Senin, 10 September 2012

Fall For You Part 2 [End]


Title: Fall For You Part 2
Author: Yola Pitaloka (Park Hyo Ji)
Genre: Romantis kali yaa? -.-
Length: Oneshoot
Cast:
-          Kim Jong Woon
-          Park Hyo ji

Annyeong chingudeul :D author dateng lagi nih dengan ff yg abal-abal dan gaje gtu -.- maap yaa kalo ff ini aneh dan ga bermutu dan ga menarik dan ga seru dan ga bagus dan segala-galanya deeeh :(
Berhubung ini ff ga bangeeet sampe ada yg COPY PASTE maah kebangetan bangeet PABOnyaa :p yaudaah ga usah banya cerita entar ga akn selesai-selesai dan ga bakalan mulai-mulai deeh nih cerita -.- maap bila dalam ff ini banyak TYPO bertebaran bagaikan cinta author yg selalu bertebaran dihatinya jong woon oppa :D
Oiyaa wajib RCL yaaa inget looh WAJIB!!!! #author maksa banget -.-

Happy Reading ^^

Cerita sebelumnya
“Sampai bertemu besok CHAGI!”teriak jong woon kepada hyo ji dan menekan kan kata terakhirnya, hyo ji yg mendengar itu langsung menutup telinganya dan berlari lebih kencang. “hahaha kau sungguh polos hyo ji, kemajuan yg sangat hebatkan? Besok aku akan membuatmu memperlihatkan bermacam-macam ekspresi padaku”. “oppaaa, kau ingin pulang?” tanya seorang yeoja pada jong woon “hmm ne, waeyo jiyeon?” “kau mau pulang bersamaku oppa?” “hah? Emm, mianhae aku ada urusan penting. Lain kali saja ne?” jong woon mencoba menolak dengan halus “kau mau pergi kemana?, bolehku ikut denganmu?” “mwoo?, mianhae jiyeon aku harus pergi byebye” “aah oppa, opaaaaa chankaman, opppaaa!” jong woon buru-buru pergi dan pura-pura tidak mendengar panggilan yeoja itu. “yaak! Mengapa dia begitu, lihat saja aku tidak akan menyerah” jiyeon menggerutu.
“aku pulang” “aah nona sudah pulang rupanya, nyonya tadi bilang bahwa dia akan pulang telat jadi dia menyuruhmu makan malam duluan dan tidak usah menunggunya” “eomma berkata seperti itu?, baiklah kalu begitu aku tidak akan makan malam” “tapi nona..” “gwaenchana ahjumma, aku tadi sudah makan kok” “hmm baiklah”.
“aku akan membuatmu berbicara padaku dan aku akan membuatmu tidak akan bersikap dingin lagi denganku. Kita tunggu saja ne?” kata-kata jong woon tadi melintas dipikiran hyo ji. Dan tiba-tiba saja jantung hyo ji berdetak lebih cepat dan mukanya terasa panas, ‘ada apa denganku yaa?, apakah aku sakit?’batin hyo ji. Toktoktok, terdengar pintu kamar hyo ji diketuk seseorang “hyo ji apa kau ada didalam?, ini eomma” “ne eomma masuk saja pintunya tidak kukunci kok” cekleeek, eomma hyo ji masuk dan duduk disebelah anaknya “kau ini, eomma bilang untuk makan duluan saja tidak mau apa kau mau mati kelaparan hah?” “kalau tidak ada eomma aku kesepian makanya aku lebih baik tidak makan dari pada makan sendirian” “dasaar anak manja” eomma hyo ji menyentuh hidung mungil anaknya. “baiklah ayo kita makan, kasian ahjumma lee sudah memasakkan makanan tapi kita tidak memakannya” “baiklah eomma, hmm eomma aku ingin bertanya” “apa ji-ah?” “sepertinya aku sakit eomma, jantungku berdetak lebih cepat dari pada biasanya lalu mukamu tiba-tiba memanas. Eomma tau aku sakit apa?” “hmm coba eomma pikirkan dulu…… hmm apa kau sebelumya memikirkan atau bertemu seorang namja sebelum merasakan hal itu chagi?” “ne eomma benar bagaimana kau tau?” “haha itu penyakit anak muda chagi” “penyakit anak muda?, maksudnya apa eomma?” “haha kau cari saja sendiri yaa ji-ah” “apa itu berbahay eomma?” “haha aniyaa ji-ah, itu sangat tidak berbahaya. Lebih baik kau menikmatinya, dari situ kau akan mengerti apa yg sedang terjadi denganmu”eomma hyo ji mengelus kepala anaknya lembut “ayo kita turun” “baiklah eomma”. ‘ternyata anakku sudah mulai dewasa’batin eomma hyo ji senang.


“pagi semuanyaa” jong woon datang dengan keceriannya, semuanya langsung menjawab sapaannya. Entah kenapa jong woon sudah seperti bukan anak baru disekolah ini, mungkin karena diaadalah anak yg supel dan mudah bergaul sehingga dia dapat diterima dengan mudah disekolahan ini. “pagi ji-ah kau pagi ini sangat cantik” bisik jong woon tepat ditelinga hyo ji, hyo ji seketika itu juga merasakan darahnya naik kekepalanya dan membuat mukanya memanas. Hyo ji cepat-cepat mengambil buku untuk menutup wajahnya yg memerah, melihat tingkahnya hyo ji membuat jong woon semakin semangat menggodanya hari ini. “haha mukamu memerah hyo ji, sudah jangan ditutupi begitu kalau kau menutupinya aku tidak bisa melihat wajahmu”jong woon mengatakan itu dengan senyum yg sangat mempesona dan membuat hyo ji semakin salah tingkah.
“ji-ah kau mau kekantin bersamaku?” ajak jong woon “aniyaa” “yaak kenapa jawabanmu pendek sekali?” “lalu aku harus menjawab bagaimana?” “aiissh kau ini” jong woon geraam. “oppa, kau mau ke kantinkan? bersamaku saja ne?” “hmm bagaimana yaa, aku ingin pergi bersama hyo ji” “mwo? Sama hyo ji?” jiyeon menatap dingin hyo ji “kau ingin pergi keksntin hyo ji?” tsnys jiyeon dingin “ani, kalian saja” hyo ji menjawab dengan santai dan terkesan cuek, mendengar jawaban hyo ji itu jiyeon senang dan langsung menggandeng tangan jong woon untuk ke kantin “kajja oppa kita kekantin” “hmm baiklah” jong woon sedikit kecewa kepada hyo ji dan terpaksa ia mengikuti ajakan jiyeon.

Saat pelajaran seni tari adalah hal yg paling dibenci oleh para anak lelaki disekolahan ini termasuk oleh jong woon. Dan saat songsaengnim menyuruh anak muridnya untuk melakukan tarian yg mereka ketahui jong woon melakukan tarian yg sangat aneeh, dia menyebutnya dengan octopus dance. Semua muris tertawa melihatnya tidak terkecuali hyo ji, walaupun pertama kalinya dia bisa menahannya namun lambat tapi pasti dia tidak kuat untuk menahan tawanya. Melihat hal itu jong woon semakin semangat menggerakkan tubuhnya. #bayangin jong woon oppa nari octopus dance di EHB :D
Para murid lainnya heran melihat hyo ji yg biasanya hanya diam dan tidak pernah tersenyum sedikitpun tiba-tiba dapat tertawa dengan lepas seperti saat ini. Menyadari dirinya diperhatikan oleh murid lainnya hyo ji berhenti tertawa dan kembali menjadi dirinya seperti biasa yg selalu memasang muka angkuh dan dingin. “yaak kenapa kau kembali memasang wajah yg seperti itu?” sahut jong woon saat dia kembali pada tempat duduknya “padahal kau sangat cantik saat tertawa harusnya kau sering memperlihatkan senyumanmu itu”jong woon berkata sangat jujur sehingga lagi-lagi membuat hyo ji gugup “haha kau tidak usah gugup begitu ji-ah, kau lucu sekali” jong woon mengacak rambut hyo ji lembut karena gemas melihat hyo ji “yaak jangan mengacak-acak rambutku” “haha memang kenapa aku suka kok mengacak rambutmu” “yaaak!” hyo ji membalas mengacak-acak rambut jong woon dan mereka akhirnya saling mengacak-acak rambut masing-masing hingga rambut mereka benar-benar berantakan. Mereka tertawa bersama melihat tampang mereka yg sudah sangat tidak beraturan. “sering-seringlah kau memperlihatkan ekspresimu yg lain padaku ne?” jong woon menatap hyo ji dalam dan menopangkan kepalanya dengan tanganya sambil tersenyum, hyo ji hanya diam terpaku mendengar ucapan jong woon yg selalu membuatnya tidak bisa berkata apapun.


Keesokan harinya
“semua pekerjaan rumah kalian sekarang juga dikumpul, bila ada yg tidak mengerjakan silahkan keluar dari kelasku” park songsaengnim datang dan menyuruh anak murid mengumpulkan pekerjaan rumahnya. Semua murid sudah mengumpulkan pekerjaan rumahnya namun tidak dengan hyo ji, dia masih mencari buku yg berisi pekerjaan rumahnya yg ia kerjakan. Park songsaengnim yg mengetahui hal itu bertanya “Park Hyo Ji kau belum mengumpulkan Pr-mu, apa kau tidak mengerjakannya?” “aniyaa songsaengnim, aku mengerjkakannya dan sudah kumasukkan dalam tas tapi anehnya buku itu tidak ada” “kau yakin?, kau tidak berbohongkan?” “ani songsaengnim” jong woon yg melihat itu tidak percaya karena hyo ji yg dia ketahui sangat rajin dan tidak mungkin ceroboh. “sudaah songsaengnim suruh saja dia keluar dari kelas, mungkin itu cuma alasan dia saja” sahuut jiyeon untuk menyuruh hyo ji keluar “hmm kau benar, Kim Hyo JI silahkan keluar dari kelasku hari ini” “tapi songsaengnim” “tidak ada tapi-tapian, itu sudah konsekuensinya” hyo ji tidak berdaya melawan park songsaengnim dan akhirnya dia keluar”. Saat jam pelajaran park songsaengnim sudah selesai jong woon mencaricari kemana hyo ji pergi, dia mencari ke perpustakaan, kantin dan seluruh sekolah sudah dia telusuri namun tidak ketemu. “pasti dia ada disana” gumam jong woon seperti dapat tau dimana hyo ji berada. Dan apa yg ia pikirkan ternyata benar, hyo ji berada ditaman belakang sekolah dan sedang membaca buku. “yaak kau ini aku cari dimana-mana tidak taunya kau berada disini, kajja kembali kekelas pelajaran lainnya akan dimulai” jong woon mendekati hyo ji dan berdiri tepat dibelakangnya namun tidak ada jawaban dari hyo ji, kesal karena ajakannya tidak direspon akhirnya jong woon berdiri didepan hyo ji dan menatap hyo ji yg sedang duduk dengan buku yg masih dibacanya. Hyo ji yg kaget langsung menegakkan kepalanya untuk melihat siapa yg datang dan saat dia melihat jong woon yg datang dia menatapnya dengan tatapan yg malas lalu kembali membaca bukunya lagi”yaaak! Dasaaar kau ini, maumu itu apa hah?” jong woon kesal karena hyo ji menatapnya dengan cara yg sangat dia tidak suka. Jong woon merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan hyo ji dan mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah hyo ji, hyo ji kaget dengan apa yg dilakukan oleh jong woon dan mencoba menjauhkan wajahnya. “mw mwwo? Apa mau mu?” hyo ji gugup “hehe aniya aku hanya ingin melihat wajahmu yg memerah sperti sekarang” jawab jong woon dengan wajah yg berseri-seri. “mwoo?, mak maksudmu apa hah? Siapa yg meraah?” mendengar pernyataan jong woon membuat wajah hyo ji semakin merah “haha, lihat mukamu hyo ji haha.. kau sangat lucu sekali” jong woon mencubit pipi hyo ji yg tembam. Perlakuan jong woon tadi membuat hyo ji semakin tidak berdaya dan seperti orang yg tidak bernyawa dia hanya diam menatap jong woon. “ayoo kembali kekelas kita akan telat nanti” jong woon menggenggam tangan hyo ji dan mengajaknya pergi dari sana. “mwooo?! Kenapa wajah yeoja kutub selatan itu bisa menjadi seperti itu, dia tidak pernah memperlihatkan ekspresi seperti itu selama ini. Kurang ajaaar! Dasaar yeoja sialaaan! Berani sekali dia seperti itu terhadap jong woon” gumam jiyeon yg ternyata sedari tadi melihat mereka berdua.
“heei kau yeoja kutub selatan!”panggil seorang yeoja kepada hyo ji, hyo ji yg saat itu sedang diperpustakaan untuk mengembalikan bukunya terkejut karena ada yg memanggilnya. Hyo ji langsung berbalik arah menghadap orang yg memanggilnya, dan ternyata yeoja itu adalah jiyeon. “mwo?” jawab hyo ji dingin “kau, jangan mengganggu jong woon lagi mengerti?!” “maksudmu?” “yaak! Kau sangat menjengkelkan! Sudahlaah turuti saja perkataanku, atau kau akan mendapat yg lebih dari kejadian hari ini” hyo ji mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini “jadi kau yg menyembunyikan bukuku tadi?” “ne, aku yg menyembunyikannya agar kau tau resikonya bila kau dekat-dekat dengan jong woon” “apa urusanmu?, aku ingin dekat dengan siapapun itu sesukaku” jawab hyo ji dengan dinginnya “pokoknyaa tidak boleeh!” “itu hakku jadi kau jangan melarangku” kata hyo ji dengan menatap mata jiyeon dengan tatapan yg sangat mencekam, jiyeon yg tadi sangat berani kepada hyo ji merasa sedikit tajut karena tatapan hyo ji. Setelah berkata seperti itu hyo ji pergi meninggalkan jiyeon “kuraang ajaar!” jiyeon mengepalkan tangannya dan menatap kepergian hyo ji.


“ji-aaahh” panggil jong woon semangat “mwo?” “issh kau ini bicara lebih panjang atau setidaknya jangan berkata mwo saja” “waeyo?” “yaaak kau ini! Disuruh jangan bilang mwo dan kau hanya menggantinya dengan waeyo?” melihat jong woon yg kesal membuat hyo ji geli dan tanpa sadar ia tertawa pelan, jong woon tidak dapat memalingkan wajahnya saat melihat hyo ji yg sedang tertawa ‘sungguh manis sekali yeoja yg berada disampingku ini bila tertawa’batin jong woon. Hyo ji yg sadar akan tatapan jong woon kepadanya menghentikan tawanya “hmm mianhae” “mwoo? Mengapa minta maaaf?” “hmm kau pasti marah karena aku menertawaimu” “haha aniyaa hyo ji aku hanya terpesona oleh tawamu yg sangat manis” kata jong woon tulus, mendengar itu hyo ji sangat malu dan memalingkan wajahnya kesamping. “oppaaa!” panggil seorang yeoja yg tidak lain adalah jiyeon “hmm  waeyo?” “pulang bersamaku yaa hari ini” “mianhae aku akan pulang bersama hyo ji” “mwoo?!” “yaa dia akan pulang bersamaku hari ini” jawab hyo ji yg kesal karena jiyeon tiba-tiba datang, jong woon sangat senang karena hyo ji akhirnya berkata sperti yg dia inginkan “kau sudah dengarkan mianhae, aku pulang dulu ne” jong woon langsung pergi meninggalkan jiyeon dan tidak lupa mengajak hyo ji pergi pula. “siaaal yeoja itu tidak mendengar perkataanku! Baiklah kalau itu mau mu Park Hyo ji”. “waah akhirnya kau mau juga pulang bersamaku” “mwo?, kapan aku berkata seperti itu?” “yaak kau ini! Baru saja kau mengatakannya” “aku sudah lupa” hyo ji menjawab dengan mudahnya “yaak kau iniiii” jong woon mengacak-acak rambutnya “yaaaaak apa yg kau lakukan dasar namja maniaak!” jerit hyo ji “hahaha biarkan saja kau membuatku kesal sih” “yaaak rambutkuuu!” mereka saling tertawa bersama tanpa disadari dari arah belakang mereka ada mobil berwarna hitam yg melaju dengat sangaat cepat, jong woon merasa ada yg aneh karena para murid lain berteriak-teriak memanggil mereka berdua untuk menyingkir dan benar saja saat jong woon melihat kebelakang ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan penuh kearah mereka berdua. Jong woon dengan sigapnya menarik hyo ji yg berada disampingnya untuk menyingkir “hyo ji awaaas!” teriak jong woon. Hyo ji kaget karena jong woon menarik tubuhnya dan mereka berdua jatuh dipinggiran jalan, “siaal, apa orang yg mengendarai mobil itu tidak dapat mengemudi?!” jong woon menggerutu dan sedetik kemudian dia sadar akan keadaan hyo ji “gwaenchana ji-ah?” “hmm gwaenchana”jawab hyo ji, wajahnya sedikit pucat. “kajja kita pulang, wajahmu pucat sekali” “hmm”.
“kau istirahatlaah yg cukup ne?” jong woon menasehati “ne, gomawo karena tadi kau menyelamatkanmu” “haha tidak usah berterimakasih, aku menyelamatkanmu karena aku ingin. Dan lagi kau sangat berharga untukku jadi tidak akan kubiarkan kau terluka” jawab jong woon dengan santai dan memaerkan senyumannya yg mempesona “hmm ne gomawo” “yasudaah kau masuklaah, aku pulang dulu ne, byebye” sebelum pergi jong woon mengelus kepala hyo ji sebentar dan melemparkan senyumannya lagi. Hyo ji merasa sangat senang dan membuat jantungnya berdetak lebih cepat lagi ‘ada apa denganku sebenarnya?’ hyo ji berkata dalam hati.


“aku pulang” “waah kau sudah pulang ji-ah, eomma baru saja ingin menjemputmu” “ada apa eomma, kenapa eomma ingin menjemputku?” “aniya, eomma hanya ingin menjemputmu saja, hmm bagaimana harimu ji-ah” “baik eomma sangat baik dan menyenangkan” “mwoo? Kau bilang apa tadi chagi?” “menyenangkan eomma hariku menyenangkan” hyo ji mengatakan hal itu dengan wajah yg sangat ceria “apa yg membuatmu bisa seperti ini?” “hehe rahasiaa” “waah kau sudah dewasa yaa ji-ah, kau sudah bisa rahasia-rahasiaan dengan eomma, apakah hal ini dikarenakan oleh seorang namja?” “hah bagaimana eomma bisa tau?”hyo ji bertanya dengan tampang polos “haha eomma pernah muda chagi, eomma ingin bertemu dengan namja yg bisa membuatmu berubah seperti ini” “memang aku berubah bagaimana eomma?” hyo ji bingung dengan perkataan eommanya “kau sendiri saja tidak sadar hyo ji?” “hmm aku tidak mengerti?” “kau beberapa minggu ini menjadi pribadi yg sedikit berwaaran dari pada yg dulu, sekarang kau sudah banyak bicara dan wajahmu selalu ceria belakngan ini. Padahal dulu tersenyumpun kau sangat enggan namun sekarang lihatlah kau dapat tertawa lepas, eomma sudah lama tidak melihatmu seperti sekarang. Sedikit demi sedikit kau sudah mulai menjadi pribadi yg terbuka walaupun terkadang sifat angkuhmu itu masih ada namun eomma sudah sangat senang” jelas eomma hyo ji, hyo ji yg mendengar itu hanya diam. Ternyata ia baru sadar selama ini sifat yg tertutup dan angkuh membuat eommanya khawatir dan sedih tanpa terasa air mata jatuh dipipi hyo ji. “ji-ah ada apa denganmu?” eomma ji-ah yg melihat itu langsung menghampiri hyo ji dan memeluknya “apa kata-kata eomma membuatmu tidak senang?” “hiks aniyaa eomma hikss.. mianhae eomma selama ini aku membuatmu sedih” “gwaenchana chagi, sudaah uljima ne” “hiks ne eomma”


Jong woon sedang berjalan ke arah sekolahan dan tanpa sengaja dia melihat mobil yg kemarin hampir menabrak hyo ji, jong woon langsung memperhatikan siapa yg memounyai mobil itu dan ternyata yg turun dari mobil itu adalah jiyeon. “jadi dia yg melakukannya kemarin?! Kurang ajar, apa ,maunya?” jong woon kesal dan mendapat ide untuk membuat jiyeon mengakui perbuatannya kemarin.
“haai chagiya”jong woon memanggil hyo ji cukup keras dikelasnya. Kontan saja para murid dikelas itu langsung heboh dan bertanya pada jong woon. “haah? Kau berpacaran denganya jong woon?” “benaaar kau berpacaran dengannya?” semua yeoja-yeoja dan namja-namja dikelasnya hebooh karena jong woon memanggil hyo ji seperti itu. “hmm begitulaah, mungkin bisa dikatakan begitu” jawab jong woon seenaknya, Hyo ji yg mendengar itupun terkejut dan menampilkan muka yg sulit dijelaskan marah malu semua menjadi satu.“kyaa oppa kenapa kau mau dengannya dia itu yeoja aneeh! Lebih baik denganku saja. Apa bgusnya yeoja itu? Dia yeoja pendiam dan mempunyai aura yg sangat aneeh!. Heey Hyo Ji kau apakan jong woon oppa sehingga dia bisa menyukaimu hah?! Dasar wanita murahan kau pasti menggodanya kan?! Apa kau ingin aku menabrakmu lagi seperti kemarin” jiyeon mengatai hyo ji dan karena emosi yg terlalu meluap-luap jiyeon tanpa sadar mengeluarkan kata-kata yg sangat mengejutkan seisi kelas tersebut , mendengar hal itu jong woon senang karen jiyeon masuk perangkapnya , tiba-tiba terdengar suara tamparan yg sangat keras #PLAAAK. Ternyata suara tamparan itu datang dari tangan hyo ji yg menampar wajah yeoja yg mengatainya itu “kau jangan sekali-kali berkata seperti itu lagi. Kau tidak tau apapun tentang diriku dan apa yg terjadi jadi tutup mulutmu. Dan lagi kau itu bukan manusia!!!”hyo ji berkata dengan sangat dingin dan mencoba menahan rasa amarahnya. Semua murid dikelas itu terdiam melihat kejadian tersebut termasuk yeoja yg mengatainya itu. Setelah berkata seperti itu hyo ji keluar dari kelas, jong woon yg merasa itu semua karena dia langsung saja mengikuti hyo ji keluar “kaau! Berani sekali kau melakukan hal itu kepadanya, kau tidak ada lebihnya dari hyo ji jadi jangan mengatainya begitu! Kau mengertiiii!” Hardik jong woon kepada jiyeon sebelum ia keluar, jiyeon hanya diam dan menundukkan kepalanya. “hoo jadi dia yg ingin menabrak hyo ji kemarin?” “waah ternyata dia benar-benar jahaat, dia ingin membunuh teman sekelasnya? “aku tidak percaya sebenarnya dia itu manusia atau bukan” dan berbagai omongan lain keluar dari para murid kelas tersebut.
“heei Park Hyo Ji kau mau kemana?” “heeei Hyo Ji” panggil jong woon tapi hyo ji tetap tidak bergeming. Hingga dia sampai ditaman belakang sekolah hyo ji baru berhenti berjalan. “heei hyo ji gwaenchana?”tanya jong woon khawatir. “berhenti jangan menghampiriku, bila kau maju selangkah lagi aku akan …” hyo ji tidak melanjutkan perkataanya karena dia sudah tidak sanggup menahan air mata yg sudah memaksa untuk keluar. Walaupun hyo ji berusaha agar suara tangisannya tidak terdengar oleh jong woon tapi tetap saja jong woon mendengar suara tangisan hyo ji, jong woon melihat punggung hyo ji yg bergetar hebat karena tangisannya. Jong woon yg melihat itu sangat membuatnya sakit, lalu jong woon dengan perlahan namun pasti mendekati hyo ji. Jong won menyentuh pundak hyo ji dan membalikkan tubuh hyo ji yg membelakanginya menjadi menghadap dirinya, jong woon memeluk hyo ji dengan lembut. Dia tidak tega melihat yeoja yg ia sayangi menangis karena ulah dia sendiri. “mianhae hyo ji ini semua salahku, aku memang ingin membuatmu memperlihatkan bermacam-macam ekspresimu padaku tapi bukan yg ini. Mianhaeyo hyo ji aku telah menyakitimu” hyo ji yg mendengar pernyataan jong woon hanya bisa menangis dan terus menangis. “gomawo jong woon”kata hyo ji disela-sela tangisannya, jong woon bingung dengan maksud perkataan hyo ji “gomawo untuk apa?” jong woon merenganggangkan tubuhnya untuk melihat wajah hyo ji“terima kasih karena kau membuatku menunjukkan segalam emosi yg ada didiriku baik itu tertawa malu gugup dan menangis. Aku baru mengetahui ternyata sifatku ini menyusahkan orang lain dan diriku sendiri, karena sifatku ini aku dijauhi teman dan hanya kau yg mau memperhatikanku. Gomawo jong woon gomawo”hyo ji tersenyum didalam tangisnya, jong woon terpesona dengan hyo ji yg masih bisa tersenyum dengan manisnya disaat hatinya sedang terluka “kau sungguh cantik hyo ji, saranghaeyo hyo ji neomu saranghaeyo” “m…mwwo? Apa yg kau bicarakan jong woon?” “hmm mungkin ini terdengar aneh namun sejak kita pertama kali bertemu mungkin aku sudah jatuh cinta padamu, dan kata-kataku untuk membuatmu berbicara padaku dan membuatmu tidak bersikap dingin lagi denganku itu untuk membuktikan bahwa aku serius dengamu dan akan membuatmu mencintaiku. Kedengarannya memang sedikit egois tapi aku benar-benar menginginkanmu” hyo ji tidak percaya dengan omongan jong woon dan lagi-lagi jantungnya berdetak kencang dan membuatnya sulit bernapas. Hyo ji memegang dada kirinya yg berdetak kencang “kau kenapa hyo ji?” “jantungku berdetak kencang sekali, setiap kali kau aku berdekatan dengamu pasti selalu begini tapi saat ini debarannya lebih kencng aku pikir aku pasti sedang sakit” “yaaak! Dasar yeoja pabooo, itu tandanya kau mempunyai rasa denganku. Masa begini saja kau tidak tau sih?” jong woon benar-benar merasa gemas dengan hyo ji yg terlalu polos atau lebih tepatnya bodooh. “mempunyai rasa apa? Aku tidak mengerti?” hyo ji masih memasang tampang bodohnya “yaak! Kau itu mencintaiku hyo ji, debaran jantungmu adalah tandanya” hyo ji yg mendengar penjelasan dari jong woon hanya diam dan mencoba memahami maksud dari ucapan jong woon. ‘jadi ini yg eomma maksud waktu itu? Mengapa aku sangat lamban?’batin hyo ji. “mianhaeyo jong woon, aku tidak mengerti sama sekali. Mungkin perkataanmu benaar” “haah! Kau ini merusak suasana yg sedang romantis saja” jong woon kesal dan marah pada hyo ji “mianhae jong woon, aku memang tidak mengerti” “sudaahlaah aku capek denganmu” “jong woon mianhae jagna marah ne?” hyo ji memohon pada jong woon. “baiklah aku akan memaafkanmu tapi kau harus memanggilku oppa arraseo?” “mwwo?!” “waeyo kau tidak mau?, yasudah kalau begitu” “aah ani ani, aku mau. Mianhae jong woon op..oppa” “haah apa? Kau bilang apa tadi aku tidak mendengarnya?” “mianhae op..paa” “mwoo aku masih tidak dengar, bicaralah yg keras” “yaaaaak! Mianhae oppa! Kau puas sekarang hah?” “haha ne nee” “kau hanya ingin menggodaku saja aku benci padamu dasaar ma…mmhh” belum sempat hyo ji selesai bicara ternyata jong woon sudah menghentikannya dengan bibirnya. “rasanya manis” goda jong woon saat melepaskan ciumannya “yaaak dasaar namja maniaaaaak!”

END

Yeeeeey akhirnya selesai juga nih ff #meluk yeppa erat-erat, ff yg ga jelas asal usulnya kalo asal jgn usul kalo usul ga boleh asal #’lol
Mainhae yaa klo ceritanya ga bagus dan ga menarik dan enggak segala-galanya :( maklumin aja yaa abis author nya emg ga berpengalaman dan ga berpengalaman dan ga berpengalaman #ada aapn sih sama authornya ini -.- makasih yaa yg udah baca #kyk ada yg baca aja -.-“. Yg baca harus kuduk mesti dan WAJIB RCL okee? :)
Sebelumnya maap yaa kalo disini author buat Jiyeonya jadi jahat abisnya author kebawa suasana geeh :( kan ada gosip nooh kalo yeppa deket sama jiyeon naah itu ngebuat authornya sedih dan sedih dan menderita daan seterusnyalaah makanya author buat begini #curhat jangan disini doong -.- Mianhae kalo para readers ada yg seorang Jiyeontastic, mianhaeyooo ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar