Sabtu, 10 November 2012

SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 6]


Title: SERIES :: You Remind Me Of Him, And I Love You [Part 6]
Author: Yola Pitaloka
Fb: Yolla Pitaloka
Twitter: Yollapitaloka
Genre: biar readers yg tentukan ^^v
Ratting: 16+
Length: Series
Cast:
-          Kim Jong Woon
-          Park Hyo Ji
-          Cho Kyuhyun
-          Miura Haruma
-          OC


Annyeong readers ^^ semoga ga bosen yaa baca nih ff gaje -.- makin hari makin gaje dan makin jelek aja nih ff jadi harap dimaklumi ne? :D
Mianhae klo baru bisa nongol sekarang, soalnya ada something problem deeh #azeeek -.-
Yaudaah daripada dengerin author yg ga jelas ini mendingan kita ke TKP !

WARNING: diharapkan untuk meninggalkan jejak berupa RCL wajiib !  #author maksa bangeet -.-


Happy Reading ^^

Aku semakin ketakutan, kyuhyun semakin mendekat dan pisaunya masih tetap dihunuskan kepadaku. Kyuhyun semakin dekat semakin dekat, dan tubuhkupun semakin bergetar hebat “Kau harus MATI !!” kyuhyun  berteriak dan mulai mengayunkan pisaunya kearahku ‘jlebbb’ “andwaeeeee !!”


Author POV

Kyuhyun mulai mengayunkan tangannya yang memegang sebilah pisau tajam ke arah hyo ji yang sangat terpojok dan ketakutan tersebut. Hyo ji kalut entah harus bagaimana dan kyuhyunpun seperti bukan kyuhyun, seakan-akan dirinya telah dikuasai oleh sesuatu yang menyeramkan.
‘Jleebb’ “andwaaaaeee !” teriak hyo ji tepat saat kyuhyun menancapkan pisaunya ke perut hyo ji.
“kyu kyuhyuun” ucap hyo ji lirih “waeyoo kyu wae waeyoo?” ucap hyo ji lagi dengan suara yang semakin lirih. “aarrggghhhh!!” tiba-tiba saja kyuhyun menarik pisaunya dengan kasar dan itu membuat hyo ji merasakan sakit yang sangat luar biasa, dan karena tarikan kyuhyun itu membuat darah mengair semakin deras dari luka yang telah dibuat kyuhyun dan hyo ji juga terjatuh bersamaan dengan tarikan kasar dari kyuhyun.


Kyuhyun melihat tangannya yang sedang menggenggam pisau dengan berlumuran darah yang merah pekat, entah kenapa saat itu kyuhyun seperti tersadar dengan apa yang dia lakukan terhadap hyo ji. Kyuhyun menatap hyo ji dengan tatapan terkejut dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, seketika tubuh kyuhyun bergetar hebat dan membuat pisau yang digenggamnya jatuh ke tanah. Kyuhyun jatuh terduduk karena saat ini dia sudah tidak mampu lagi untuk menopang tubuhnya.
“ap apa yang kulakukan?” tanya kyuhyun kepada dirinya sendiri dengan menatap tangannya yang telah penuh oleh lumuran darah hyo ji.
Tubuh kyuhyun masih bergetar hebat “apa yang telah kulakukaaaan?!” teriak kyuhyun frustasi dan memegangi kepalanya dengan keras berusaha untuk mengingat apa yang telah terjadi.
“kyuhyuuun” panggil hyo ji pelan namun masih dapat didengar oleh kyuhyun, kyuhyun segera mengangkat wajahnya yang tertunduk untuk menatap hyo ji. Kyuhyun terkejut melihat keadaan hyo ji yang sangat mengkhawatirkan, wajahnya pucat dan darah masih terus saja mengalir keluar dengan derasnya.
“kyuu...” panggil hyo ji namun belum sempat ucapan hyo ji selesai kesadaraan hyo ji semakin tipis dan akhirnya hyo ji tidak sadarkan diri. Melihat itu kyuhyun sangat khawaatir dengan keadaan hyo ji dan dia menyampiri hyo ji.
“hyo ji kau tidak apa? Heii hyo ji jawab aku!” ucap kyuhyun. Namun tidak ada jawaban dari hyo ji dan itu semakin membuat kyuhyun kalut. Tanpa banyak berfikir kyuhyun memapah hyo ji untuk pergi dari sini.


Hyo Ji POV

“yaaak hyo ji, palliwaa! Apa kau ingin terlambat hah?” ucap jongwoon yang berada jauh didepanku “chankaman jongwoon !” teriakku. Namun jongwoon seperti tidak mendengar perkataanku, dia terus saja berjalan menjauhiku. Aku berusaha mengejarnya dengan teru saja berlari mengejarnya, namun sepertinya apa yang kulakukan sia-sia, aku bahkan tidak dapat mengejarnya.
“jongwooooon!” teriakku memanggilnya namun dirinya telah menghilang bagaikan angin yang berhembus.


Perlahan aku membuka mataku, cahaya matahari seolah berbutan untuk menyerbu mataku hingga membuatku memicingkan mata karena sinar matahri yang menyilaukan.
Dimana ini? Aku tidak mengenal ruangan ini. Kamarku tidak seperti ini. Aku mencoba untuk bangun sekedar untuk duduk diatas ranjang yang tidak ku kenal.  Namun saat aku aku mencoba untuk duduk, aku merasakan pada perutkku terasa sangat sakit. Aku baru menyadari apa yang telah terjadi padaku kemarin, semua kejadian yang menimpaku tiba-tiba saja terbayang dengan jelas dibenakku. Aku merasa sangat ketakutan sekarang, emngingat apa yang telah kyuhyun lakukan padaku kemarin dan lagi saat ini aku tidak mengetahui dimana diriku berada.

“apa kau sudah sadar?” suara ini tidak asing lagi bagiku, terlihat kini kyuhyun sedang berdiri diambang pintu dengan membawa sebuah nampan yang terdapat makanan. Kyuhyun mencoba menghampiriku, entah kenapa sosok kyuhyun sekarang sungguh berbeda dari tadi malam. Dimana saat ini tatapannya tidak seseram kemarin dan suaranya sangat ramah terdengar ditelingaku.
“makanlah ini, kau harus embuh. Arraseo?!” ucapnya tegas dan menampilkan senyumannya walaupun singkat. Dia menaruh nampan yang berisi makanan tersebut di meja samping tempat tidur yang saat ini kugunakan. Inilah sosok kyuhyun yang aku kenal tidak seperti saat kemarin. Namun perasaan takut masih menyelimtiku, palagi kejadian kemarin malam yang membuatku terluka seperti ini.
“waeyo? Ada apa denganmu? Kenapa kau tidak makan?” tanya kyuhyun dengan suara yang mencekam. Kyuhyun sungguh aneh sesaat tadidia terlihat sangat ramah namun sekarang dia berubah menjadi sangat menakutkan. Kembali tatapannya menakutkan, kyuhyun benar-benar membuatku ketakutan sekarang.
“kenapa kau tidak makan hah?! Cepat makaaan !” ucap kyuhyun kasar dan dia menarik tanganku dengan kasar untuk mengambil makanan yang telah dia berikan. Tarikannya sungguh kuat hingga tubuhku hampir terjatuh dari ranjang ini tapi untungnya aku masih dapat mengendalikan tubuhku.
Dengan tangan yang bergetar hebat akupun mengambil makanan yang di bawa kyuhyun untukku. Kyuhyun menatapku dengan tajam saat aku masih belum juga memasukkan satu sendok nasipun dalam mulutku. Aku menyadari tatapan matanya yang sangat menakutkan itu mengisyaratkan untuk menyuruhku makan dengan segera. Saat aku sudah memakannya kulihat kyuhyun tersenyum dengan seringai yang sangat menakutkan.
“kau harus menuruti semua perkataanku! Arraseo?!” ucap kyuhyun mantap dan terkesan memaksa. Kyuhyun beranjak pergi meninggalkanku namun entah dorongan dari mana aku memanggil kyuhyun dan itu membuat kyuhyun mengurungkan niatnya untuk pergi.
Aku ingin mencari tahu kenapa dia melakukan ini padaku, walaupun sebenarnya aku sangat takut menatap wajahnya.
“kyu, apakah kau yang merawat lukaku?” dapat kulihat kyuhyun tersenyum simpul, aku sangat heran melihat kelakuan kyuhyun tersebut.
“ne, aku yang merawatnya” ucapnya tulus terpancar jelas dari tatapannya.
“kenapa kau melakukan ini padaku?” tanyaku dengan berusaha menahan rasa takutku kalau saja tiba-tiba saja kyuhyun berubah menjadi namja yang tidak ku kenal.
“karena aku khawatir melihatmu mengeluarkan darah yang cukup banyak jadi...” “bukan kyu, maksudku---kenapa kau melukaiku seperti ini?” potongku saat ku tahu kyuhyun telah salah mengartikan pertanyaanku.
Kyuhyun terdiam dengan ucapanku, aku tidak berani menatap wajahnya. Saat ini aku hanya dapat menundukkan kepalaku.”karena aku benci kau! Dan juga Jongwoon!” ucapnya dengan ketus dan cukup dapat memekakan telingaku.
“aku benci kalian aku benciiii!!!” teriaknya, kyuhyun seperti kehilangan kendalinya. Dia mengacak-acak barang apa saja yang berada didepannya. “AKU BENCI KAU DAN JUGA DIA !!” teriaknya semakin kencang. Aku sangat ketakutan melihat apa yang dilakukan kyuhyun, dia menggila.
“kyuhyun” panggilku, aku memberanikan diriku untuk memanggilnya. Dia berhenti melakukan aktifitas gilanya itu dan dia tepat menatap mataku dengan tatapan yanga sangat tajam dan menakutkan.
“aku harus membunuhmu! Aku harus membunuhmu!” racaunya saat melihat diriku. Kyuhyun mencekik leherku dengan kuat, dia benar-benar akan membunuhku sekarang.
Sesak! Nafasku sesak. Aku bahkan tidak dapat menghirup udara dengan normal lagi. Aku berusahaa melepaskan cekikannya namun itu tidak membantu sama sekali. “kyu—kyuhy---yun” ucapu terbata-bata. Tanpa terasa air mataku mengalir keluar begitu saja. Kyuhyun yang melihat itu seperti tersadar apa yang telah dia lakukan, dia seperti tersaadar kembali dari apa yang dia lakukan seperti kejadian kemarin malam. Perlahan-lahan tangannya yang mencengkrang kuat leherku melemah dan akhirnya cekikan tersebut dapat terlepas.
“uhuuk uhuuk uhuuk” aku terbatuk-batuk karena cekikan kyuhyun barusan, kyuhyun benar-benar menakutkan. Aku sangat takuut melihat dirinya, aku ingin pergi dari sini aku ingin menjauh dari kyuhyun yang setiap saat dapat membunuhku ini. Siapa saja tolong aku !



***

Jongwoon POV

Kulihat tempat duduk disampingku masih saja kosong, saat ini bel sekolah akan segera berbunyi dan menandakan pelajaran hari ini akan dimulai. Tapi dimana yeojaku sekarang ini?
Teeetteeeetteeet, bel sudah berbunyi tapi hyo ji tetap tidak juga memunculkan dirinya “yaak! Hyo ji kau dimana hah?” ucapku sedih atau lebih tepatnya khawatir akan keadaan yeoja yang sudah kuanggap milikku itu.

Bahkan sampai jam pertama sudah habispun hyo ji belum juga datang. Aku sudah pasrah akan ketidakhadirannya hyo ji hari ini.
Saat aku berjalan menuju kantin aku bertemu dengan Miura, namja yang saat ini sangat aku benci. Aku ingin menghindarinya namun ada pemikiran unuk menanyakan hyo ji, mungkin saja dia tahu.
“heii kau!” panggilku, kulihat dia menatapku tidak suka. Dan aku menghampiri dirinya begitu pula dengan dirinya yang juga menghampiriku.
“aku ingin bertanya denganmu” ucapku bersamaan dengannya. Aku memiringkan kepalu menandakan keherananku karena ucapan kami bisa berbarengan dan juga sama.
“kau tau dimana Hyo Ji berada?” lagi-lagi kamu mengucapkan hal itu bersamaan. Tunggu tadi dia bertanya kepadaku dmna hyo ji? Berarti dia juga tidak tau?
“jadi kau juga tidak tau dimana Hyo Ji berada?” lagi lagi dan lagi kamu mengucapkan hal itu bersamaan, itu membuatku ngeri terhadapnya.
“apa maksudmu? Jadi kau juga tidak tau dimana hyo ji berada?” tanyaku, untung kali ini dia tidak mengucapkan hal yang sama.
“kukira hyo ji bersamamu semalaman tadi, jadi aku bertanya padamu” ucapnya.
“dia tidak bersamaku. Tunggu apa maksudmu semalaman?” tanyaku yang heran dengan maksud kata ‘semalaman’ tersebut.
“ne, dia tidak pulang semalaman ini dan kukiran hari ini dia akan masuk bersamamu tapi ternyata dia tidak masuk sekolah” ucapnya menjelaskan. Dari tatapannya dapat kulihat dia sudah mencari hyo ji dari semalaman karena matanya terlihat sangat lelah.
“maksudmu hyo ji sekarang menghilang?!” tanyaku mulai panik, bagaimana mungkin yeoa itu dapat hilang begtu saja.
“hmm, sepertinya begitu. arrggh” Miura mengacak-acak rambutnya frustasi, dia sangat khawatir rupanya dengan hyo ji. Dan sikapnya ini membuatku kesal !
Aku segera pergi meninggalkan miura. Aku kembali ke kelasku dan mengambil tasku, saat aku beranjak keluar kelas Lee Donghae bertanya padaku “kau mau kemana Jongwoon?” tanyanya “aku ada urusan mendadak, tolong izinkan aku ne?” ucapku dan segera bergegas pergi.
Aku keluar sekolah melompati tembok lewat belakang sekolah. Saat berhasil lolos aku segera berlari menjauhi sekolahku dan menuju rumah hyo ji.


“haahhaah” aku kehabisan naafas sekarang akibat terus berlari dari sekolah hingga rumah hyo ji. Saat ini aku beradatepat didepan rumah hyo ji, aku mencoba mengatur nafasku agar aku dapat bernafas dengan normal kembali.
‘tinongtinoong’ aku memencet bel yang terdapat disamping pintu rumah hyo ji. Namun tidak ada yang menyahuti, lagi aku memencet bel kali ini ada sahutan.
‘cekleek’ terdengar pintu terbuka dan terlihat seorang wanita yang sudah berumur yang dapat kutebak bahwa itu adalah eommanya hyo ji.
“annyeong ahjumma” ucapku ramah serta membungkukkan tubuhku.
“annyeong, kau mencari siapa?” ucapnya tak kalah ramah terhadapku. Dapat kulihat dari wajah eomma hyo ji bahwa dia sangat lelah.
“aku teman dari hyo ji ahjumma, aku hanya ingin memastikan apakah benar hyo ji tidak pulang hingga sekarang?” tanyaku. Aku hanya memastikan apakah hal itu benar atau tidak, walaupun aku dapat mengetahuinya dengan pasti bahwa hal ini benar hanya dengan melihat wajah kelelahan dari miuran dan juga eomma hyo ji.
“hmm ne” ucap eomma hyo ji singka. Raut wajahnya saat ini sangat sedih aku tidak tega melihatnya.
“ahjumma gwenchana? Ahjumma dapat istirahat dulu dirumah. Aku akan berusaha menemukan hyo ji aku berjanji!” ucapku mantap. Eomma hyo ji hanya dapat menatapku tanpa bnayak berbicara.
“ahjumma percayakan padku ne?” ucapku lagi seraya tersenyum. Aku sudah bertekad menemukan hyo ji.
“apa ahjumma dapat mempercayakannya padaku?” tanyaku. Eomma hyo ji hanya diam namun tidak lama dari itu eomma hyo ji menjawab pertanaanku “aku percaya padamu nak” ucapnya dengan tersenyum.
“matamu, aku dapat melihat ketulusan disana” ucap eomma hyo ji dengan senyumnya yang tidak luntur. Aku tersenyum dengan ucapan eomma hyo ji saat ini.
“aku tidak akan menyia-nyiakan kepercayaanmu kepadaku ahjumma. Baiklah lebih baik ahjumma istirahat saja aku akan mencarinya” aku mencoba mendorong-dorong ahjumma dengan lembut untuk istirahat didalam rumah.
“aku pergi dulu ahjumma, annyeong” pamitku terhadap eomma hyo ji.


Author POV

Sudah berhari-hari jongwoon mencari hyo ji namun haasilnya nihil. Dia sudah menanyai seluruh teman-teman hyo ji dan menanyakan keberadaanya kepada mereka namun tidak ada yang tau dimana hyo ji berada.

Hari ini sebenarnya jongwoon tidak ingin masuk sekolah namun entah kenapa ada dorongan yang menyuruhnya untuk pergi sekolaah hari ini.
Jongwoon merasa seperti ada yang terlewati atau ada yang berbeda dari sekolah ini entah apa tapi bagi jongwoon ada yang kurang atau tidak seperti biasanya.
Saat jongwoon berdiri diatas gedung sekolah sambil menikmati hembusan angin yang mengelus lembut wajahnya. Tiba-tiba saja dalam benaknya terbesit kejadian yang pernah dia alami di sini dimana dia memukuli kyuhyun dan datang hyo ji yang saat itu membuatnya yakin akan perasaan yang dia rasakan terhadap yeoja itu.
Deg ! teringat nama namja tersebut kyuhyun baru sadar apa yang dia rasa kurang atau tidak seperti biasanya yaitu ketidakhadirannya kyuhyun saat ini. Biasanya kyhyun akan mengganggunya apalagi bila dia tau kalau hyo ji menghilang. Tapi ini terlalu damai dari biasanya, jongwoon buru-buru pergi ke kelas namja yang bernama kyuhyun itu berada.
“apa namja yang bernama Kyuhyun hari ini masuk sekolah? Tanyanya pada seorang namja yang berada dalam kelas tersebut.
“ani, dia sudah tidak masuk beberapa hari ini alasannya juga tidak diketahui” perkiraan jongwoon semakin kuat, dia berfikir bahwa hilangnya hyo ji pasti ada sangkut pautnya dengan kyuhyun
“apa kau tau dimana kyuhyun tinggal?” tanya jongwoon lagi.
“mollaaso, aku tidak tau. Tapi kalau kau benar-benar ingin mengetahuinya tanya saja pada guru dan alamat rumahnya pada saat mengisi formulir masuk sekolah ini” ucap namja tersebut.
“aahh geurae! Gamsahamnida” ucap jongwoon dan dia bergegas berlari menuju ruang guru.
Tepat saat dia ingin memasuki ruang guru dia bertemu dengan miura disana. ‘tolong bantu aku mencari formuir pendaftaran namja yang bernama Cho Kyuhyun” ucap jongwoon.
“waeyo? Ada apa?” tanya miura kebingungan “aiish sudahlaah cepat! ini menyangkut hyo ji”ucap jongwoon gusar.
Mendengar nama hyo ji disebut tanpa pikir panjang lagi miura membantu mencari dimana formulir pendaftaran yang diisi oleh anak baru.

Tidak sulit menemukannya karena hanya beberapa anak murid baru yang pindah kesini pada tahun pelajaran sekarang. Sebenarnya miura ingin bertanya kenapa mencari formulir pendaftaran namja yang bernama kyuhyun tersebut namun niat itu diurungkan karena saat ini jongwoon pasti tidak akan menjawab pertanyaannya karena dia sedang sibuk mencarinya.
“yaap ! aku dapat” teriak miura saat tau kertas yang saat ini depegangnya merupakan kertas formulir namja yang bernama Cho Kyuhyun itu.
“sini biar kulihat” ucap jongwoon dan segera mengambil kertas yang digenggam miura. Dia melihat alamat yang tertera dalam formulir tersebut dan dia tersenyum. Jongwoon beranjak pergi meninggalkan miura. Namun miura menahannya karena dia butuh penjelasan.
“jelaskan padaku” ucap miura serius. Jongwoon mengerti akan hal itu jadi dia menjelaskannya dengan singkat karena dia ingin cepat-cepat menyelamatkan hyo ji. Saat penjelasan jongwoon selesai, jongwoon meninggalkan miura dan dengan cepat berlari keluar sekolah menuju alamat yang tertera pada kertas yang di genggamnya sekarang.
Saat jongwoon sembunyi-sembunyi untuk keluar sekolah dengan melompati tembok ada suara namja yang menghentikannya “kau mau apa? Apa kau bisa datang kesana dengan cepat bila kau tidak menaiki kendaraan hah?” ternyata suara itu milik namja tampan bernama miura.
“kajja ikut aku, kita naik motorku, dengan begitu kita bisa dengan cepat sampai disana” jongwoon sebenarnya tidak ingin pergi bersama namja tersebut, namun keadaan hyo ji kali ini lebih penting dari pda rasa gengsinya.



***

Saat ini jongwoon dan miura sudah berada didepan apartment yang ditinggali kyuhyun, jongwoon ingin sekali masuk kedala apartment tersebut namun hal itu dicegah oleh miura.
“kenapa kau menghalangiku hah?” ucap jongwoon geram karena miura menghalanginya “kau jangan bertidak ceroboh, kalau ternyata perkiraanmu itu salah apa yang akan kau lakukan nanti hah?” miura mencoba menjelaskannya kepada jongwoon, namun jongwoon masih saja bersikeras.
Jongwoon tetap saja bersikeras masuk kedalam apasrtment tersebut, namun niatnya diurungkan karena dia melihat kyuhyun keluar dari apartment tersebut. Jongwoon bersembunyi pada semak-semak yanng berada disekitar apartment tersebut, saat dilihatnya kyuhyun sudah pergi menjauh dia mencoba masuk kedalm apartment tersebut. Miura sempat melarangnya namun karena jongwoon tetap bersikeras akhirnya miura menyerah juga.
Jongwoon dengan tidak sabarannya menggedor-gedor pintu kamar apartment yang ditinggali kyuhyun dengan memanggil nama hyo ji “hyo ji ! hyo ji ! apa kau di dalam hah?”
Jongwoon terus saja menggedor-gedor pintu tersebut dan memanggil nama hyo ji berulang kali, namun tidak ada sahutan. Jongwoon frustasi dia ingin mendobrak pintu tersebut namun kali ini miura berhasil mencegahnya.
“yaak ! apa kau gila hah?! Kalao memang tidak adasahutan berarti hyo ji memang tidak berada disini” ucap miura “tapi ini terlalu jelas bila dinyatakan hanya sebuah kebetulan!”
Saat keduanya bertengkar didepan pintu tersebut terdengar suara panggilan yang sangat lemah dari balik pintu tersebut.
“jongwoon, apakah itu kau jongwoon?” suara yang terdengar sangat lrih, jongwoon yang mendengar tersbut sontak saja kembali memanggil hyo ji.
”hyo ji ini aku jongwoon, kau baik-baik saja tenang aku akan menolongmu” ucap jongwoon mencoba menenangkan hyo ji yang terdengar sednag menangis didalam ruangan tersebut.
Miura segera melaporkan hal tersebut kepada polisi, dan polisi akan datang segera mungkin. Miura mencoba mengajak jongwoon untuk kembali kebawah sebelum kyuhyun kembali dan melihat mereka berada di apartmentnya. Namun jongwoon tidak ingin menuruti perkataan miura dan masih saja ingin berdiri didepan pintu tersebut.
“kalau kyuhyun melihat kita, masalahnya akan semakin besar! Lebih baik kita turun dan tidak terlihat olehnya. Jika kita terlihat olehnya bisa saja itu akan berdampak buruk bagi hyo ji. Apa kau ingin membuat hyo ji semakin menderita hah?!” ucapan miura ada benarnya dan itu membuat jongwoon mengikuti perkataannya. Walaupun terpaksa tapi ini semua demi hyo ji.


Tak lama dari kepergian miura dan jongwoon untuk kembali kebawah kyuhyun kembali dengan membawa mi instan untuknya makan.
“kau tidak ingin makan hyo ji?” tanya nya lembut, hyo ji hanya diam dan hanya dapat menangis.
Melihat hal itu kyuhyun sangat marah “kenapa kau menangis hah?! Sudah kubilang jangan menangis dihadapanku !!” teriak kyuhyun dan itu membuat hyo ji ketakutan. Bentakannya tidak membuat tangisan hyo ji mereda namun membuat tangisan hyo ji semakin menjadi dan air matanya mengalir dengan deras.
“kubilang berhenti menangis!!’ ‘buuk!’ ucap kyuhyun serta memukul wajah hyo ji keras dan itu membuat memar baru yang menghiasi tubuh dan wajah yeoja tersebut. Darah segar mengalir keluar lewat sudut bibirnya yang dakibatkan kelakuan kyuhyun.
Selama berhari-hari ini kyuhyun selalu memukul dan mencoba membunuh hyo ji berulang kali. Hingga membuat tubuh yeoja tersebut penuh dengan luka memar dan lebam dimana-mana. Sangat miris melihat keadaan hyo ji sekarang, matanya sembab karena dia selalu menangis dan tubuhnya sangat memprihatinkan sekali karena selalu dipukuli oleh kyuhyun.
Terkadang kyuhyun bersikap manis dengannya namun seketika dia dapat berubah sangat menakutkan seperti tadi. Sungguh ini membuat hyo ji merasa ingin mati saja daripada terus-terusan di aniaya oleh kyuhyun yang entah kenapa sanngat membencinya dan juga jongwoon.

‘Toktok’ suara pintu apartment kyuhyun diketuk oleh seseorang, kyuhyun bingung karena dia tidak mengundang tamu untuk datang hari ini. Namun karena rasa penasarannya tersebut akhirnya dia membuka pintu tersebut dan terlihat jongwoon tengah berdiri dengan wajah yang sangat menyeramkan didepannya.
“kauuu kurang ajaaar !!”


TBC

Eotte? Hancurkaah? Pastinya iyaa XD
Sekali lagi author minta maaf kalo ceritanya neomu neomu jeleeek >.
Dan gomawo masih nungguin kelanjutan ff ini sampe sekarang :D jeongmal gomawo :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar