Title: My Heart
Author: Yola Pitaloka
Genre: Sad Romance?
Length: Oneshoot
Cast:
- Lee Sungmin
- Shin Jung Eun
Annyeong chingudeul, apa kabarnya niih? Mudah-mudahan aja baik selalu yaa? :D
Author bawa ff yg gaje banget , mianhae kalo ff ini jadinya ga sebagus dan gajee bangeet :( maklumin aja author masih amatiran -.-
Yaudaah ga usah banyak ngomong langsung aja Ke TKP #OVJ mania
WARNING: diharapkan setelah membaca meninggalkan jejak! WAJIB RCL! #maksa
Happy Reading ^^
“eun-ah, apa kau sudah bangun?” “ne eomma” “minumlah obatmu dulu ne?” “aissh eomma aku sudah bosan setiap hari harus meminum obat yg sama, aku sudaah muak!” “tapi jika kau tidak meminum obat ini daya tahan tubuhmu akan melemah eun-ah” memang dari kecil tubuhku sangat lemah, aku juga tidak mengerti kenapa aku lahir dengan tubuh dan jantung yg lemah dengan kata lain aku mempunyai penyakit jantung “aigooo eomma sudaah jangan memasang wajah begitu, ne ne aku akan meminumnyaa” aku terpaksa meminum obat itu karena eomma memasang wajah yg sedih, aku tidak tega melihat eommaku sedih seperti ini.
Saat ini aku sedang sekolah di Senior High School SunFlower, kehidupanku seperti yeoja remaja yg lainnya hanya saja aku sedikit lebih istimewa dari mereka. Yaaap benar aku memiliki tubuh yg lemah, itu adalah keistimewaanku, namun keistimewaanku ini tidak ada seorangpun yg tau hanya keluargakulaah yg mengetahui keadaanku yg sebenarnya. Disekolah aku menjadi anak yg ceria dan teman-temanku tentu tidak akan percaya bila kondisi seperti ini, aku mencoba menjadi anak yg ceria untuk menutupi kesedihanku selama ini.
Pagi ini sungguh ceraah, entah kenapa aku ingin sekali jalan-jalan keluar untuk menghirup udara segar “eomma aku jalan-jalan dulu ne?” “ne, hati-hatilaah jgn sampai kau terlalu lelah” “ne eomma tenang saja”. Aku berjalan tak tentu arah dan akhirnya aku sampai disebuah sungai yg terlihat masih terjaga kebersihannya dan disekitarnya ditumbuhi rumput dan pepohonan yg rindang, aku baru menyadari ternyata disekitar sini ada tempat seindah ini. Sebenarnya aku baru pindah dikomplek ini sekitar 3 bulan yg lalu dikarenakan rumah yg dulu kutempati berada jauh dari sekolahku jadi mau tidak mau orangtuaku pindah kedaerah ini agar aku tidak terlalu jauh menempuh perjalanan kesekolah. “haaah sungguh menyenangkan bisa menghirup udara segar dipagi hari seperti ini” aku menjatuhkan tubuhku tepat dibawah pohon yg kuanggap paling sejuk diantara pohon yg lain. “heei apa kau warga baru disini?” kudengar ada suara namja yg sedang berbicara, namun aku tidak meresponnya karena aku pikir dia sedang berbicara dengan orang lain “yaak apa kau tuli? Aku Tanya apa kau warga baru disini?” kulihat namja tersebut sudah berdiri didepanku sambil memasang wajah org yg sedang kesal “ahh jadi kau berbicara denganku?” tanyaku dengan wajah yg polos atau lebih tepatnnya wajah yg terlihat sangat bodoh “ishh kau ini, memang kau kira aku berbicara dengan siapa? Apa kau tidak lihat disini hanya ada kau dan aku tentu saja aku bertanya padamu” aku melihat kesekelilingku dan benaar, ternyata hanya ada aku dan namja ini “mianhae , aku tidak sadar jika hanya ada aku disini” “kau sungguh aneeh” “yaaak! Kurang ajar bagaimana kau bisa mengataiku aneeh padahal kau baru bertemu denganku!” dikatai seperti itu aku langsung berdiri dihadapannya dengan memasang tampang yg kesal “tidak usah mengenalmu lama-lama juga orang lain akan tau bahwa kau itu aneeh!” “ciih, dasar namja kurang ajar!” “yaak berani sekali kau!” “sudahlah aku sudah tidak mood lagi berada disini, ini semua karena kau dasar pengganggu!” “kau juga sudah merusak suasana hatiku dasar yeoja aneeh!” kami saling bertatapan dengan pandangan saling tidak suka, tapi aku merasakan hal aneh pada mata namja itu. Matanya terasa sangat aku kenal, tapi aku tidak ingat dimana pernah melihatnya. Aku cepat-cepat memalingkan wajahku dan membalikkan tubuhku dan segera pulang kerumah, sungguh menyebalkan dipagi hari yg cerah begini aku malah bertemu dengan namja yg kurang ajar.
“eomma aku berangkat sekolah dulu ne?” “ne hati-hati, apa kau sudah meminum obatmu pagi ini?” “ne eomma sudah kuminum, aku berangkat dulu ne?” aku keluar dari rumah dan langsung mengmbil sepedaku, aku memang berangkat sekolah dengan sepeda katanya sih untuk melatih jantungku agar lebih kuat, tapi entahlaah aku juga tidak mengerti. Baru saja aku keluar dari rumahku tiba-tiba ada sepeda yg hampir saja menabrakku “Yaaak! Apa kau tidak punya mata hah?!” teriakku “kau yg tidak berhati-hati asal keluar saja tanpa liat kanan kiri dulu” katanya membela, aku baru menyadari bahwa yg hampir menabrakku adalah namja yg kutemui kemarin “kaauu!” “ish kau lagi yeoja aneh, jadi disini rumahmu?” “ne, memang kenapa hah?!” “tidak apa-apa, kau memakai seragam SunFlower? Berarti kau satu sekolah denganku?! Aissh jinja kenapa harus satu sekolah!” aku juga baru menyadari bahwa seragam kami sama “aigooo! Kenapa harus satu sekolaah! Hidupku akan hancur! Tapi tunggu, aku tidak pernah melihatmu selama aku bersekolah disana” “yaaak apa kau sudah gila tidak mengenalku?! Hah harusnya kau sudah mengenalku dari pertama bertemu, kau sungguh aneh” “kau yg aneeh, aku memang tidak mengenalmu dan aku tidak pernah melihatmu disekolah!” “aishh jinjaa?! Aku ini ketua Osis di sekolahan itu! Apa kau benar-benar tidak mengenalku hah?!” mwoo?! Apa katanya tadi dia seorang ketua Osis di sekolah itu?, tapi aku blm pernah melihatnya sama sekali, namanyapun aku tidak kenal padahal aku sudah 3 bulan lamanya bersekolah disana “kau bohoongkan?” “yaaak! Mana mungkin aku berbohong bodoh, kita buktikan saja nanti. Sudahlaah kau membuatku telat saja” nemja tersebut lalu meninggalkanku yg masih tidak percaya bahwa dia adalah teman satu sekolahku dan lagi dia adalah Ketua Osis disana?! Aigooo akan jadi apa aku disana nanti?
“heey eun hye, apa kau kenal siapa ketua osis kita?” tanyaku kepada teman sebangkuku “ish kau ini siapa yg tidak mengenal dia? Dia itu namja yg tampan dan neomu kyeopta. Semua yeoja disini pasti tau siapa dia” “tapi aku tidak mengenalnya?” “aisshh itu karena kau tidak pernah mengikuti upacara setiap hari senin” “hehe abis gimana dong? Aku suka ngantuk kalau upacara, jadi aku tidur saja di UKS hehe” aku membual “kau tau siapa namanya eun hye?” “tentu aku tau! Namanya Lee Sungmin haah menyebut namanya saja aku sudah seperti org gila begini” “jadi namanya Lee Sungmin? ishh kau ini terlalu berlebihan, apa bagusnya namja cerewet dan kurang ajar seperti dia” “yaak! Dari mana kau dapat menilai sungmin oppa begitu?” aku tidak merespon ucapan eun hye.
Saat aku mulai bergegas ingin pulang kerumah, tanpa sengaja aku melewati ruang osis. Rasa penasaranku muncul dan ingin meyakinkan apa benar dia itu ketua osis disini, aku mencoba untuk mengintip kedalam ruangan itu melalui celah lubang kunci. “aish kenapa tidak keliatan” “kau sedang apa?” “sstt jgn berisik aku sedang menjalankan misi rahasia” tunggu dulu, siapa yg bertanya padaku ini. Perlahan-lahan aku memalingkan wajahku kearah sumber suara “kau lagi yeoja aneh? Apa yg kalu lakukan hah!” aigoo sial sekali aku, aku ingin mengintip dia malah ketauan begini “aniyaa, aku hanya ingin melihat apakah pintu ini bersih atau tidak” yaak babo mana mungkin dia percaya, tapi hanya itulah yg terlintas dikepalaku saat ini “hoo begitu” mwoo? Dia percaya begitu saja? “kau percaya?” “tentu aku percaya, tidak heran yeoja aneh sepertimu melakukan hal seperti itu” “dasar namja kurang ajar!” aku menginjak kakinya “yaak! Appo, kau ini maumu apa hah?!” namja itu menatap mataku dengan tatapan yg sangat tajam, lagi-lagi aku merasakan hal yg aneh setiap melihat matanya. Ada apa denganku? Deg jantungku rasanya sakit sekali, apakah penyakitku harus kambuh saat disekolah?. Rasanya sakit sekali aku harus mengambil obat ditas, aku mencoba mencari-cari namun tidak ada apa aku lupa membawanya? “heei kau kenapa?” Tanya namja tersebut dengan pandangan khawatir karena wajahku sudah berubah menjadi pucat “ah gwen gwenchanaa” “benar kau tidak apa-apa?” tanyanya meyakinkan “hmm ne” namun pandanganku lama-lama semakin menipis dan akhirnya pandanganku gelap seketika, tapi aku masih dapat mendengar panggilan namja tersebut “heei kau tidak apa-apa, heeii bangunlaah”
“dia mempunyai penyakit jantung yg sangat parah, bila dia kelelahan sedikit saja dia akan mengalami hal seperti ini. Ini sudah lebih parah dari hasil pemeriksaan saya 1 bulan yg lalu” “lau bagaimana dok?” “kita hanya perlu mempersiapkan diri, bila saat itu sudah tiba relakan saja dia” “apakah tidak ada cara lain?” “hanya ada satu caranya yaitu tranfusi jantung, namun jarang sekali bahkan tidak mungkin ada seorang merelakan jantungnya untuk orang lain” samar-samar aku mendengar perbincangan antara eommaku dan dokter yg biasa memeriksaku, perlahan aku membuka mataku cahaya matahari masuk menyilaukan pandanganku. Ternyata aku berada dirumah sekarang, lalu siapa yg mengantarku? “apa kau sudah sadar?” kulihat sungmin duduk disampingku “hmm, apa kau yg mengantarku pulang?” “ne, apa kau sudah merasa baikan?” “hmm ne aku sudah merasa baikan” kulihat eomma datang mata yg masih berllinangan air mata, apa aku sudah semakin parah? Berarti hdupku sudah tidak lama lagi? Mennyadari hal itu tanpa sadar air matakupun jatuh sungmin terkejut melihatku menangis tiba-tiba saja dia menyeka air mataku “uljima ne? kau akan sembuh” apa maksudnya? Apa dia mendengar juga percakan eomma dengan dokter itu? Bagaimana ini aku tidak ingin penyakitku diketahui banyak orang. “apa maksudmu?” “aku tau kau mempunyai penyakit jantung, tapi aku pastikan kau akan sembuh tenang saja ne?” “jangan beritahu ini kepada siapapun” “ne aku tau, kau selalu menjaga rahasia kesehatanmu mana mungkin aku membocorkannya begitu saja” sungmin tersenyum, senyuman itu terasa tidak asing bagiku tapi dimana? Pandangan matanya yg hangat dan senyumannya yg ramah sungguh sangat ku kenal “kenapa kau memperdulikanku? Bukannya aku ini yeoja yg menyebalkan?” “hmm entahlaah, aku hanya ingin saja” “kau sungguh aneh” dia hanya tertawa mendengar aku berbicara seperti itu.
ternyata kau adalah yeoja yg dulu menarik perhatianku, tidak mungkin hingga sekarangpun kau masih menarik perhatianku. Apakah ini takdir kita untuk dipertemukan kembali, kalau memang begitu kenapa saat kita bertamu umurmu tidak akan lama lagi? Apa kita dipertemukan hanya untuk mengucapkan salam perpisahan tidak seperti perpisahan kita dulu yg tanpa ucapan? Aku tidak ingin pertemuan kita hanya untuk saling mengucapkan salam perpisahan aku ingin lebih dari itu.
Setelah tau aku sakit seperti ini sungmin menjadi sangat baik padaku, entah kenapa sikap baiknya ini membuatku tak nyaman, aku berfikir perhatiannya kepadaku hanya sebatas rasa kasihan saja. Aku benci bila ada orang yg memandangku dengan rasa kasihan seperti ini. Setiap pagi dia selalu menjemputku dan saat pulangpun dia mengantarku, aku sangat tidak nyaman “eomma akuberangkat dulu ne?” “kau tidak menunggu sungmin dulu jung eun?” “aniya eomma, aku berangkat” hari ini sajaaku ingin berangkat sendiri, aku tidak mau terus-terusan dipandangi dengan tatapan kasihan olehnya itu membuatku kesal. “kau tidak berangkat bersama sungmin oppa jung eun?” “aniyaa aku bosan” “yaak kau ini, semua yeoja disekolah ini ingin berangkat sekolah bersamanya tapi kau malah menyianyiakannya” “aku tidak suka di mengantarku, dia saja yg terus memaksa” “kau sungguh beruntung tapi kenpaa dia bisa begitu kepadamu? Apa pernah terjadi sesuatu?” “aniyaa, aku juga heran dengan sikap anehnya itu”
Saat aku ingin menaiki sepedaku tiba-tiba saja ada yg menarik tanganku ‘PLAAKK!!’ “apa maksudmu selama ini hah? Kau sengaja mendekati sungmin oppa?! Kau berbuat apa hingga sungmin oppa bisa selalu bersamamu hah?!” rombongan yeoja mengelilingiku, sepertinya mereka akan melabrakku “aku tidak melakukan apa-apa dia saja yg terus mengikutiku” jawabku cuek “dasar yeoja kurang ajar!” ‘PLAAK’ 2 kali sudah aku ditampar olehnya “kau berani sekali berkata seperti itu! Lihat saja sampai kau masih mendekati sungmin oppa kami tidak akan segan-segan melakukan hal yg lebih dari ini” mereka semua mendorongku hingga aku terjatuh namun ada yg aneh tubuhku tdak merasakan sakit, “kau tidak apa-apa?” ternyata sungmin menangkap tubuhku dan tubuhnya sendiri malah membentur sepedaku “sungmin oppaa” yeoja-yeoja tadi memasang wajah ketakutan karena sekarang sungmin tengah menatap mereka dengan tatapan yg menyeramkan “apa mau kalian?!” “aniyaa oppa kami tidak sengaja menyenggolnya tadi” “apa kalian kira aku buta!! Aku melihat kalian mendorongnya!” “aniyaa oppa kami sungguh-sungguh” “pergi kalian dari sini, sebelum aku melakukan hal yg tidak diinginkan, dan jangan menganggu Shin Jung Eun lagi !!” yeoja-yeoja itu pergi dengan terburu-buru, aku seperti melihat kejadian dimasa lalu saat ada seorang namja yg menolongku “kau tidak apa-apa?” “apa urusanmu!” jawabku ketus karena dirinyalaah aku bisa sampai begini, namun tiba-tiba jantungku sangat sakit aku memukul-mukul dadaku frustasi karena sakit yg datang padaku. “apa yg sedang kau lakukan?” Tanyanya khawatir, aku menepiskan tangannya “bukan urusanmu” aku lalu pergi meninggalkannya belum sempat aku menaiki sepedaku kepalaku sakit dan jantungkupun begitu tiba-tiba pandanganku gelap dan lagi-lagi aku jatuh pingsan.
“bangunlaah jung eun, bangunlaah” aku mendengar ada yg memanggilku, perlahan kubuka mataku pertama yg kulihat adalah ruangan yg semua serba putih “kau sudah bangun jung eun?” ternyata itu adalah suara sungmin “hmm ne, dimana aku?” tanyaku dengan suara yg sangat lemah “kau berada dirumah sakit sekarang” baru kusadari diwajahku terpasang masker oksigen sekarang. Apa benar-benar hidupku sudah tidak lama lagi? “kau sungguh membuatku khawatir jung eun” sungmin menatapku dengan pandangan yg sangat sedih “apa kau ingin membuatku gila karenamu? Sudah kubilang kau harus selalu bersamaku, pergi sekolah bersama dan pulang sekolahpun harus bersama” “kenapa kau mengkhawatirkan aku seperti?” “apa kau tidak tau? Aku sangat menyukaimu, apa kau tidak mengingatku?”
Flashback On
“heei yeoja lemaah, kenapa tubuhmu kurus sekali? Apa kau tidak pernah makan? Kau sungguh lemaah haha” “haha iyaa benaar, buat apa kau bersekolah disini? Lebih baik kau sekolah saja di rumah sakit” “iyaaa! Kau bisanya hanya menularkan virus penyakit saja pada kami” “pergi kau dari sini pergii” para bocah namja mengusir dan melempari batu krikil terhadap yeoja yg mereka hina itu. Yeoja kecil yg dilempari batu dan cacian dari temannya hanya bisa menangis karena perlakuan teman-temannya itu. “heeei apa yg kalian lakukan!!” dating seorang namja kecil melindungi yeoja tersebut “ada urusan apa denganmu?!” “kalian beraninya hanya dengan yeoja yg lemah kalau berani lawan aku!!” “jadi kau menantang kami haa?!” dan terjadilah baku hantam antara mereka tetapi sepertinya hanya omongan mereka saja yg hebat buktinya mereka kalah menghadapi seorang namja kecil tersebut “awaas kau! Tunggu pembalasan kami” kata salah seorang dari mereka dan mereka pergi begitu saja. “kau tidak apa-apa?” Tanya namja itu dan menatap mata yeoja yg dilindunginya dengan tatapan khawatir “hmm gwenchana, hmm kau terluka” yeoja tersebut menunjuk dahi namja itu yg mengeluarkan darah “aah ne, tapi tidak apa-apa asalkan kau tidak terluka” namja tersebut masih bisa tersenyum walau darah didahinya mengalir deras.
Flashback Off
“ternyata itu kau sungmin?” semua ingatan yg selama ini kukenang didalam sudut hatiku yg terdalam perlahan-lahan mulai menyeruak “aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu, semenjak itu aku selalu memikirkanmu. Tapi baru saja kita bertemu aku harus meninggalkan Korea dan pergi ke Jepang, namun hatiku tidak pernah lari darimu hingga aku kembali kesinipun hatiku tetap untukmu” aku menangis mendengar perkataanya “aku bahagia sekaligus sedih dapat bertemu denganmu lagi, aku bahagia karena aku dapat bertemu denganmu dan aku dapat mengejar cintamu namun dilain hal aku sedih karena pertemuan kita ini sungguh menyedihkan karena aku baru mengetahui bahwa kau dari kecil mempunyai penyakit ini dan umurmu tidak lama lagi. Aku tidak tau harus bagaimana dan hal yg dapat aku lakuakan adalah menjagamu dan menghabiskan hari-hariku hanya untukmu” “sungmiin” aku tidak dapat berkata apa-apa lagi mendengar ucapannya, aku hanya bisa menangis dan menangis “kau harus sembuh jung eun”
Sejak hari itu keadaanku semakin membaik, aku berusaha untuk sembuh demi seorang namja yaitu Lee Sungmin cinta pertamaku. Dokterpun memujiku karena aku memiliki tekad yg kuat untuk hidup, setidaknya aku ingin memperpanjang hidupku lebih lama untuk sungmin. Hari ini aku diajak sungmin oppa untuk jalan-jalan menghirup udara segar “jung eun ayo kita jalan-jalan” ajaknya “kau kan selama ini diruangan terus kau pasti bosankan? Ayo kita jalan-jalan” “baiklah oppa”. “waaah aku sduah lama tidak keluar ruangan, untung kau mengajakku oppa” “hehe aku tau kau pasti bosan makanya aku mengajakmu lagipula cuaca hari ini sangat cerah bukan?” “ne oppa sangat cerah” sungmin mendorong kursi rodaku dari belakang dan mengarahkanku ke suatu taman yg berada di rumah sakit ini. “kita disini saja ne?” “ne oppa” “hmm oppa gomawoyo” “untuk apaa?” tanyanya “untuk semuannya, karena kau aku mempunyai keinginan hidup lebih kuat” “aniiyaa itu karena keinginanmu untuk hidup eun-ah” “itu semua karena kau oppa, gomawo” sungmin hanya menatapku sambil tersenyum, senyumannya sungguh hangat aku sangat suka melihatnya seperti itu. Deg deg deg jantungku terasa sakit sekali, ada apa ini? Bukankah aku sudah membaik? “ada apa eun-ah” sepertinya sungmin sadar ada yg aneh dari diriku “gwaenchana oppa” “apa benar kau taka apa-apa? Wajahmu sangat pucat eun-ah” “gwaenchana oppa” “lebih baik kita kembali saja ne, aku takut terjadi apa-apa padamu” sungmin mambawaku kembali ke kamarku namun diperjalanan untuk kembali aku merasa jantungku sungguh sangat sakit lebih sakit dari biasanya, aku memegangi dadaku pandanganku mulai kabur “op oppaa” panggilku lemah “ne eun-ah tunggu ne sebentar lagi kita sampai bertahanlah” sungmin semakin cepat membawaku kembali terlihat jelas bahwa dia sangat khawatir dengan keadaanku “oppa dengarkan aku” sungmin tidak menghiraukanku “oppa”kataku dengan mengenggam tangannya “dengarkan aku, gomawo atas segalanya mianhae kalau aku tidak dapat bersamamu lagi setelah ini, gomawo oppa” “kau bicara apa eun-ah? Kau tidak akan meninggalkanku kau harus bertahan” “aniya oppa, sepertinya itu tidak mungkin” dan setelah itu aku tidak dapat melihat apapun semua gelap.
“dimana aku?” “aah eun-ah akhirnya kau sadar chagi, eomma khawatir padamu” “eomma kenapa aku masih disini, bukannya aku..” “aniyaa chagi, kau masih hidup” “apa maksud eomma, dimana sungmin oppa eomma kenapa dia tidak ada disini?” “eomma tidak bisa menjelaskannya, tapi dia memberimu surat ini”
‘Haai eun-ah apa kabar? Disaat kau bangun aku sudah tidak dapat lagi bersamamu. Tapi aku bersyukur selama ini telah mengenalmu, aku ingin kau hidup lebih lama dan hidup normal seperti yg lainnya tanpa harus meminum obat lagi hehe…
Aku membiarkan kau hidup untuk menjalani hidupmu dengan bahagia, jangan cari aku ne? hiduplah dengan bahagia carilah namja lain yg mencintaimu dengan tulus. Aku akan terus bersamamu didalam hatimu, jika kau rindu padaku kau hanya perlu memejamkan mata dan panggil namaku disaat itu aku akan berada bersamamu disampingmu dan menemaninmu. Jika kau menanyakan mengapa aku rela berkorban demimu aku juga tidak mengerti kenapa aku bisa seperti ini, namun yg pasti aku melakukan ini karena kau adalah yeojaku dan aku sangat mencintaimu.
Hiduplah dengan bahagia eun-ah aku akan bahagia bila kau bahagia
SARANGHAEYO SHIN JUNG EUN …’
“apa maksudnya ini eomma?” “sungmin telah merelakan jantungnya untukmu jung eun” jawab eomma dengan wajah yg sedih “jadi aku hidup karena sungmin oppa mencangkokan jantungnya untukku eomma?” “jawaab eomma jawaab!! Aaarrrrghhhhhhh”
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Oppa sekarang aku dapat hidup karena pertolonganmu, tanpamu mungkin aku tidak dapat hidup dan tidak dapat merasakan sejunya udara dipagi hari. Oppa seharusnya kau tidak harus melakukan hal ini, aku tidak tau harus membalas kebaikanmu dengan apa walaupun aku ingin tapi aku tidak tau bagaimana menebus semuanya. Setiap kali aku mengingat kalau kau sudah merelakan hidupmu untukku aku sangat sedih dan ingin sekali menjemputmu kesana, namun aku berfikir kau tidak akan bahagia bila aku seperti ini, kau rela memberikanku hidup tapi apa aku tega menyianyiakan pengorbananmu untukku.
Aku selalu merasa kau ada dekat denganku, aku menutup mata dan memanggil namamu “sungmin oppa” saat aku membuka mata kau berada disampingku, menatapku dengan tatapan yg lembut dan senyumanmu yg sangat hangat. Aku sangat merindukanmu oppa neomu bogoshipo.
Setiap detak jantungku dan setiap tarikan nafasku aku merasakan kehadiranmu
END
Yaaak akhirnya selesai juga ff abal-abal ini :D
Ayo-ayo berikan kesanmu dan saranmu ne?, mianhae kalau ffnya jelek seperti biasanya :( tapi walaupun begitu tetep WAJIB di RCL yaaaa? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar