dan banyak lagi umpatan-umpatan yg diucapkan hyo ji. “aishh kau ini masih pagi sudah cerewet saja, membuat hariku buruk saja” jongwoon yg berada dibelakang hyo ji tiba-tiba saja berbicara dan mengagetkan hyo ji, sekilas hyo ji membalikan tubuhnya tapi sedetik kemudian dia membalikkan tubuhnya lagi “yaak diam kau kepala besar, aku sedang kesal hari ini” ucap hyo ji tanpa menghadap jongwoon. “siapa yg kau sebut kepala besar hah?” ucap jongwoon dan mulai mendekati hyo ji “aissh sudah lagilaah Kim Jongwoon, jangan membuat pagiku ini semakin suram karena kau” ucap hyo ji kesal “hmm baiklaah baiklaah”. Setelah pembicaraan terakhir mereka tersebut selama perjalanan menuju sekolah mereka hanya terdiam, sebenarnya jongwoon ingin berbicara tapi niatnya itu diurungkan saat melihat wajah hyo ji yg tertunduk lemas dan menunjukkan wajah sedih dan kesal bersamaan.
Miura yg sedang menaiki motornya tidak sengaja melihat hyo ji sedang berjalan dengan temannya dan miura tiba-tiba saja memanggil hyo ji dan memberhentikan motornya tidak jauh dari hyo ji berada “hyonniiee” ucapnya, hyo ji mengenal suara tersebut tapi dia tetap tidak bergeming saat dipanggil seperti itu “heei apa kau yg dipanggil Miura sonsaengnim itu?” tanya jongwoon “aah aniyaa, bukan aku biarkan saja mungkin dia salah orang” ucap hyo ji berbohong. Sebernarnya jongwoon tahu kalau miura memanggil hyo ji tapi dia tetap menanyakannya untuk memastikannya.
Sadar panggilannya tidak ditanggapi akhirnya miura turun dari motornya dan berjalan mendekati hyo ji dan jongwoon. “yaak kau ini sama sekali tidak berubah heei hyo ji” “aah miura-kun kenapa disini?” ucap hyo ji seakan terkejut dengan kehadiran miura padahal dia sudah tau miura sedari tadi memanggilnya “apa hubunganmu denganya hyo ji?” tanya jongwoon yg sedari tadi hanya melihat mereka berdua “ahh kami ituu hmm” ucap hyo ji gugup “kami sahabat sejak kecil, kau pasti Kim Jongwoon kan teman sebangkunya hyo ji? Gamsahamnida telah mau menjadi teman hyo ji dengan baik” jelas miura kepada jongwoon. Jongwoon tentu tahu mereka adalah teman tapi jongwoon merasakan keganjalan dari hyo  ji, tatapan hyo ji saat menatap miura sangat berbeda saat hyo ji menatap dirinya. Itulah sebabnya mengapa jongwoon menanyakan hubungan mereka yg sebenarnya. “hyonnie apa kau ingin pergi kesekolah denganku?” tanya miura “aah aniaa, aku pergi dengan jongwoon saja” “sudaahaah ayoo ikut saja, ini sudah siang apa kau ingin telat masuk sekolah” ucap miura dan setelah itu miura menggenggam tangan kanan hyo ji untuk mengajaknya pergi bersama. “dia bilang tidak maukan kenapa kau memaksanya?” ucap jongwoon dengan nada ketus dan dia pun ikut-ikutan menggenggam tangan kiri hyo ji yg bebas.


TBC

Huwaaa kelaar niih part 4nyaa ^^ gimanaa masih gaje kaah? XD
Ada yg bilang kalo kemaren kependekan jadi dipart ini dipanjangin sedikit deeh hehe :D
Okee deeh kalau begitu jangan lupa RCLnya yaa chingudeul >.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar